Jokowi Ancam Reshuffle, Pengamat Usul Nama Ahok Masuk Kabinet


Komut Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (kanan) bersama dengan Presiden Jokowi. (Foto: instagram.com/basukibtp)
MerahPutih.com - Pengamat Politik Wempy Hadir menilai wacana Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan reshuffle kabinet tidak terlepas dari performa para pembantu presiden yang dinilai tidak menggembirakan. Nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pun kini diusulkan masuk ke dalam kabinet baru nanti.
"Dia (Presiden Jokowi) tahu betul bahwa Ahok mempunyai rekam jejak yang bagus dalam mengelola pemerintahan," kata Wempy kepada MerahPutih.com di Jakarta, Senin (29/6).
Baca Juga:
Ancaman Reshuffle Jokowi Bukan Pepesan Kosong, Pengamat Beri Kisi Eliminasi
Menurut Wempy, terkait ancaman Reshuffle Kabinet ini tidak lepas dari dari buruknya penggunaan anggaran dan kemerosotan ekonomi yang terus terjadi akibat dampak pandemi COVID-19 saat ini.
"Jokowi kerap menyentil soal lebih cepat menghabiskan anggaran yang sudah digelontorkan agar terjadi perputaran ekonomi. Sebab pemerintah sudah menggulirkan begitu banyak anggaran bagi kementerian dan lembaga," tutur dia.

Wempy menilai pada kenyataanya masih begitu banyak anggaran yang belum terpakai. Inilah yang membuat Jokowi marah sebab para Menteri dianggap tidak maksimal dalam melakukan tugas dan fungsinya. Padahal negara dalam situasi yang membutuhkan penanganan yang tidak normal.
"Para Menteri kabinet juga dianggap lamban dan tidak responsif," ujar Direktur Indo Polling Network itu.
Lebih jauh, Wempy juga melihat saat ini adalah momentum bagi Jokowi untuk bersih-bersih kabinet. Siapa yang tidak perform harus dipertimbangkan untuk diganti. Apalagi, kata dia, Jokowi tidak ada beban elektoral jadi memang momentum yang tepat untuk menempatkan kalangan profesional dengan rekam jejak yang bagus.
"Saya kira pidato presiden ini sangat kuat pesannya yakni utamakan keselamatan warga daripada birokratisasi. Mestinya pesan ini segera ditangkap dengan cepat oleh para Menteri lalu segera melakukan eksekusi," tutup Wempy.
Mulai pada
Dalam video berdurasi lebih dari 10 menit yang dirilis Minggu (28/6) kemarin, Presiden Jokowi memberikan arahan yang tegas kepada para menterinya, bahkan sempat menyatakan kejengkelannya karena sampai saat ini disebutnya belum ada progres yang signifikan dari kerja jajarannya dalam tiga bulan terakhir.
Padahal situasi yang berkembang saat ini memerlukan langkah “extra ordinary” karena dunia termasuk Indonesia sudah diambang krisis. Presiden bahkan mengatakan akan melakukan langkah-langkah “extra ordinary” apa pun demi menyelamatkan 267 juta rakyat Indonesia.
"Bisa saja, membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle. Sudah kepikiran ke mana-mana saya. Entah buat perppu yang lebih penting lagi. Kalau memang diperlukan," kata Jokowi pula. (Knu)
Baca Juga:
Istana Buka Motif Jokowi Ancam Reshuflle Baru Dibuka ke Publik Telat 10 Hari
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Budi Arie Hingga Sri Mulyani Kena Reshuffle, Jokowi Sebut itu Hak Prerogatif Prabowo

Kursi Menko Polkam dan Menpora Masih Kosong, Prabowo: Tunggu Waktunya

Vakumnya Posisi Menpora dan Menko Polkam, Golkar Prediksi Reshuffle Kabinet Akan Ada Tahap Lanjutan

Gibran Tegaskan Reshuffle Kabinet Merah Putih Sudah Diperhitungkan Matang oleh Prabowo untuk Optimalkan Kinerja Pemerintah dan Pelayanan Publik

Copot Sri Mulyani hingga Budi Arie, Pengamat Duga Prabowo Mau Lepas 'Warisan' Jokowi

Pakar Nilai Menteri Baru Harus Berhati-hati dalam Berkomunikasi dan Fokus Pada Program 'Quick Wins'

Dinilai Mengejutkan, IPR Sebut Reshuffle Kabinet Prabowo Fokus pada Ekonomi dan Politik Hukum

Reshuffle Kabinet Dinilai Jadi Sinyal Pergantian 'Gerbong Jokowi' ke 'Wagon Gerindra'

Eks Menpora Dito Bicara tentang Haornas 2025 Usai Kena Reshuffle, Bahas Transformasi Olahraga Indonesia

Budi Gunawan Kena Reshuffle, Ketua DPP PDIP: Hak Prerogatif Presiden Harus Dihormati
