Istana Buka Motif Jokowi Ancam Reshuflle Baru Dibuka ke Publik Telat 10 Hari


Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin memimpin Sidang Paripurna perdana Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka Jakarta, Kamis (24/10/2019). (Bayu Prasetyo)
MerahPutih.com - Teguran keras dan arahan tegas Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara Jakarta pada 18 Juni 2020 akhirnya diputuskan untuk dirilis ke publik pada Minggu (28/6) kemarin, alias 10 hari kemudian atau setelah lewat hampir 2 pekan dari hari kejadian.
Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden RI Bey Triadi Machmudin mengakui awalnya Sidang Kabinet Paripurna itu bersifat intern. Namun, pihak Istana Presiden akhirnya menjelaskan motif merilis video yang berisi ancaman Reshuflle dari Presiden ke para menteri itu ke publik.
Baca Juga:
Ancaman Reshuffle Jokowi Bukan Pepesan Kosong, Pengamat Beri Kisi Eliminasi
"Namun setelah kami pelajari pernyataan Presiden, banyak hal yang baik, dan bagus untuk diketahui publik, sehingga kami meminta izin kepada Bapak Presiden untuk mempublikasikannya. Makanya baru dipublish hari ini," kata Bey, dalam keterangan resminya kemarin, dikutip Senin (29/6).

Bey mengakui telah mengkaji secara mendalam sebelum merilis video arahan Presiden Jokowi itu. Bahkan, dia mengaku sampai membutuhkan waktu lalu demi kehati-hatian hingga akhirnya dipubilkasikan berselang setelah lewat dari 10 hari.
"Kami pelajarinya agak lama juga, pelajari berulang-ulang," tegas pejabat Staf Kepresidenan itu.
Baca Juga:
Dalam video berdurasi lebih dari 10 menit itu dikutip Antara, Presiden Jokowi memberikan arahan yang tegas kepada para menterinya, bahkan sempat menyatakan kejengkelannya karena sampai saat ini disebutnya belum ada progres yang signifikan dari kerja jajarannya dalam tiga bulan terakhir.
Padahal situasi yang berkembang saat ini memerlukan langkah “extra ordinary” karena dunia termasuk Indonesia sudah diambang krisis. Presiden bahkan mengatakan akan melakukan langkah-langkah “extra ordinary” apa pun demi menyelamatkan 267 juta rakyat Indonesia.
"Bisa saja, membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle. Sudah kepikiran ke mana-mana saya. Entah buat perppu yang lebih penting lagi. Kalau memang diperlukan," kata Jokowi pula. (*)
Baca Juga:
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Kursi Menko Polkam dan Menpora Masih Kosong, Prabowo: Tunggu Waktunya

Vakumnya Posisi Menpora dan Menko Polkam, Golkar Prediksi Reshuffle Kabinet Akan Ada Tahap Lanjutan

Gibran Tegaskan Reshuffle Kabinet Merah Putih Sudah Diperhitungkan Matang oleh Prabowo untuk Optimalkan Kinerja Pemerintah dan Pelayanan Publik

Copot Sri Mulyani hingga Budi Arie, Pengamat Duga Prabowo Mau Lepas 'Warisan' Jokowi

Pakar Nilai Menteri Baru Harus Berhati-hati dalam Berkomunikasi dan Fokus Pada Program 'Quick Wins'

Dinilai Mengejutkan, IPR Sebut Reshuffle Kabinet Prabowo Fokus pada Ekonomi dan Politik Hukum

Reshuffle Kabinet Dinilai Jadi Sinyal Pergantian 'Gerbong Jokowi' ke 'Wagon Gerindra'

Eks Menpora Dito Bicara tentang Haornas 2025 Usai Kena Reshuffle, Bahas Transformasi Olahraga Indonesia

Budi Gunawan Kena Reshuffle, Ketua DPP PDIP: Hak Prerogatif Presiden Harus Dihormati

Ungkap Sikap Politiknya Usai Kena Reshuffle, Budi Arie: Dukung Langkah yang Diambil Presiden untuk Kepentingan Rakyat dan Bangsa Indonesia
