Joe Biden Singgung Legalisasi Senjata Api pada Hari Kemerdekaan
Boneka binatang, balon, bunga ditinggalkan di luar pintu masuk Sekolah Kovenan di Nashville, AS, Selasa (28/3/2023). ANTARA FOTO/USA TODAY NETWORK via Reuters Co/Nicole Hester / The Tennessean/rwa.
MerahPutih.com - Persoalan kepemilikan senjata api selalu menjadi isu serius di Amerika Serikat (AS). Hal itu seiring terus berjatuhannya korban penembakan di seluruh negeri.
Presiden AS Joe Biden meminta anggota parlemen dari Partai Republik di Kongres untuk menyetujui langkah-langkah reformasi senjata. Hal itu menyusul serangkaian penembakan ketika AS merayakan Hari Kemerdekaan pada 4 Juli.
Selama beberapa hari terakhir, AS menghadapi gelombang penembakan mulai dari Philadelphia ke Fort Worth, Baltimore ke Lansing, dan Wichita ke Chicago.
Baca Juga:
Indonesia Kecam Serangan Militer Israel di Jenin
"Hari ini, Jill dan saya berduka bagi mereka yang kehilangan nyawa dan, saat bangsa kita merayakan Hari Kemerdekaan, kita berdoa untuk hari ketika masyarakat kita bebas dari kekerasan senjata," kata Biden dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Antara.
“Hari ini juga menandai satu tahun sejak penembak bersenjatakan senjata gaya AR-15 menembaki kerumunan warga Amerika yang berkumpul untuk parade Hari Kemerdekaan di Highland Park, Illinois. Dalam beberapa saat, hari kebanggaan patriotik ini menjadi tempat penderitaan dan tragedi,” ujar dia.
Biden memuji otoritas Illinois yang telah melarang penggunaan senjata serbu dengan mengatakan bahwa "pencapaian mereka akan menyelamatkan nyawa."
Menurut dia, lebih banyak yang harus dilakukan di seluruh Amerika untuk mengatasi epidemi kekerasan bersenjata.
Baca Juga:
Di Bawah Rintik Hujan, PM Albanese Ajak Jokowi Berkeliling Admiralty House
“Adalah dalam kekuasaan kita untuk sekali lagi melarang senjata serbu dan magasin berkapasitas tinggi, untuk meminta penyimpanan senjata yang aman, untuk mengakhiri kekebalan produsen senjata dari tanggung jawab, dan untuk memberlakukan pemeriksaan latar belakang universal,” kata Biden.
“Saya mendesak negara bagian lain untuk mengikuti jejak Illinois, dan terus menyerukan kepada anggota parlemen Republik di Kongres untuk membahas reformasi yang masuk akal dan bermakna yang didukung rakyat Amerika,” tutur dia, menambahkan.
Penembakan massal di AS mencapai rekor tertinggi pada paruh pertama tahun ini, dengan lebih dari 330 penembakan massal tercatat, menurut data yang dikumpulkan oleh Gun Violence Archive. (*)
Baca Juga:
Macron Perintahkan Pemulihan Prancis dari Kerusuhan
Bagikan
Berita Terkait
Shut Down Pemerintahan masih Lanjut, Ribuan Penerbangan di AS Dibatalkan
AS Kembali Percaya Ekspor Udang Indonesia Setelah Diterpa Isu Radioaktif Cs-137
Zohran Mamdani Resmi Terpilih sebagai Wali Kota New York, Tercatat sebagai Termuda dan Prokemerdekaan Palestina
AS Akan Lakukan Uji Peluncuran Rudal Balistik Antarbenua Minuteman III
Mantan Wapres Amerika Serikat Dick Cheney Meninggal Dunia di Usia 84 Tahun
Program Bantuan Pangan Dihentikan, Setengah dari Negara Bagian AS Gugat Pemerintahan Donald Trump
Gedung Putih Klaim PM Jepang Sanae Takaichi Janji Menominasikan Presiden AS Donald Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian
Media Besar AS Tolak Pembatasan Pers, Ramai-Ramai Say Good Bye ke Pentagon
Perang Dagang AS-China, Menkeu: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung
Joe Biden Terapi Radiasi & Hormon Lawan Kanker Prostat Agresif, Hasilnya Ada Harapan