JK Kenang Shinzo Abe saat Membahas Kereta Cepat


Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla dan mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe saat menghadiri Konferensi Kebencanaan PBB di Sendai, Jepang, (14/3/2015). (ANTARA/HO-Tim Media JK)
MerahPutih.com - Mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe meninggal dunia setelah sempat mendapat perawatan akibat aksi penembakan di Nara, Jumat (8/7) pagi waktu setempat.
Jusuf Kalla mengenang pertemuannya dengan mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe saat Asia-Europe Meeting (ASEM) di Ulaanbaatar, Mongolia, tahun 2016, di mana saat itu, Shinzo Abe menghampirinya untuk berdiskusi soal proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya.
Baca Juga:
"Ada peristiwa yang selalu saya tidak lupakan, waktu pertemuan di Mongolia, waktu pertemuan ASEM. Beliau (Shinzo) hadir bersama pemimpin-pemimpin Asia dan Eropa lainnya," kata Jusuf Kalla (JK) dikutip dari Antara, Jumat (8/7).
Dalam KTT ASEM Ke-11 di Mongolia itu, JK ingat saat itu dia duduk berjauhan dengan Shinzo ketika sedang menyaksikan acara pertunjukan.
Namun, dengan rendah hati, Shinzo beranjak dari tempat duduknya dan mendatangi JK untuk berdiskusi terkait peningkatan kerja sama antara Jepang dan Indonesia.
"Saya agak jauh duduk dan beliau datang pada saya, justru menyampaikan ‘Jepang masih ada proyek yang ingin diselesaikan di Indonesia, yaitu proyek TV digital dan proyek kereta api cepat Surabaya-Jakarta’. Bagaimana perkembangannya dan dia minta agar bisa diselesaikan dengan cepat," jelasnya.
Baca Juga:
Hadiri Rakernas NasDem, JK: Tahun Ini Romantis, Semua Cari Pasangan
JK mengingat pertemuan terakhir mereka saat Sidang Umum PBB Tahun 2019 di New York, AS, di mana JK saat itu sebagai Wakil Presiden RI dan Shinzo Abe sebagai PM Jepang.
"Pertemuan saya yang terakhir waktu di PBB dan setiap kali ke Jepang, pasti saya ketemu dengan beliau (Shinzo) karena beliau sangat terbuka untuk membicarakan masalah hubungan bilateral. Itu kenangan yang baik dengan beliau," ujarnya.
Shinzo Abe merupakan politikus Jepang yang pernah menjabat sebagai PM selama empat periode. Dia ditembak saat sedang menyampaikan pidato politik di Nara, Jumat.
Shinzo menderita luka tembak di lehernya dan mengalami kerusakan di jantungnya akibat serangan itu. Dia sempat sadar dan responsif dalam beberapa menit setelah ditembak, namun kondisi pria berusia 67 tahun itu memburuk.
Dokter menyatakan tidak ada tanda-tanda vital yang terdeteksi saat dia dievakuasi untuk mendapatkan perawatan dan dia sempat harus menerima transfusi darah di rumah sakit. (*)
Baca Juga:
JK Terima Penghargaan Tertinggi Order of the Rising Sun dari Kaisar Jepang
Bagikan
Mula Akmal
Berita Terkait
Jaksa Mulai Cari Relawan Jokowi Silfester Matutina Buat Segera Dibui

JK Tekankan Generasi Muda Jika Kuliah Harus Punya Ide, Bukan Cuma Pinter Lalu Buta Arah

Ditunda Sepekan, PN Jaksel Gelar Sidang PK Silfester Kasus Pencemaran Nama Baik JK

Sidang PK Silfester Terpidana Pencemaran Nama Baik JK Ditunda, Sakit Dada Dirawat 5 Hari

Penundaan Eksekusi Silfester Matutina yang Merupakan Relawan Jokowi Rusak Prinsip Keadilan Hukum

Prabowo Makan Siang Bareng Jusuf Kalla, Saling Bertukar Pikiran

Ketum Golkar Pilih Bungkam Terkait Konflik JK Vs Agung Laksono di PMI

Pemerintah Siap Turun Tangan Mediasi Konflik JK Vs Agung Laksono di PMI

Pembiaran Munas Tandingan Bikin Malu PMI di Dunia

JK Lapor Polisi soal Kisruh PMI, Agung Laksono: Ini Bukan Masalah Pidana
