Jimmy Carter dan Momen Bersejarah Pemilu Indonesia, Dari 1999 ke 2004

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Senin, 30 Desember 2024
Jimmy Carter dan Momen Bersejarah Pemilu Indonesia, Dari 1999 ke 2004

Jimmy Carter dan istri, Rosalynn Carter, bersalaman dengan warga Indonesia pada 7 Juni 1999. (Foto: YouTube/The Carter Center)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Jimmy Carter, Presiden ke-39 Amerika Serikat yang baru wafat pada Minggu (29/12) waktu setempat, memainkan peran penting dalam dua pemilu bersejarah di Indonesia: tahun 1999 dan 2004.

Sebagai kepala delegasi pengamat internasional dari The Carter Center, Carter menyaksikan langsung transformasi demokrasi di negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia ini.

Kehadiran Carter sebagai pengamat internasional dari The Carter Center menyedot perhatian dunia ke perjalanan demokrasi Indonesia.

Pada Pemilu 1999, setelah 32 tahun di bawah rezim otoriter Soeharto, Indonesia menyelenggarakan pemilu yang dianggap 'bebas dan adil' untuk pertama kalinya. Inilah pemilu kedua yang dianggap bersih setelah Pemilu 1955.

Carter menggambarkan momen tersebut sebagai "Momen kebanggaan dalam sejarah Indonesia." Tercatat 112 juta orang memberikan suara.

Baca juga:

Pensiun Jadi Presiden, Jimmy Carter Aktif Perangi Penyakit dan Wujudkan Keadilan Sosial

Bagi Carter, pemilu ini membuka jalan bagi pembentukan parlemen baru dan pemilihan presiden.

"Saya yakin pemilu ini akan mengakhiri kekerasan dan kerusuhan etnis. Ini akan membuka peluang perbaikan ekonomi sesegera mungkin, sehingga investor asing akan siap masuk." ujar Carter, seperti dikutip emory.edu.

Keyakinan Carter tampaknya terbukti. Nilai tukar Rupiah naik dan pasar saham melonjak 12 persen setelah pemilu.

Lima tahun kemudian, pada 2004, Carter kembali ke Indonesia untuk menyaksikan pemilu presiden pertama yang dilakukan secara langsung.

Carter menilai pemilu ini telah menggugurkan stereotipe bahwa masyarakat Muslim tidak bisa menjalankan pemerintahan demokratis.

Baca juga:

Jimmy Carter, Ketika Kekalahan Politik Bukanlah Akhir Segalanya

"Rakyat Indonesia memberikan contoh dramatis tentang perubahan politik yang damai," tulis Carter dalam "Jimmy Carter: Surprisingly Fair Elections in Indonesia", termuat di International Herald Tribune, 15 Juli 2004.

Pemilu ini, yang diikuti oleh 86 persen pemilih, berlangsung damai meskipun ada perbedaan pandangan politik yang kuat di antara para kandidat.

Kehadiran Carter dan The Carter Center dalam dua pemilu ini menegaskan komitmen internasional untuk mendukung demokrasi yang sehat dan damai.

Carter menyebut keberhasilan Indonesia menyelenggarakan pemilu damai sebagai "Langkah maju yang signifikan bagi demokrasi di seluruh dunia."

Carter ikut terlibat membuka jalan bagi masa depan Indonesia yang lebih cerah dan demokratis. (dru)

Baca juga:

Sosok Jimmy Carter Juru Damai AS Peraih Nobel Perdamaian

#Amerika Serikat #Pemilu
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Dunia
Shutdown Pemerintah AS Ancam Ratusan Ribu Pekerja, Ekonomi Berisiko Terguncang
Banyak layanan publik dari pendidikan hingga lingkungan terganggu, tapi agenda deportasi disebut tetap berjalan penuh.
Dwi Astarini - 20 menit lalu
Shutdown Pemerintah AS Ancam Ratusan Ribu Pekerja, Ekonomi Berisiko Terguncang
Indonesia
Satuan Tugas Mulai Selidiki Radiasi Cs-137 Yang Dikeluhkan Amerika, Mulai Dari Cengkeh Lalu ke Udang
Satgas Cesium 137 baru menerima laporan dari Pemerintah Amerika Serikat (AS) terkait dengan temuan komoditas cengkeh yang mengandung zat radioaktif.
Alwan Ridha Ramdani - 2 jam, 56 menit lalu
Satuan Tugas Mulai Selidiki Radiasi Cs-137  Yang Dikeluhkan Amerika, Mulai Dari Cengkeh Lalu ke Udang
Dunia
Anggaran Tidak Disetujui, Operasional Pemerintah Amerika Serikat Berhenti
Melalui pemungutan suara 55-45, Senat gagal meloloskan RUU yang diajukan Partai Republik, dengan hanya dua senator Demokrat yang mendukungnya.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 01 Oktober 2025
Anggaran Tidak Disetujui, Operasional Pemerintah Amerika Serikat Berhenti
Indonesia
Pemerintah AS Bakal Shutdown, Rupiah Diproyeksi Menguat
Trump menyalahkan Demokrat atas penutupan tersebut karena kebuntuan negosiasi pendanaan sementara di Kongres.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 29 September 2025
Pemerintah AS Bakal Shutdown, Rupiah Diproyeksi Menguat
Dunia
Presiden Amerika Serikat Dongkol karena Eskalator Macet, PBB Sebut Juru Kamera Trump Biang Keroknya
Pihak PBB menyebut eskalator berhenti karena mekanisme keamanan yang mungkin terpicu oleh juru kamera Trump.
Dwi Astarini - Jumat, 26 September 2025
 Presiden Amerika Serikat Dongkol karena Eskalator Macet, PBB Sebut Juru Kamera Trump Biang Keroknya
Dunia
Tuding ‘Sabotase’ di Markas PBB Sampai 3 Kali, Trump: Bukan Kebetulan, Seharusnya Malu
Trump mengatakan mengirim surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk menuntut penyelidikan segera atas apa yang disebutnya sebagai "sabotase”.
Frengky Aruan - Kamis, 25 September 2025
Tuding ‘Sabotase’ di Markas PBB Sampai 3 Kali, Trump: Bukan Kebetulan, Seharusnya Malu
ShowBiz
Jimmy Kimmel kembali Mengudara, Sentil Pemimpin yang Takut Komedian
Menyebut adanya ‘taktik mafia’ yang dipakai regulator siaran untuk membungkam kebebasan berbicara.
Dwi Astarini - Kamis, 25 September 2025
 Jimmy Kimmel kembali Mengudara, Sentil Pemimpin yang Takut Komedian
Dunia
Disney Kembalikan Acara Jimmy Kimmel, Stasiun TV Tolak Tayangkan
Pernyataan Kimmel disebut tidak pantas dan sangat tidak sensitif.
Dwi Astarini - Rabu, 24 September 2025
Disney Kembalikan Acara Jimmy Kimmel, Stasiun TV Tolak Tayangkan
ShowBiz
'Jimmy Kimmel Live' kembali Tayang, Disney Akhirnya Menemukan Keberaniannya
Kembali tayang Selasa (23/9).
Dwi Astarini - Selasa, 23 September 2025
'Jimmy Kimmel Live' kembali Tayang, Disney Akhirnya Menemukan Keberaniannya
Dunia
‘Jimmy Kimmel Show’ Dihentikan Tayang karena Ledek Donald Trump, Langkah yang ‘tidak Amerika Banget’
Warga AS merasa kehilangan kebebasan berbicara.
Dwi Astarini - Jumat, 19 September 2025
 ‘Jimmy Kimmel Show’ Dihentikan Tayang karena Ledek Donald Trump, Langkah yang ‘tidak Amerika Banget’
Bagikan