Jelang Pensiun, Buwas Dapat Dukungan Jadi Jaksa Agung
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Budi Waseso. (MP/Gomes Roberto)
MerahPutih.com - Jabatan Jaksa Agung bukanlah jabatan karir melainkan jabatan politis yang periodesasinya sama dengan kabinet. Artinya, jabatan Jaksa Agung sangat tergantung presiden untuk memilih, apakah dari karir kejaksaan atau dari luar karir.
Sebab, jabatan Jaksa Agung pernah beberapa kali diisi pejabat non karir, seperti Marsilam Simanjutak dan Abdurahman Saleh. Artinya, jika Komjen Budi Waseso yang akan pensiun sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) diangkat sebagai jaksa agung tidak akan menjadi masalah.
Ind Police Watch (IPW) mendukung penuh jika presiden Jokowi menetapkan Buwas menjadi jaksa agung menggantikan HM Prasetyo. Dari sisi kualitas, kapabilitas, prestasi dan lainnya jelas Buwas punya nilai tersendiri.
"Saat menjadi Kabareskrim dan Kepala BNN publik sudah melihat dengan jelas siapa Buwas dan apa prestasinya. Artinya, jika presiden ingin mengangkat Buwas menjadi jaksa agung jangan ragu lagi," kata Presidium IPW, Neta S Pane, dalam siaran tertulisnya, hari ini.
IPW yakin lulusan Akademi Kepolisian tahun 1984 ini akan mengukir prestasi gemilang di Kejaksaan Agung. Setidaknya mafia hukum akan dilibasnya. Selain itu, kasus-kasus yang macet akan didorongnya ke pengadilan.
Kasus-kasus korupsi akan disikatnya dari Kejaksaan Agung. Jika presiden memang hendak melakukan penegakan hukum secara konkrit sangat tepat jika Buwas dijadikan Jaksa Agung.
Buwas akan mengakhiri jabatannya sebagai Kepala BNN pada Maret 2018. Namun, dirinya telah mempersiapkan aktivitas yang akan dilaksanakan setelah masa pensiun pensiun tiba
Ketika ditanya, apa yang akan dilakukan setelah masa pensiun. Buwas menjawab mungkin dirinya bisa menjadi satpam di sebuah diskotek.
"Mungkin jadi satpam diskotek ya," kata Komjen Budi Waseso di Kanto Badan Narkotika Nasional, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (20/2).
Kendati akan berpisah dengan BNN, Buwas berkomitmen akan membantu BNN dalam memberantas narkoba di Indonesia. dan sekaligus tetap mengabdi kepada negara dalam memberantas terhadap narkoba tersebut.
"Saya ingin tetap aksis ya. Ya terserah dibutuhkan atau tidak oleh negara itu tidak terlalu penting. Tetapi saya di awali dari Abdi Negara, mengabdi. Sampai detik-detik terakhir pun saya masih mendukung BNN secara maksimal dan tetap membangun sinergitas," tambahnya.
Bagikan
Berita Terkait
BNN Ungkap Peran Dewi Astutik, Bandar Narkoba Lintas Negara yang Rekrut Ratusan WNI
BNN Ungkap Jejak Kelam Dewi Astutik, Sempat Mengajar Bahasa Mandarin sebelum Jadi Bandar Narkoba Lintas Negara
Sosok dan Sepak Terjang Dewi Astutik, Mantan TKI yang Jadi Otak Peredaran Narkoba Asia Tenggara
BNN Buka-bukaan Soal Ancaman Narkotika di Lingkungan Kampus, Mahasiswa Diminta Waspada
Mantan Kepala BNN Minta Pemakai Narkoba ‘Dihukum’ Layaknya Tilang, Sebut Lebih Cepat dan tak Bertele-Tele
BNN Bikin Jaringan Bandar Narkoba di Kampung Bahari Ketar-Ketir, Ternyata Ada Tangan Dingin Komjen Suyudi Ario Seto
Eks Kepala BNN Tegaskan Pecandu Narkoba Wajib Rehabilitasi, Pengedar Harus Dihukum Keras
Imunitas Jaksa Dibatasi oleh Putusan MK, Kejagung Janji Lebih Berintegritas
[HOAKS atau FAKTA] : Prabowo Lantik Mahfud Md jadi Jaksa Agung untuk Berantas Pejabat yang Korupsi
Jaksa Mulai Cari Relawan Jokowi Silfester Matutina Buat Segera Dibui