Janji Menhan Lihat Banyak Tank Tua Milik Marinir

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu (kiri) berdiskusi dengan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Merahputih.com - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu melakukan peninjauan dan pengecekan kesiapan personel maupun alat utama sistem persenjataan (alutsista) milik Korps Marinir TNI Angkatan Laut di Mako Korps Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan.
"Saya melakukan kunjungan kerja ke Mako Korps Marinir untuk mengecek kesiapan, baik personel, alutsista dan asramanya. Kalau ada yang kurang, kami usahakan akan dipenuhi," kata Menhan di sela-sela kunjungannya, kamis (5/5).
Menurut dia, alutsista yang berada di satuan Korps Marinir akan diisi, meskipun alutsista yang akan diberikan bukan alutsista yang baru. "Di Marinir banyak tank yang sudah tua dan tak layak untuk digunakan. Tank-tank ini akan diganti," kata Ryamizard.
Dalam sambutannya di hadapan ratusan prajurit Marinir, Menhan mengatakan, ada enam hal pokok yang menjadi pedoman dasar dalam pembangunan infrastruktur pertahanan negara menuju kekuatan dan postur pertahanan negara yang ideal, efektif dan andal di dalam mengantisipasi berbagai potensi ancaman.

Keenam hal pokok itu, kata Ryamizard yang didampingi oleh Dankormar Mayjen (Mar) TNI Bambang Suswantono, antara lain, pentingnya terbangun komunikasi yang efektif antara pemimpin dengan anak buahnya guna senantiasa membangun dan memelihara profil prajurit yang mencerminkan jati diri sebagai prajurit sejati yang loyal, yakni sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional dan tentara profesional.
Kedua, strategi pertahanan negara menghadapi ancaman yang nyata dan realistik serta penguatan mindset seluruh komponen bangsa dalam menghadapi perang cuci otak.
"Perlunya penanaman nilai-nilai kesadaran bela negara sebagai pondasi dasar pertahanan yang bersifat perang semesta atau 'total warfare'," kata purnawirawan Jenderal bintang empat ini dikutip Antara.
Menhan mengatakan sebagai penerus tongkat estafet nilai-nilai kejuangan Generasi-45, TNI dikenal sebagai organisasi yang solid dan sarat dengan semangat perjuangan, pengabdian dan pengorbanan yang luar biasa dan tanpa pamrih yang dilandasi oleh loyalitas sebagai roh yang menjiwai kehidupan setiap prajurit.

"Oleh karena itu, satuan Marinir harus senantiasa menjadi organiasi yang dicintai oleh rakyat. Etos inilah yang kemudian dijabarkan ke dalam Nilai-Nilai Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 wajib TNI yang dijiwai oleh Pancasila dan UUD 1945," katanya dikutip Antara.
Esensi dari semua itu, kata dia, profesionalisme TNI terletak pada loyalitas dan ketaatan terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan.
Dengan demikian, sebagai TNI yang profesional maka hukum harus ditempatkan sebagai Panglima Tertinggi yang harus dihormati.
Sementara, dalam menghadapi berbagai potensi ancaman yang mampu mengganggu keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), maka diperlukan konsep pembangunan pola pikir seluruh rakyat Indonesia melalui penanaman wawasan kebangsaan yang berlandaskan Pancasila sebagai ideologi negara agar tidak mudah dipengaruhi dan terprovokasi oleh upaya pencucian otak dari kelompok tertentu.

Oleh karena itu, desain strategi pertahanan negara juga diarahkan dengan konsep perang rakyat semesta atau total warfare yang melibatkan pembangunan seluruh komponen bangsa yang dilandasi oleh penanaman nilai-nilai kesadaran bela negara yang lahir dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia disertai pembangunan kekuatan TNI beserta alutsistanya sebagai komponen utama pertahanan negara.
"Hanya satu kata kunci kekuatan kita dalam menghadapi keniscayaan masuknya berbagai potensi ancaman fisik dan nonfisik, yaitu dengan cara memperkuat identitas dan jati diri bangsa serta membangun persatuan dan kesatuan yang kokoh dan bersinergi dari seluruh komponen bangsa melalui penanaman nilai-nilai Pancasila dan penguatan kesadaran bela negara," ujar Menhan.
Tugas bela negara adalah tugas yang berat seiring dengan makin kompleksnya tantangan yang dihadapi. Namun dirinya yakin melalui semangat kebersamaan dan persatuan serta kerja keras, rakyat Indonesia mampu membawa Indonesia menjadi negara yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian serta berlandaskan gotong royong.
"Saya menginstruksikan kepada TNI untuk berperan aktif dalam menyosialisasikan dan melaksanakan program bela Negara ini setiap saat kepada seluruh komponen masyarakat yang berada di wilayah teritorialnya," tuturnya. (*)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Kemenhan Tegaskan Usulan Darurat Militer untuk Aksi Tolak Tunjangan DPR Hoaks

Beda Saat Tahun 1998, Pam Swakarsa Versi Terkini Dinilai Tidak Akan Mengandung Unsur Politis yang Merugikan Publik

DPR RI Minta Keseriusan Pemerintah dalam Pembinaan Prajurit, TB Hasanuddin Ingatkan Kualitas Prajurit TNI Menentukan Kekuatan Pertahanan

Bentrokan Pecah Lagi di Mako Brimob Kwitang, Pasukan Marinir Diterjunkan Lobi Massa Pengepung

TNI AL Kerahkan Kapal Perang ke Teluk Thailand, Latih Pertempuran Jarak Dekat

Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen

Tolak Pengelolaan Bersama Blok Ambalat, Legislator: Kedaulatan Harga Mati

Enam Kodam Baru TNI AD Siap Beroperasi dengan Kekuatan Penuh, Markasnya Hampir Rampung Akhir 2025

Apresiasi Kinerja TNI AL, Komisi I DPR: Modernisasi Alutsista Harus Ditingkatkan

Prabowo Lantik 3 Panglima Elite TNI, Legislator Sebut Jadi Garda Terdepan Indonesia Hadapi Ancaman Paling Mengerikan
