Jangan Melakukan Pembesaran Sembarangan, Bisa Berdampak Fatal


Jangan sembarangan melakukan pembesaran Mr. P (foto: istimewa)
UKURAN Mr. P kerap kali menjadi kecemasan bagi para kaum pria. Kondisi itu lantas saja membuat praktik-prakti pembesaran Mr. P menjamur. Termasuk sejumlah produk yang diklaim dapat membuat pria 'Semakin jantan'.
Umumnya, pria yang tertarik untuk melakukan pembesaran ukuran Mr.P, sebetulnya memiliki ukuran normal. Dalam artian bahwa ukurannya cukup untuk melakukan aktivitas seksual serta urinasi dengan lancar.
Baca Juga:
Kendati demikian, tak sedikit pria yang ingin terlihat lebih 'jantan', hingga berupaya melakukan metoda pembesaran Mr. P, yang berakhir tak sesuai dengan harapan.

Terkait hal itu dokter spesialis urologi Angie Novaldy Rahwanti menjelaskan, bahwa bukan rahasia lagi bila tak sedikit pria yang ingin membesarkan Mr. P ke dukun, dengan pijat atau akupuntur, namun ternyata menyuntukancairan seperti silicon. Padahal cairan itu tidak seharusnya ada dalam tubuh.
"Cara-cara tersebut pada awalnya mungkin membuat ukuran penis terlihat lebih besar. Namun, karena cairan itu tidak alami sehingga tidak bisa diserap tubuh, Akhirnya terjadi peradangan, jaringan rusak. Dalam jangka panjang jaringannya rusak, mengkeras, malah bentuk Mr. P jadi aneh," ujar dr. Angie.
Lebih lanjut dr. Angie juga memaparkan, bahwa dia banyak menerima keluhan pasian yang mengalami nyeri ketika ereksi. Bahkan, parahnya Mr. P tak bisa melakukan penetrasi lantaran bentuk yang tidak karuan, akibat sembarangan dalam melakukan pembesaran.
Menurut dr. Angie, kasus tersebut seperti fenomena gunung es di Indonesia. Bahkan, pria yang menjadi korban pratik 'alternatif' abal-abal, tak hanya orang biasa, bahkan sekelas pejabat hingga pengusaha.
Baca Juga:
Pahami 3 Hal ini Supaya Seks Berkualitas

Namun dr. Angie memberikan sebuah kabar baik untuk para korban praktik 'alternatif' abal-abal. Karena, kondisi Mr. P yang telah rusak, dapat direhabilitasi di Jakarta Men Clinic. Karena, di Jakarta Men Clinic tim dokter akan melakukan operasi pembuangan silikon di jaringan yang rusak.
"Setelah operasi Mr. Pjadi benar-benar kecil karena jaringan diangkat. Lalu kita ganti dengan kulit yang sehat dari badan pasien. Setelah prosesnya bagus, lalu direhabilitasi dengan penile booster untuk memperbaiki ereksi dan terapi pembesaran," ucap dr. Angie, seperti siaran pers yang diterima merahputih.com.
Untuk bisa memiliki bentuk Mr. P normal kembali, dibutuhkan sekitar satu tahun pada pasien dengan kondisi tersebut.
Terkait pembesaran Mr.P, dr. Angie menjelaskan hal itu bisa dilakukan aman secara medis di Kl. Karena secara teori ada beberapa cara. dari mulai traksi atua menarik secara bertahap, protesa (implant), dan cairan filler serta cairan lemak yang diambil dari tubuh pasien sendiri.
Karena cairan tersebut merupakan cairan alami yang ada pada tubuh, maka tidak akan ditolak oleh tubuh seperti halnya silikon.
Terapi tersebut, diklaim dapat menambah ukuran 1-2 cm, dalam kondisi tak ereksi. Selain itu, diameter akan bertambah dan secara tidak langsung panjangnya juga akan bertambah.
Sedikit informasi, Jakarta Men Clinic merupakan klinik ekslusif untuk vitalitas pria bertaraf internasional yang pertama di indonesia, dan ditangani langsung oleh dokter spesialis urologi dan dokter spesialis bedah plastik yang kompeten di bidangnya. (Ryn)
Baca Juga:
Cukup Tingkatkan Kualitas Tidur Supaya Kehidupan Seks Lebih Berkualitas
Bagikan
Berita Terkait
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
