Jangan Cukur Kumis Kucing Kamu, Bahaya


Kumis pada kucing memiliki fungsi yang sangat penting. (Foto: Unsplash/ErikJanLeusink)
HARUS kamu tahu kalau kumis kucing sangat berpengaruh bagi hidupnya. Layaknya sensor, kumis kucing sebagai alat untuk mendeteksi hal-hal yang ada disekitarnya. Seperti mengetahui mangsa, untuk melihat situasi dan kondisi sekitarnya, dan menjaga keseimbangannya. Jadi, jangan sekali-kali kamu mencukur kumis kucing.
Melansir dari Eastbaytimes, kumis kucing atau vibrissae yang sangat penting bagi kucing. Kumisnya membantu kucing untuk berjalan di tempat gelap, kemudian untuk mengukur jarak dengan mangsa.
Baca Juga:

Walaupun kumisnya terlihat kaku, sebenarnya lebih dari itu. Setiap helai kumisnya tersambung ke sistem otot dan saraf yang cukup sensitif serta dapat mengirim pesan ke otak.
Kumis kucing tak hanya terletak di bagian hidungnya saja, melainkan terdapat di mata, dagu, garis rahang, dan di belakang kaki depannya.
Saat kucing mengamati benda disekitarnya, ia akan menggunakan kumisnya untuk meraba dan merasakan benda-benda disekitarnya. Dengan begitu ia bisa menilai objek yang berada didekatnya.
Dalam keadaan diam kumis kucing tetap bekerja. Jadi, ketika ada gangguan, anabul akan bereaksi karena merasa terancam. Oleh sebab itu, penting kumis pada kucing sebagai alat pendeteksi.
Baca Juga:
Bukan hanya Manusia, Kucing juga bisa Alami Kecemasan. Ini Tandanya

Selain itu kucing juga memiliki alat sensor diujung kumisnya bernama proprioceptor, yang fungsinya mengirim pesan ke otak. Proprioceptor ini memberikan informasi ke kucing pada anggota tubuhnya dan penglihatan.
Lalu, Apa yang akan terjadi jika kita mencukur kumis kucing? Kucing akan kehilangan keseimbangan dan tidak dapat mentukan arah sehingga sulit bergerak. Hal ini dikarenakan kumis kucing memiliki peran penting untuk kelangsungan hidupnya.
Fakta lain yang perlu diketahui untuk kamu pecinta kucing yakni karena kumis kucing sensitif, ketika kamu memberi makan kucing, pastikan wadahnya cukup luas supaya kumisnya tidak menyentuh dinding wadahnya. Hal yang akan dilakukannya ketika tidak nyaman, ia akan mengambil makanan keluar tempat dengan menggunakan cakarnya.
Selain itu, kumisnya bisa memberitahu mood kucing. Menurut penelitian University of Melbourne, keadaan kumis yang santai dan melorot yang mengarah ke sisi wajah kucing, menunjukan bahwa ia puas. Sedangkan, jika kumis kucing disematkan kemungkinan ia takut. Lalu, saat menunjukan kewaspadaan, posisi kumis kedepan dan telinganya tegak. (Cil)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Polisi Tetapkan 1 Anak Di Bawah Umur Tersangka Pejarahan Kucing Uya Kuya

Kucing Uya Kuya Terlantar Pasca-Penjarahan. Kini Dirawat Puskeswan Ragunan Masih Diinfus

Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia

DKI Jakarta Targetkan 22 Ribu Sterilisasi Kucing 2025, Strategi Jitu Kendalikan Populasi Hewan Liar

Kucing Merah Kalimantan Muncul Setelah 20 Tahun, Ini Keunikan dan Ancaman terhadap Keberadaannya

Aduh! Kucing Ini Jadi Kurir Narkoba di Penjara Kosta Rika, Diamankan Petugas dan Dibawa ke Layanan Kesehatan Hewan

Puskewan Gelar Vaksin Rabies Gratis untuk Hewan Peliharaan Cegah Penularan Penyakit di Jakarta

Paus Raksasa untuk Kucing Istana, Bill Gates Tak Bisa Menolak Pesona Bobby Kertanegara!

Lelang Laku Rp 12 Juta, Nasib Baju Bobby Kertanegara kini di Tangan Legislator PSI

Menilik Pameran Hewan Peliharaan yang Mengemaskan dalam Gelaran Pet Fest 2025 di ICE BSD
