Jalani Tahun Baru 2025 Lebih Baik dengan Mulai Lakukan Journaling
Rajin menulis jurnal rupanya bermanfaat untuk melatih daya ingat. (Foto: Pexels/picjumbo.com)
Merahputih.com - Journaling atau kebiasaan menuliskan isi pikiran dalam buku catatan tampak sepele untuk dilakukan. Padahal studi kesehatan menunjukan journaling membantu kesehatan tubuh.
Studi menyebutkan bahwa seseorang yang terbiasa menulis jurnal dengan yang tidak, memiliki perbedaan cara dalam menyikapi masalah.
Seseorang yang kerap menulis jurnal lebih sedikit kunjungan ke dokter karena stres, terhindar dari tekanan darah tinggi, memiliki suasana hati yang baik serta keseimbangan kesehatan mental yang lebih besar.
Sebuah penelitian menunjukan 70 orang dewasa dengan kondisi medis mengalami kecemasan menemukan bahwa menulis tentang pengalaman positif, seperti rasa syukur selama 12 minggu berdampak pada berkurangnya tekanan dan peningkatan kesejahteraan.
Disebutkan pula dengan menulis jurnal, seseorang memiliki ruang sempit untuk pikiran negatif dan rasa khawatir muncul di benaknya.
Baca juga:
Seorang psikolog klinis di New York City, Sabrina Romanoff, mengatakan dengan menulis jurnal seseorang menceritakan semua hal lebih objektif.
"Menciptakan ruang dan jarak untuk mempertimbangkannya dengan cara yang lebih objektif,” kata dia dikutip dari Healthline, Selasa (17/12).
Jarak tersebut kata Romanoff merupakan defusi kognitif sebuah konsep bermanfaat dari terapi penerimaan dan komitmen.
"Idenya adalah bahwa Anda bukanlah pikiran, emosi, atau gejala fisik sebaliknya, Anda adalah konteks di mana semua itu terjadi," kata Romanoff.
Baca juga:
Tips Resolusi 2025 Berdasarkan Zodiak: Cara Menghadapi Tahun Penuh Tantangan
Menulis jurnal membuat seseorang bisa berpikir jernih. Memisahkan pandangan subjektif sehingga ketika memutuskan pilihan lebih penuh kesadaran.
Selain itu bisa dilihat dengan menuliskan jurnal, seseorang jadi punya tempat memproses emosi di tempat yang aman dan terkendali. Sehingga dalam membuat keputusan tidak gegabah dan sembarangan.
Menariknya, menulis jurnal ternyata menjadi media alternatif menemukan jati diri. Anggaplah diri sendiri ibarat teka-teki. Anda dapat menemukan bagian atau pola yang berbeda setiap hari.
Ketika seseorang mulai menulis jurnal di saat yang sama memberikan jeda untuk membantu diri terhubung kembali dan menemukan kembali jati diri melalui refleksi preferensi, titik nyeri, ketakutan, favorit, mimpi
Jika aktivitas jurnal ini terus dilakukan membantu diri sendiri untuk lebih mendengarkan, menjadi saksi perubahan dan mengenal diri sendiri lebih baik. (Tka)
Bagikan
Tika Ayu
Berita Terkait
Raphael Varane Ngaku Alami Depresi saat Masih di Real Madrid, Paling Parah setelah Piala Dunia 2018!
2 Juta Anak Alami Gangguan Kesehatan Mental, Kemenkes Buka Layanan healing 119.id Cegah Potensi Bunuh Diri
Hasil Cek Kesehatan Gratis: 2 Juta Anak Indonesia Alami Gangguan Kesehatan Mental
Ibu Negara Prancis Brigitte Macron Disebut Kena Gangguan Kecemasan karena Dituduh sebagai Laki-Laki
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya