Jalan Rusak, Ibu Hamil Korbannya
Puluhan warga Cipta Karya Ujung, Pekanbaru dan Kampar membakar ban bekas dan menanam pohon pisang di badan jalan yang rusak saat menggelar aksi blokir jalan di Pekanbaru, Riau, (25/1). (ANTARA Foto)
MerahPutih Nasional- Warga membakar ban, menanam pohon pisang di tengah jalan. Aksi ini mereka jalani di jalan Cipta Karya Ujung, Pekanbaru, Riau, Minggu, (25/1).
Hal inilah yang diterapkan warga sekitar. Pasalnya, para masyarakat tersebut menagih janji Walikota Pekanbaru, Firdaus, yang akan memperbaiki jalan mereka yang telah lama didiamkan dalam keadaan rusak.
Sebelum perbaikan, warga jalan Cipta Karya Ujung tidak akan membuka akses tersebut. Kecuali jika Pemerintah Daerah mempunyai itikad baik.
Seorang warga, Afiz yang ikut dalam demontrasi tersebut menuturkan, hingga alat berat diturunkan, aksi ini akan tetap kami lanjutkan.
"Kasihan masyarakat yang lewat, apalagi kalau hujan. Tidak sedikit kecelakaan terjadi di sini, yang paling adalah ibu-ibu hamil," kata Afiz seperti yang dikutip dari goriau.com.
Pernyataan Afiz juga diiyakan oleh Ketua RW 18, Sidomulyo Barat, Tampan, Pekanbaru, Riau, Sucipto yang menyatakan, bahwa jalan ini perlu perhatian. Telah banyak korban kecelakaan di sini.
Ia menambahkan, setidaknya, ada 700 meter jalan yang masuk ranah Kota Pekanbaru dan 700 meter lagi milik Kabupaten Kampar. (AKU)
Bagikan
Berita Terkait
Ramai Bantahan Jumlah Dana Pemda Mengendap, Menkeu Purbaya Lempar Tanggung Jawab ke BI
Dana Pemda Mengendap di Bank Makin Tinggi, Ini Yang Dilakukan Menkeu Purbaya
Dana Rp 234 Triliun Mengendap di Bank, DPR Ingatkan Pemda Segera Realisasikan APBD
Pemerintah Daerah Diperintahkan Siapkan Lahan Buat Gudang Koperasi Merah Putih
Mendagri Tito Ingatkan Pemda Setop Pemborosan dan Perkuat Efisiensi Anggaran
Duit Pemda Ratusan Triliun Ngendap, Bikin Daya Beli Warga Turun
Bupati Pati Sudewo Bantah Tantang Rakyat Demo, Tapi Tegaskan Kenaikan PBB tidak Bisa Diubah
Sidang Paripurna DPD Laporkan Hasil Temuan di Daerah saat Masa Reses
Izinkan Rapat Pemda di Hotel dan Restoran, Tito: 3-4 Kali Boleh, Jangan Dibikin 10 Kali
BNPB Tegur Daerah Jangan Lagi Bikin Rencana Pemulihan Pascabencana Asal-asalan