Media Sosial untuk Bangkitkan Pariwisata
Demi membangkitkan kembali pariwisata Indonesia. (Foto: Unsplash/Jeremu Bishop)
SALAH satu tantangan para pelaku industri wisata terlebih di masa pandemi ini adalah menarik kembali para pengunjung datang ke tempat mereka. Di zaman modern ini, mereka dapat berinovasi dan memasarkan secara digital, termasuk media sosial untuk menjangkau lebih banyak konsumen di tengah pandemi.
“Dalam memasarkan pariwisata, kita bisa beradaptasi dengan kemajuan teknologi menggunakan pemasaran digital,” kata Tenaga Ahli Menteri Bidang Organisasi, Tata Laksana, dan Hubungan Antarlembaga Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Noor Hadi dikutip ANTARA.
Noor Hadi dalam diskusi Optimizing Digital Marketing to Revive Tourism Industry & Socialization of the CHSE Certification Program menegaskan, ada banyak media dalam memasarkan wisata. Selain lewat laman resmi, media sosial yang banyak diakses generasi muda juga aplikasi pemesanan wisata daring.
Ia menjelaskan pemasaran secara digital bisa membuat promosi menyasar lebih personal sesuai target yang diinginkan. Dengan cara ini, pelaku wisata bisa mengetahui demografi, psikografi, hingga perilaku konsumen secara efektif.
Baca juga:
Tingkatkan Pariwisata, Kemenparekraf Dukung Festival Travel Online
“More digital, more professional, kita bisa semakin profesional seperti menggunakana media sosia. More digital, more global, semakin digital kita bisa menjangkau konsumen dari berbagai negara,” jelasnya.
Para pelaku wisata juga harus berpegang pada konsep 3A dan menyiapkannya secara matang, yakni atraksi, amenitas, dan aksesibilitas. Sebuah tempat wisata akan menarik untuk konsumen jika punya daya tarik berupa atraksi, entah itu keindahan alam atau budaya. Setelah punya modal tersebut, akses yang mudah serta fasilitas pendukung yang memadai juga bisa menarik wisatawan untuk datang ke destinasi tersebut.
Baca juga:
Bangkitkan Pariwisata Indonesia Bersama Gerakan Kembali Berwisata
Karena di masa pandemi, para pelaku industri wisata juga wajib mendapatkan sertifikasi CHSE (Clean, Healthy, Safe, dan Environment) untuk keamanan serta kenyamanan konsumen.
Di kesempatan yang sama, Co-Founder & Chief Marketing Officer tiket.cim Gaery Undarsa menegaskan pentingnya memasarkan lewat media sosila, terutama bila menyasar generasi muda.
Promosi lewat video menarik di media sosial, apalagi jika viral, akan membantu menarik banyak pengujung. Sebab, generasi muda pada umumnya tidak mau ketinggalan tren dan tak segan mencoba atau mendatangi hal-hal yang banyak diperbincangkan. (and)
Baca juga:
Bangkitkan kembali Pariwisata Indonesia, Travel Trip Buka Layanan Perjalanan
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
10 Rekomendasi Tempat Wisata Purwokerto Terbaik 2025, Harga Terjangkau!
Berwisata Murah Dengan Naik KA Batara Kresna, Nikmati Alam danKuliner Dari Purwosari Sampai Wonogiri
DPRD DKI Protes Tarif Buggy Wisata Malam Ragunan Rp 250 Ribu, Minta Dikaji Ulang
Wisata Malam Ragunan, DPRD Minta Pemprov DKI Sediakan Alternatif Angkutan Murah untuk Warga
7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi
Polisi Sediakan WA dan QR Code untuk Laporan Cepat Gangguan Keamanan Hingga Kerusakan Fasilitas Umum
Night at the Ragunan Zoo Dibuka Hari ini, Harga Tiket Masuknya Mulai Rp 3.000
WNA Pengguna Kereta Api di Indonesia Tembus Setengah Juta, Yogyakarta jadi Tujuan Paling Favorit
Makanan Halal Magnet Utama Pilihan Liburan Muslim Indonesia
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'