ISV, Kendaraan Pasukan Infanteri Terbaru Angkatan Darat AS
Mempercepat pasukan melintasi medan perang (Foto: Pexels/Pixabay))
ANGKATAN Darat AS memilih kendaraan baru untuk mempercepat pasukan melintasi medan perang. Kendaraan terbaru milik Pasukan Infanteri ini sangat cepat. Dapat dibawa dengan helikopter, dan memiliki ruang untuk prajurit dengan persenjataan berat.
Berbeda dengan kendaraan militer pada umumnya, kendaraan ini memiliki latar belakang sipil. Kendaraan baru ini berakar dari truk pickup ukuran sedang Chevy Colorado.
Baca juga:
Menurut Defense News, Angkatan Darat telah menggelontorkan dana sebesar Rp3 triliun dalam memproduksi 649 Infantri Squad Vehicle (ISVs) untuk pengiriman pada tahun 2028. Angkatan Darat pada akhirnya berharap untuk membeli hingga 2.065 ISV.
Kendaraan ini akan digunakan pasukan infanteri ringan, khususnya Divisi Lintas Udara ke-82, Divisi Gunung ke-10, dan Divisi Serangan Udara ke-101. Unit lain yang akhirnya dapat mengoperasikan ISV termasuk Rangers Angkatan Darat AS dan Pasukan Khusus.
Tentara AS membeli hingga 49.000 Kendaraan Taktis Ringan Gabungan (JLTV) yang baru untuk menggantikan sebagian Humvee yang ikonik. Kendaraan ini memiliki bobot sekitar 6,3 ton dan tinggi 2,5 meter, memiliki profil medan perang yang tinggi.
Sebaliknya, Infantri Squad Vehicle memenuhi persyaratan terbalik untuk kendaraan yang mengutamakan kecepatan dan mobilitas dengan mengorbankan perlindungan lapis baja. Hasilnya adalah pengangkut infanteri cepat yang dapat membawa sembilan tentara dan peralatan mereka untuk lintas negara. ISV berbasis pada truk pickup Chevy Colorado ZR2 dan memiliki berat badan hanya sekitar 2,2 ton.
Berbicara fitur, ISV tidak memiliki standar yang ada pada Colorado versi sipil. Dimulai dengan pintu, juga tidak memiliki atap. Lalu ISV memiliki satu kaca depan dan tidak ada jendela. Bahkan tidak memiliki grill depan, membuat radiator terlihat sepenuhnya.
ISV dibuat ringan untuk mobilitas udara dan bisa masuk di dalam helikopter CH-47 Chinook atau digantung di bawah UH-60 Blackhawk. Kapasitasnya sebanyak sembilan tentara beserta perlengkapannya.
Baca juga:
ISV ditenagai oleh mesin diesel Duramax 2,8 liter. Menghasilkan 186 tenaga kuda dan torsi 369 pon kaki. Mengandalkan fitur transmisi otomatis enam kecepatan. ISV dioptimalkan untuk kinerja off-road, termasuk diferensial penguncian elektronik, suspensi Chevy’s Desert Racing, dan shock Jounce.
Para penerjun payung dan pasukan kejut lainnya akan terjun payung, atau terbang bersama ISV mereka dan kemudian naik ke tujuan mereka. Kemampuan untuk berkendara daripada berjalan memungkinkan kekuatan udara turun lebih jauh dari tujuan mereka yang membuat serangan udara lebih sulit untuk diredam.
Dalam situasi ini, kecepatan dan mobilitas bisa dibilang lebih penting daripada perlindungan. ISV juga menawarkan kendaraan profil rendah lebih tenang yang dapat menyelinap di medan perang jika perlu.
Tetapi kendaraan medan perang yang cepat dan tidak bersenjata tentu berisiko. ISV tidak menawarkan perlindungan terhadap serangan, alat peledak improvisasi, dan artileri. Bahkan tidak bisa juga melindungi dari hujan karena tanpa atap. (lgi)
Baca juga:
Bagikan
Leonard
Berita Terkait
Indonesia Tepis Kabar Perundingan Tarif dengan AS Terancam Batal, Sebut Cuma Dinamika
Warga Asal Negara Dengan Pemerintahan Tidak Stabil Bakal Sulit Masuk AS
Lawan Rencana Agresi Militer AS ke Venezuela, Kuba: Kawasan Amerika Latin-Karibia Zona Damai
Trump Ultimatum Maduro Segera Tinggalkan Venezuela, AS Bersiap Lakukan Operasi Darat
4 Dari 14 Orang Korban Penembakan di California Utara Meninggal, Penembakan Terjadi Saat Ulang Tahun
Airlangga Sebut Indonesia Tujuan Investasi, Buktinya AS sudah Tertarik
Pembahasan Tarif Ekspor ke AS Belum Rampung, Airlangga Ingin Beberapa Komoditas Nol Persen
RI-Yordania Join Bikin Drone Militer Canggih, Libatkan Pindad & Deep Element
AS Kerahkan Kapal Induk ke Karibia, Venezuela Mobilisasi 200.000 Personel Militer
Shut Down Pemerintahan masih Lanjut, Ribuan Penerbangan di AS Dibatalkan