Hari Perempuan Internasional

Istri Milenial Harus Kerja?

P Suryo RP Suryo R - Kamis, 08 Maret 2018
Istri Milenial Harus Kerja?

Tak ada salahnya istri membantu suami mencari penghasilan. (Foto: pixabay/rawpixel)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SEBAGAI kepala rumah tangga, pria memiliki tugas utama untuk menafkahi keluarga. Entah bekerja kantoran atau menjadi wirausaha.

Sementara itu wanita memiliki tugas mengurus seluruh urusan rumah tangga. Dari mengurus anak hingga mengatur pengeluaran berdasarkan uang yang diberikan suami.

Tidak bisa dibohongi, seiring perkembangan zaman, perekonomian turut terkena imbas. Segala kebutuhan melonjak. Artinya mengandalkan pendapatan suami saja bisa jadi tidak cukup.

Single income tidak bisa menjadi andalan. Hal ini paling kuat dirasakan oleh para istri milenial. Hidup di masa sekarang membutuhkan penghasilan yang berlebih. Lantas, apakah istri harus terlibat dalam mencari nafkah?

Executive Director IBCWE (Indonesia Business Coalition for Women Empowerment), Maya Juwita mengatakan single income di masa sekarang tidak bisa diandalkan.

maya juwita
Maya Juwita, sebaiknya sitri terlibat mencari penghasilan. (Foto: MP/Ikhsan Digdo)

Sebaiknya para istri ikut terlibat untuk mencari penghasilan demi kesejahteraan keluarga yang lebih terjamin.

"Dengan kondisi saat ini single income berat. Jadi kalau perempuan sudah berdaya ekonomi kan semuanya bisa sejahtera lebih cepat," jelas Maya.

Bukan berarti menjadi persaingan antara suami dan istri untuk memberikan kesejahteraan. Misi utama ialah saling bekerjasama demi keluarga.

"Balik lagi kepada kerjasama bagaimana kedua belah pihak bisa bekerjasama untuk kemaslahatan bersama," tambahnya.

Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa bapak milenial pun sekarang ini tidak keberatan mengurus urusan rumah tangga. Pembagian tugas menjadi kunci utama di tengah kesibukan mencari nafkah.

Menjadi kebanggan sendiri bagi bapak milenial yang ikut terlibat dengan tugas istri di rumah.

"Saya setuju banget anak (generasi) milenial sekarang itu bangga lho nganter anaknya ke sekolah atau masak di rumah untuk anaknya, itu mereka lebih bangga," terangnya.

Istri milenial juga memiliki beragam pilihan mencari nafkah. Tidak melulu kerja kantoran atau formal. Berwirausaha menjadi pilihan di sela kesibukan mengurus anak dan pekerjaan rumah tangga lain.

Sebaliknya, hal ini juga berlaku bagi suami. Tidak mengapa berganti peran sebagai bapak rumah tangga sambil merintis usaha. Terlebih jika ternyata karier istri memiliki pemasukan yang lebih tinggi.

"Tapi bahwa kemudian menjadi perempuannya lebih banyak mungkin perempuannya incomenya lebih besar. Laki-lakinya incomenya lebih kecil terus kayak 'yaudah deh kamu aja yang kerja saya di rumah aja' ya enggak apa-apa juga," ungkap Maya.

Terkait hal ini jangan lupa, suami dan istri tetap menyempatkan diri memiliki quality time. Anak bisa dititipkan kepada mertua atau orangtua. Bahkan menurut Maya sendiri quality time akan lebih terasa intim karena seakan membayar rasa rindu di tengah kesibukan mencari nafkah.

"Quality time tetap menjadi kunci utama," katanya.

Pada intinya suami harus membuang rasa minder jika memang istri memiliki penghasilan lebih tinggi. Buang jauh-jauh mindset 'bersaing'. Begitu pula sebaliknya.

Para istri juga jangan merasa lebih karena menafkahi keluarganya. Semua ini bentuk kerjasama istri dan suami, demi keharmonisan dan kesejahteraan keluarga tercinta. Selamat hari perempuan! (ikh)

#Perempuan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
Puan Maharani Sebut Keterwakilan Perempuan di DPR Pecahkan Rekor
Menurutnya, perempuan berhak memegang jabatan publik dan negara di semua tingkatan
Angga Yudha Pratama - Jumat, 15 Agustus 2025
Puan Maharani Sebut Keterwakilan Perempuan di DPR Pecahkan Rekor
Indonesia
Legislator Ingatkan Pentingnya Fasilitas Pendukung untuk Pemenuhan Hak-Hak Pekerja Perempuan
Daycare adalah investasi jangka panjang untuk meningkatkan produktivitas dan loyalitas pekerja perempuan
Angga Yudha Pratama - Jumat, 18 Juli 2025
Legislator Ingatkan Pentingnya Fasilitas Pendukung untuk Pemenuhan Hak-Hak Pekerja Perempuan
Berita Foto
Deretan Tokoh Perempuan Indonesia Raih Penghargaan RA Kartini Award 2025
Ketua Umum Pita putih Indonesia Giwo Rubianto Wiyogo (kanan) menerima penghargaan RA Kartini Award 2025 Kategori Inspiring Women in Empowering Women dari CEO Transmedia, Atiek Nur Wahyuni dalam malam anugerah RA Kartini Award 2025 di Jakarta, Kamis (26/6/2025).
Didik Setiawan - Kamis, 26 Juni 2025
Deretan Tokoh Perempuan Indonesia Raih Penghargaan RA Kartini Award 2025
Berita Foto
Kolaborasi Bangun Kota Jakarta jadi Kota Global Ramah Anak dan Perempuan
Anak-anak bermain di RPTRA (Ruang Publik Terbuka Ramah Anak) Sambas Asri, Kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (25/6/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 25 Juni 2025
Kolaborasi Bangun Kota Jakarta jadi Kota Global Ramah Anak dan Perempuan
Indonesia
Ibu Rumah Tangga Jadi Target Rekrutan Sindikat Narkoba, Dari Kurir Sampai Jadi Bos
Keterlibatan kaum perempuan itu awalnya dimulai dari peran sebagai kurir yang dianggap aman sindikat karena minim kecurigaan aparat.
Wisnu Cipto - Selasa, 24 Juni 2025
Ibu Rumah Tangga Jadi Target Rekrutan Sindikat Narkoba, Dari Kurir Sampai Jadi Bos
Berita Foto
Unilever Indonesia Luncurkan Program Pemberdayaan UMKM Perempuan dan Disabilitas
Founder of Alunjiva Indonesia, Nicky Clara (tengah) dan Head of Communication sekaligus Chair of Equity, Diversity & Inclusion (ED&I) Board Unilever Indonesia, Kristy Nelwan (kanan) saat peluncuran Program Pemberdayaan UMKM Perempuan dan Disabilitas di Jakarta, Rabu (4/5/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 04 Juni 2025
Unilever Indonesia Luncurkan Program Pemberdayaan UMKM Perempuan dan Disabilitas
Indonesia
Rakernas dan Rapimnas GAMKI, Komitmen Advokasi Isu Perempuan
Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) diajak ikut membangun Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Dwi Astarini - Jumat, 30 Mei 2025
Rakernas dan Rapimnas GAMKI, Komitmen Advokasi Isu Perempuan
Indonesia
Hampir Setengah Juta Perempuan Jadi Korban Kekerasan, Puan Ajak Momentum Hari Kartini Untuk Berani Bersuara
Peringatan Hari Kartini setiap tahunnya bukanlah sekadar seremoni semata, melainkan momentum untuk membumikan kembali semangat perjuangan RA Kartini dalam konteks kehidupan perempuan masa kini
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 21 April 2025
Hampir Setengah Juta Perempuan Jadi Korban Kekerasan, Puan Ajak Momentum Hari Kartini Untuk Berani Bersuara
Indonesia
Hari Kartini, Gubernur Jawa Timur: Perempuan Aktor Utama Ketahanan Bangsa
Perempuan jadi aktor utama ketahanan bangsa dimulai dari keluarga, karena memiliki peran strategis sebagai penjaga stabilitas sosial, ekonomi, dan psikologis keluarga.
Frengky Aruan - Senin, 21 April 2025
Hari Kartini, Gubernur Jawa Timur: Perempuan Aktor Utama Ketahanan Bangsa
Indonesia
Hari Kartini Jadi Momentum Perempuan Tunjukkan Kelas, Berdaya dan Mematahkan Diskriminasi
Jika perempuan berdaya, maka dapat mengakhiri kekerasan dan permasalahan tindak pidana yang ada, seperti dikatakan Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender Bidang Pembangunan Manusia, Kebudayaan, dan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Daerah Wilayah III, Dewa Ayu Laksmiadi Janapriati
Frengky Aruan - Senin, 21 April 2025
Hari Kartini Jadi Momentum Perempuan Tunjukkan Kelas, Berdaya dan Mematahkan Diskriminasi
Bagikan