Israel Tewaskan 5 Jurnalis dalam Serangan di Rumah Sakit, Menjadikan Konflik ini Paling Mematikan bagi Insan Pers

Dwi AstariniDwi Astarini - Selasa, 26 Agustus 2025
Israel Tewaskan 5 Jurnalis dalam Serangan di Rumah Sakit, Menjadikan Konflik ini Paling Mematikan bagi Insan Pers

Lima jurnalis tewas dalam serangan ganda Israel ke rumah sakit di Gaza.(foto: Instagram @mohammed.barika1)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM — SETIDAKNYA 20 orang, termasuk lima jurnalis yang bekerja untuk media internasional, tewas dalam serangan ganda Israel di Rumah Sakit Nasser di Khan Yunis, Gaza Selatan. Para jurnalis tersebut bekerja dengan Reuters, AP, Al Jazeera, dan Middle East Eye. Kematian para jurnalis ini telah dikonfirmasi media tempat mereka bekerja.

Rekaman serangan menunjukkan serangan kedua menghantam para penyelamat yang datang membantu korban serangan pertama. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut insiden itu sebagai kesalahan tragis dan mengatakan otoritas militer sedang melakukan penyelidikan menyeluruh.

Kematian terbaru ini membuat jumlah jurnalis yang terbunuh di Gaza sejak awal perang pada Oktober 2023 mendekati 200 orang. Menurut Committee to Protect Journalists (CPJ), sebuah lembaga terkemuka yang memperjuangkan kebebasan pers, perang di Gaza merupakan konflik paling mematikan bagi jurnalis yang pernah tercatat. Lembaga itu mengatakan lebih banyak anggota pers terbunuh di sana dalam dua tahun terakhir ketimbang jumlah yang tewas di seluruh dunia dalam tiga tahun sebelumnya.

Jurnalis internasional dilarang Israel untuk masuk ke Jalur Gaza secara independen sejak awal perang. Beberapa jurnalis dibawa ke Gaza oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dengan akses terbatas, tetapi media internasional sangat bergantung pada jurnalis lokal untuk sebagian besar liputan mereka di Gaza.

Baca juga:

Israel Hancurkan Rumah Sakit di Gaza dalam Serangan Ganda


Rekaman video dari lokasi serangan pada Senin (25/8) menunjukkan seorang dokter berdiri di pintu masuk rumah sakit, rumah sakit utama di Gaza Selatan, sambil memperlihatkan pakaian berlumuran darah kepada jurnalis setelah serangan pertama. Secara tiba-tiba, terdengar ledakan yang membuat orang-orang berlarian mencari perlindungan ketika kaca pecah. Seorang pria yang terluka oleh ledakan terlihat berusaha menyeret dirinya untuk menyelamatkan diri.

Video lain yang lebih mengerikan, ditangkap melalui siaran langsung al-Ghad TV, memperlihatkan beberapa petugas darurat merespons serangan pertama di lantai atas Rumah Sakit Nasser, sedangkan sejumlah jurnalis di latar belakang merekam kejadian. Sebuah tangga, tempat jurnalis sering berkumpul untuk mengambil gambar Khan Yunis, terlihat dalam rekaman. Serangan kemudian langsung menghantam petugas darurat dan jurnalis, mengirimkan asap dan puing-puing ke udara. Setidaknya satu jenazah terlihat setelah kejadian.

Kantor berita Reuters mengatakan kameraman mereka, Husam al-Masri, termasuk di antara yang tewas. Ia sedang menyiarkan siaran langsung di atap, yang terputus tepat pada saat serangan pertama. Hatem Khaled, kontraktor lain yang juga bekerja untuk Reuters sebagai fotografer, terluka dalam serangan kedua. Reuters mengatakan pihaknya hancur atas kabar ini dan sedang segera mencari informasi lebih lanjut.

Sementara itu, AP mengatakan Mariam Dagga, seorang jurnalis lepas yang bekerja untuk mereka, juga tewas. Kantor berita itu mengatakan mereka terkejut dan sedih atas kematian perempuan berusia 33 tahun itu.


Korban lain yang tewas yakni Mohammad Salama dari Al Jazeera, jurnalis lepas Ahmed Abu Aziz dari Middle East Eye, dan fotografer Moaz Abu Taha. Stasiun televisi AS NBC mengatakan Taha tidak bekerja untuk mereka, sebagaimana sempat dilaporkan. Reuters mengatakan ia pernah bekerja dengan beberapa organisasi berita, termasuk Reuters.

Serangan pada Senin ini terjadi dua minggu setelah enam jurnalis, termasuk empat dari Al Jazeera, tewas dalam serangan terarah Israel dekat Rumah Sakit al-Shifa di Gaza City.(dwi)

Baca juga:

Serangan Brutal Israel Tewaskan 5 Jurnalis Al-Jazeera di Gaza, Komisi I DPR: Biadab dan Pelanggaran Berat

#Israel #Gaza #Jurnalis
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Dunia
8 Negara Muslim Termasuk Indonesia Desak Israel Buka Gerbang Rafah 2 Arah
Membuka Rafah dua arah menjamin kebebasan bergerak warga Palestina di Gaza, serta memastikan tidak ada penduduk yang dipindah paksa.
Wisnu Cipto - Sabtu, 06 Desember 2025
8 Negara Muslim Termasuk Indonesia Desak Israel Buka Gerbang Rafah 2 Arah
Dunia
Presiden Lebanon Utamakan Bahasa Negosiasi Ketimbang Perang Hadapi Israel
Presiden Lebanon Joseph Aoun menyatakan pembahasan gencatan senjata dengan Israel akan dilanjutkan dalam pertemuan pada 19 Desember 2025.
Wisnu Cipto - Jumat, 05 Desember 2025
Presiden Lebanon Utamakan Bahasa Negosiasi Ketimbang Perang Hadapi Israel
Dunia
Disidang dalam Kasus Korupsi, Benjamin Netanyahu Minta Pengampunan dari Presiden Israel
Kantor Perdana Menteri mengatakan Netanyahu telah menyerahkan permintaan pengampunan kepada Departemen Hukum Kantor Presiden.
Dwi Astarini - Senin, 01 Desember 2025
 Disidang dalam Kasus Korupsi, Benjamin Netanyahu Minta Pengampunan dari Presiden Israel
Dunia
Israel 591 Kali Langgar Gencatan Senjata Sejak 10 Oktober, Tewaskan 357 Warga Palestina
Pemerintah Gaza melaporkan sebanyak 357 warga Palestina tewas dan 903 terluka dalam serangan Israel sejak gencatan senjata mulai berlaku 10 Oktober 2025.
Wisnu Cipto - Senin, 01 Desember 2025
Israel 591 Kali Langgar Gencatan Senjata Sejak 10 Oktober, Tewaskan 357 Warga Palestina
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Resmi Tetapkan Pulau Galang Riau untuk Dijadikan ‘Rumah Sementara’ Rakyat Gaza Palestina yang Jadi Korban Perang
Beredar kabar yang menyebut Pulau Galang Riau akan menampung warga Gaza. Cek faktanya!
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 28 November 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Resmi Tetapkan Pulau Galang Riau untuk Dijadikan ‘Rumah Sementara’ Rakyat Gaza Palestina yang Jadi Korban Perang
Indonesia
DPR Sebut Mengirim TNI ke Gaza Tanpa Jaminan Kesejahteraan Keluarga yang Ditinggalkan Merupakan Keputusan Zolim
Komisi I berencana melakukan kunjungan ke wilayah-wilayah tugas prioritas
Angga Yudha Pratama - Kamis, 27 November 2025
DPR Sebut Mengirim TNI ke Gaza Tanpa Jaminan Kesejahteraan Keluarga yang Ditinggalkan Merupakan Keputusan Zolim
Indonesia
Empat Syarat Wajib Jenderal Bintang Tiga Pimpin Misi Gaza, Apa Saja?
Syarat utamanya adalah pengalaman operasi gabungan dan diplomasi militer
Angga Yudha Pratama - Selasa, 25 November 2025
Empat Syarat Wajib Jenderal Bintang Tiga Pimpin Misi Gaza, Apa Saja?
Indonesia
Panglima TNI Seleksi Jenderal Bintang Tiga Pimpin Pasukan Perdamaian ke Gaza
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyatakan pasukan perdamaian yang akan dikirim ke Gaza, Palestina, nanti akan dipimpin jenderal bintang tiga.
Wisnu Cipto - Senin, 24 November 2025
Panglima TNI  Seleksi Jenderal Bintang Tiga Pimpin Pasukan Perdamaian ke Gaza
Dunia
Israel Kembali Serang Gaza, Langgar Perjanjian Gencatan Senjata
Israel kembali menyerang Gaza, Palestina. Serangan tersebut membuat Israel telah melanggar perjanjian gencatan senjata.
Soffi Amira - Minggu, 23 November 2025
Israel Kembali Serang Gaza, Langgar Perjanjian Gencatan Senjata
Indonesia
Rencana Pengiriman Pasukan ke Gaza, Legislator Ingatkan Presiden Prabowo untuk Berhati-Hati
Israel bisa saja memanfaatkan pembentukan ISF untuk kepentingan politik dan militernya.
Dwi Astarini - Kamis, 20 November 2025
Rencana Pengiriman Pasukan ke Gaza, Legislator Ingatkan Presiden Prabowo untuk Berhati-Hati
Bagikan