Israel Nyatakan Serangan Darat Dimulai, Warga Palestina Mengungsi Tinggalkan Gaza City


Teknologi Iron Dome milik Israel. (Foto: Pexels/Shuaizhi Tian)
MERAHPUTIH.COM — WARGA Palestina mulai meninggalkan beberapa wilayah di Gaza City. Mereka mengungsi setelah militer Israel menyatakan telah memulai tahap awal dari rencana serangan darat. Pasukan Israel dikabarkan telah membangun pijakan di pinggiran kota yang menjadi rumah bagi lebih dari satu juta warga Palestina. Sebelumnya, kota itu telah dibombardir serangan udara dan artileri selama berhari-hari.
Seperti dilansir BBC, situasi ini mendorong Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres kembali menyerukan gencatan senjata segera untuk menghindari kematian dan kehancuran yang menurutnya akan tak terelakkan akibat serangan darat tersebut. Namun, Israel ingin menunjukkan bahwa pihaknya tetap melanjutkan rencana merebut seluruh Gaza City meskipun mendapat kritik internasional.
Ratusan warga Palestina di Distrik Zeitoun dan Sabra di Gaza City telah mengungsi ke bagian barat laut kota. Seorang juru bicara militer Israel mengatakan pasukan sudah beroperasi di wilayah Zeitoun dan Jabalia untuk mempersiapkan serangan. Rencana serangan itu telah disetujui Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, pada Selasa (19/8) dan akan diajukan ke kabinet keamanan akhir pekan ini.
Sekitar 60.000 pasukan cadangan akan dipanggil mulai awal September untuk membebaskan personel aktif agar dapat dikerahkan dalam operasi tersebut. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan ia mempercepat tenggat untuk merebut apa yang ia sebut sebagai benteng teror terakhir di Gaza.
Baca juga:
Krisis Kemanusian di Gaza Semakin Memburuk, Kematian dan Kelaparan Ekstrem Melonjak
Dalam sebuah pernyataan, Hamas menuduh pemimpin Israel itu melanjutkan perang brutal terhadap warga sipil tak berdosa di Gaza City. Hamas mengkritik apa yang mereka sebut sebagai pengabaian atas proposal gencatan senjata baru dari mediator regional. Israel sendiri belum secara resmi menanggapi rencana tersebut.
Ratusan ribu warga Palestina di Gaza City diperkirakan akan diperintahkan untuk mengungsi ke Gaza Selatan sebagai bagian dari persiapan rencana pengambilalihan oleh Israel.
Banyak sekutu Israel mengecam rencana ini. Presiden Prancis Emmanuel Macron memperingatkan, pada Rabu (20/8), bahwa hal tersebut hanya akan membawa bencana bagi kedua bangsa dan berisiko menjerumuskan seluruh kawasan ke dalam siklus perang permanen.
Komite Palang Merah Internasional (ICRC) juga menyatakan pengungsian lebih lanjut dan meningkatnya pertempuran berisiko memperburuk situasi yang sudah sangat katastrofis bagi 2,1 juta penduduk Gaza.
Pemerintah Israel mengumumkan niat mereka untuk menaklukkan seluruh Jalur Gaza setelah perundingan tidak langsung dengan Hamas terkait dengan gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera gagal, bulan lalu.(dwi)
Baca juga:
Otoritas Palestina Segera Bentuk Komite Sementara Pemerintahan di Jalur Gaza.
Bagikan
Berita Terkait
Guru Besar UI Dukung Perjanjian Hamas–Israel, Usul RI Kirim Pasukan ke Gaza

DPR Sebut Serangan Israel Rusak Kepercayaan Proses Gencatan Senjata di Gaza

Lirik Lagu 'Atuna Tufuli' dan Kisah Pilu di Balik Suara Anak-Anak Palestina

PBB Puji Peran AS, Qatar, Mesir, dan Turkiye di Balik Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hamas

Hamas Setuju Gencatan Senjata, Tuntut Israel Patuhi Poin Kesepakatan Angkat Kaki dari Kantong Palestina

Presiden Trump Umumkan Hamas-Israel Sepakat Gencatan Senjata, Ini Poin-poinnya

MUI Tolak Keikusertaan Tim Israel dalam Kejuaraan Dunia Senam di Jakarta

Aktivis Greta Thunberg Dipukuli dan Dipaksa Cium Bendera Israel Sebelum Dideportasi

Israel Deportasi Greta Thunberg dan 170 Aktivis Armada Global Sumud Flotilla

Sejumlah Prajurit TNI Siap Diberangkatkan ke Gaza untuk Misi Kemanusiaan
