Israel Hanya Izinkan Pasokan Bahan Bakar ke Gaza Dalam Jumlah Terbatas


Seorang anak laki-laki menangisi para korban konflik Palestina-Israel di Kota Khan Younis di Jalur Gaza bagian selatan, Minggu (12/11/2023). ANTARA/Rizek Abdeljawad/Xinhua/tm
MerahPutih.com - Saat ini 1,5 juta orang di Jalur Gaza terpaksa mengungsi akibat serangan intensif Israel, lebih dari 800 ribu warga Palestina mencari perlindungan di fasilitas-fasilitas UNRWA.
Sejak Israel mulai melakukan pengeboman pada 7 Oktober, lebih dari 12 ribu warga Palestina telah tewas, termasuk lebih dari 8.300 perempuan dan anak-anak, sementara lebih dari 30 ribu orang lainnya luka-luka. Sementara itu, jumlah korban tewas di Israel adalah sekitar 1.200 orang.
Baca Juga:
12 Ribu Warga Palestina Tewas Imbas Agresi Israel, Termasuk 5.000 Anak-anak
Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, masjid dan gereja, telah rusak atau hancur akibat serangan udara dan darat tanpa henti yang dilakukan Israel di daerah kantong yang terkepung itu.
Blokade Israel juga telah memutus pasokan bahan bakar, listrik dan air ke Gaza, dan mengurangi pengiriman bantuan hingga hanya sedikit yang tersalurkan.
Direktur Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Gaza, Thomas White, mengumumkan, Israel hanya mengizinkan masuknya setengah bahan bakar yang dibutuhkan dari bantuan kemanusiaan harian ke Gaza.
"Bahan bakar dalam jumlah yang terbatas telah masuk ke Gaza," kata White dalam sebuah pernyataan di akun media sosial X, Minggu (19/11).
Pejabat itu menyatakan, ketika otoritas Israel membatasi bahan bakar yang masuk ke Gaza, ini berarti mengurangi kapasitas di Perbatasan Rafah untuk menerima truk bantuan.
White menyatakan, otoritas Israel hanya mengizinkan 50 persen dari kebutuhan bahan bakar harian untuk bantuan kemanusiaan yang dapat menyelamatkan orang-orang.
"Ada kesenjangan besar dalam respons bantuan ini. Misalnya orang-orang hanya akan mendapatkan dua pertiga dari kebutuhan harian mereka terhadap air minum yang bersih," katanya.
Sementara itu, organisasi kemanusiaan Indonesia Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) menyerukan para pemimpin dunia agar bersatu untuk menghentikan genosida terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.
Seruan tersebut disampaikan dalam surat terbuka dari relawan MER-C Indonesia yang diunggah di akun @mercindonesia di platform media sosial X.
"Dengan seluruh kekuatan Anda, Anda bisa membuka perbatasan Rafah secara permanen, dan memastikan bantuan kemanusiaan mencapai Palestina," demikian pernyataan dalam surat terbuka tersebut. (Knu)
Baca Juga:
Militer Israel Dikabarkan Sandra Dokter, Perawat, Staf, Pasien, dan Pengungsi di RS Al Shifa
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Pelapor Khusus PBB Sebut 680.000 Orang Gaza Tewas Akibat Serangan Israel, Itu Angka Terendah

Di Debat Darurat Dewan Hak Asasi Manusia PBB, Indonesia Kecam Serangan Israel ke Qatar

Misi Kemanusiaan Berlanjut, Timnas Norwegia Sumbangkan Keuntungan Laga Lawan Israel untuk Gaza

MUI Dorong Sanksi Tegas Aksi Gabungan Arab-Islam dan Barat untuk Akhiri Kekejaman Israel di Gaza

Pemimpin Liga Arab dan OKI Tolak Rencana Pemukiman Ulang Rakyat Palestina oleh Israel

Kerahkan Tank, Tentara Israel Mulai Serangan Darat ke Kota Gaza

Media Belanda de Volkskrant Temukan Dugaan Serangan Tembakan Yang Disengaja ke Anak-Anak di Gaza

Agresi Israel ke Doha Dinilai Sebagai Ancaman Serius Bagi Stabilitas dan Perdamaian di Kawasan Timur Tengah

Prabowo Tegaskan Dukung Kedaulatan Qatar Setelah Serangan Israel, Suara Dunia Harus Kian Lantang

Prabowo Temui Emir Qatar Sheikh Tamim Setelah Israel Serang Markas Hamas
