Israel Gempur Jalur Gaza, Inggris dan Sekutu Desak Tindakan untuk Mengatasi Kelaparan

Dwi AstariniDwi Astarini - Rabu, 13 Agustus 2025
Israel Gempur Jalur Gaza, Inggris dan Sekutu Desak Tindakan untuk Mengatasi Kelaparan

Ilustrasi - Warga Gaza saat antre air bersih di kamp pengungsian. ANTARA/Anadolu/py.

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM — JALUR Gaza mengalami serangan udara hebat. Menurut badan pertahanan sipil yang dikelola Hamas di wilayah tersebut, serangan terjadi saat pasukan Israel bersiap melancarkan operasi untuk mengambil alih kota itu. Juru bicara Mahmud Bassal mengatakan permukiman Zeitoun dan Sabra telah dihantam selama tiga hari, menyebabkan kerusakan besar pada rumah warga sipil. Penduduk bahkan tak mampu mengevakuasi korban tewas maupun terluka.

Sementara itu, Inggris, Uni Eropa, Australia, Kanada, dan Jepang mengeluarkan pernyataan bahwa kelaparan sedang terjadi di depan mata. Mereka mendesak tindakan untuk membalikkan keadaan kelaparan tersebut. Mereka menuntut langkah segera, permanen, dan nyata untuk memfasilitasi masuknya bantuan ke Gaza.

Israel membantah adanya kelaparan di Gaza. Israel menuduh badan-badan PBB tidak mengambil bantuan di perbatasan dan mengirimkannya.

Pernyataan bersama itu juga menuntut pengakhiran penggunaan kekuatan mematikan di dekat lokasi distribusi bantuan dan konvoi truk. PBB menyebut, di lokasi itu, lebih dari 1.300 warga Palestina telah tewas, sebagian besar akibat militer Israel.

Baca juga:

Kematian dan Kelaparan di Gaza Bakal Makin Parah Saat Israel Rencanakan Pendudukan Militer di Jalur Gaza



Secara terpisah, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa (12/8) mengimbau Israel agar mengizinkan mereka menyimpan pasokan medis untuk menangani situasi kesehatan yang katastrofik sebelum mengambil alih Jalur Gaza. “Kita semua mendengar ‘bantuan kemanusiaan lebih banyak diizinkan masuk’, tetapi itu belum terjadi, atau terjadi dengan kecepatan yang terlalu rendah,” kata perwakilan WHO di wilayah Palestina Rik Peeperkorn, dikutip BBC. Ia menyebut WHO ingin segera menyuplai rumah sakit. Namun, saat ini pihaknya tidak bisa melakukan hal itu. “Kami perlu bisa memasukkan semua obat dan perlengkapan medis penting,” imbuhnya.

Kabinet perang Israel pada Senin memutuskan untuk mengambil alih Kota Gaza, langkah yang dikecam dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB pada hari yang sama. Pada Selasa, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan pihaknya memasuki tahap awal operasi tempur baru.


Pemerintah Israel belum memberikan jadwal pasti kapan pasukan mereka akan memasuki wilayah tersebut. Pada Minggu (10/8), Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan pasukan Israel telah diperintahkan untuk membongkar dua benteng terakhir Hamas di Kota Gaza dan wilayah pusat sekitar al-Mawasi.

Ia juga memaparkan rencana tiga langkah untuk meningkatkan bantuan di Gaza, termasuk penetapan koridor aman untuk distribusi bantuan, serta penambahan pengiriman bantuan lewat udara oleh pasukan Israel dan mitra lainnya. Namun, di lapangan, penduduk Kota Gaza mengatakan mereka mengalami serangan udara tanpa henti. Majed al-Hosary, warga Zeitoun, mengatakan kepada AFP bahwa serangan sangat intens selama dua hari. “Setiap kali serangan terjadi, tanah bergetar. Ada syuhada di bawah reruntuhan yang tak bisa dijangkau karena pengeboman belum berhenti,” ujarnya.

Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mengatakan 100 jenazah telah dibawa ke rumah sakit di seluruh Gaza dalam 24 jam terakhir, termasuk 31 orang yang tewas di lokasi bantuan. Lima orang lainnya juga meninggal karena kekurangan gizi.

Israel menghadapi kritik yang meningkat atas perang selama 22 bulan melawan Hamas. Para pakar yang didukung PBB memperingatkan kelaparan luas yang tengah terjadi di wilayah terkepung itu.

Pada Selasa, anggota kelompok internasional mantan pemimpin dunia yang dikenal sebagai 'The Elders' untuk pertama kalinya menyebut perang di Gaza sebagai genosida yang sedang berlangsung dan menyalahkan Israel karena menyebabkan kelaparan pada penduduk Palestina.

Setelah mengunjungi perbatasan Gaza, Helen Clark dan Mary Robinson, mantan perdana menteri Selandia Baru dan mantan presiden Irlandia, mengeluarkan pernyataan bersama.

“Apa yang kami lihat dan dengar menegaskan keyakinan pribadi kami bahwa bukan hanya kelaparan akibat ulah manusia yang sedang berlangsung di Gaza. Ada genosida yang sedang terjadi,” ujar mereka.(dwi)

Baca juga:

Kirim Bantuan 800 Ton ke Gaza, Indonesia Pastikan Israel Tidak Menghalangi

#Gaza #Jalur Gaza #Israel #Palestina
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
Misi Kemanusiaan Dicegat Pasukan Israel, Pemerintah Diminta Segera Pimpin Langkah Diplomatik Hingga Embargo Ekonomi
Ia berharap negara-negara yang menjalin relasi dengan Israel agar segera memutus hubungan diplomatik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 02 Oktober 2025
Misi Kemanusiaan Dicegat Pasukan Israel, Pemerintah Diminta Segera Pimpin Langkah Diplomatik Hingga Embargo Ekonomi
Dunia
Cegat Armada Global Sumud Flotilla, Israel Pastikan Kondisi Aktivis Aman
Greta Thunberg dan rekan-rekannya disebut aman dan sehat.
Dwi Astarini - Kamis, 02 Oktober 2025
Cegat Armada Global Sumud Flotilla, Israel Pastikan Kondisi Aktivis Aman
Dunia
223 Aktivis Internasional Global Sumud Flotilla Ditangkap Israel Saat Menuju Gaza
Israel menggunakan kekerasan terhadap para aktivis, termasuk menabrak kapal, menembakkan meriam air, dan memperlakukan secara brutal tahanan damai dari 50 negara.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
223 Aktivis Internasional Global Sumud Flotilla Ditangkap Israel Saat Menuju Gaza
Dunia
Angkatan Laut Israel Serang Armada Global Sumud Flotilla, Tangkap Puluhan Aktivis
Kantor urusan luar negeri Israel membenarkan penahanan sejumlah aktivis yang akan dibawa ke pelabuhan Ashdod untuk pemeriksaan sebelum bantuan disalurkan ke Gaza.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Angkatan Laut Israel Serang Armada Global Sumud Flotilla, Tangkap Puluhan Aktivis
Dunia
Paus Leo Berharap Hamas Terima Rencana Perdamaian Presiden AS Donald Trump
Paus Leo menyebut ada yang menarik dalam rencana itu.
Dwi Astarini - Kamis, 02 Oktober 2025
Paus Leo Berharap Hamas Terima Rencana Perdamaian Presiden AS Donald Trump
Dunia
Israel Cegat 44 Kapal Armada Global Sumud Flotilla, Menlu Prancis Pastikan Aktivis tak Alami Kekerasan
Armada tersebut berada 70 mil laut dari garis pantai Gaza saat intervensi terjadi.
Dwi Astarini - Kamis, 02 Oktober 2025
 Israel Cegat 44 Kapal Armada Global Sumud Flotilla, Menlu Prancis Pastikan Aktivis tak Alami Kekerasan
Dunia
Kapal Perang Israel Cegat Kapal Global Sumud Flotilla yang Kirim Bantuan ke Gaza, Aktivis Greta Thunberg kembali Ditahan
Kelompok itu menuduh salah satu kapal dalam armada telah sengaja ditabrak di laut dan mengatakan kapal-kapal lain terkena semprotan meriam air.
Dwi Astarini - Kamis, 02 Oktober 2025
Kapal Perang Israel Cegat Kapal Global Sumud Flotilla yang Kirim Bantuan ke Gaza, Aktivis Greta Thunberg kembali Ditahan
Dunia
Rencana Perdamaian Baru untuk Gaza, Hamas mungkin akan Menolak
Hamas menyebut rencana itu melayani kepentingan Israel dan mengabaikan kepentingan rakyat Palestina.
Dwi Astarini - Rabu, 01 Oktober 2025
Rencana Perdamaian Baru untuk Gaza, Hamas mungkin akan Menolak
Dunia
20 Poin Proposal Gencatan Senjata Gaza dari Trump Hanya Wakili Kepentingan AS dan Israel
Proposal gencatan senjata dibuat Amerika Serikat dan Israel tanpa melibatkan negara-negara anggota PBB.
Wisnu Cipto - Rabu, 01 Oktober 2025
20 Poin Proposal Gencatan Senjata Gaza dari Trump Hanya Wakili Kepentingan AS dan Israel
ShowBiz
Paramore Tarik Musik dari Spotify Israel, Tegaskan Solidaritas Kemanusiaan
Keputusan Paramore diambil sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan global No Music for Genocide
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 01 Oktober 2025
Paramore Tarik Musik dari Spotify Israel, Tegaskan Solidaritas Kemanusiaan
Bagikan