Israel Deportasi 4 Aktivis Kapal Madleen, Greta Thunberg: Kami Diperlakukan Tidak Manusiawi Tapi Belum Ada Apa-Apanya Dibanding Penderitaan Warga Gaza
 Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025 
                Greta Thunberg kembali ke Swedia via Prancis setelah ditahan sehari oleh Israel.(foto: Instagram/@gretathunberg)
MerahPutih.com - Israel mendeportasi aktivis iklim Greta Thunberg dan tiga orang lainnya setelah menangkap dan mencegat kapal bantuan kemanusiaan Madleen yang berlayar menuju Gaza (10/6).
Thunberg bersama 11 kru lainnya ditangkap dan dibawa paksa ke wilayah Israel meski mereka berada di perairan internasional (9/6).
"Kementerian Luar Negeri Israel menyebutkan bahwa Thunberg telah diterbangkan dari Tel Aviv menuju Swedia melalui Paris pada Selasa pagi," tulis aljazeera.com (10/6)
Di Bandara Charles de Gaulle, Thunberg mengatakan kepada wartawan, “Kami diculik di perairan internasional.”
Thunberg tampak sangat lelah dan masih mengenakan pakaian yang sama saat ditahan.
Meski Thunberg menyatakan dirinya “baik-baik saja”, ia menyebut perlakuan yang diterima sebagai “tidak manusiawi”. Ia tak diperkenankan berhubungan dengan siapa pun dan menyentuh ponselnya.
"Kondisi kami benar-benar belum apa-apa bila dibandingkan apa yang sekarang menimpa orang-orang Palestina, terutama di Gaza," kata Thunberg.
Baca juga:
Organisasi bantuan hukum Adalah, yang mendampingi Thunberg dan kru Madleen, menyebutkan bahwa empat dari mereka setuju untuk dideportasi.
Delapan lainnya masih ditahan dan dibawa ke Pengadilan Peninjauan Penahanan di Ramleh.
Omar Faiad, jurnalis Al Jazeera Mubasher yang juga ikut dideportasi, menyatakan mereka dipenjara selama tiga hari.
"Tanpa boleh menghubungi siapa pun, bahkan pengacara. Kami dipaksa menandatangani dokumen tanpa tahu isinya,” tutur Faiad
Seluruh 12 kru kapal kini dilarang masuk Israel selama 100 tahun. Padahal menurut Adalah, penahanan mereka di laut terbuka dan pemindahan paksa ke wilayah Israel melanggar hukum internasional.
Menanggapi insiden ini, Prancis memberikan dukungan diplomatik kepada lima warganya, termasuk anggota Parlemen Eropa Rima Hassan, yang menolak menandatangani dokumen yang menyatakan dirinya masuk Israel secara ilegal.
Aksi protes pun meluas di Prancis dan berbagai negara, mengecam keras tindakan Israel terhadap kru Madleen. (dru)
Baca juga:
Israel Tangkap Kapal Kemanusian Madleen, DPR Gencarkan Tekanan Diplomatik Internasional
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Presiden Lebanon Perintahkan Militer Balas Serangan Israel
 
                      PBB Kutuk Aksi Israel Bantai Anak-Anak Gaza Saat Gencatan Senjata
 
                      Dalam Semalam, Serangan Udara Israel Bunuh 60 Orang, Termasuk Anak-Anak di Gaza
 
                      Bahas Polemik Visa Atlet Israel dengan IOC di Lausanne, NOC Indonesia: Nasib Olahraga Indonesia Baik-Baik Saja
 
                      Israel kembali Gempur Gaza, Tuduh Hamas Langgar Gencatan Senjata
 
                      Kementerian Pertahanan Siapkan Langkah Awal Rencana Kirimkan Pasukan ke Gaza
 
                      93 Warga Gaza Tewas Sejak Berlakunya Gencatan Senjata, Ratusan Luka-Luka
 
                      Israel Kembali Serang Pasukan Perdamaian di Lebanon Selatan, Lontarkan Granat dari Pesawat Nirawak
 
                      Viral Warga Israel Diduga Punya KTP Indonesia, Begini Penjelasan Disdukcapil Cianjur
 
                      Desak Pemerintah Tak Gentar Ancaman IOC, DPR: Sikap Bela Palestina Jauh Lebih Bermartabat
 
                      




