Israel Deportasi 4 Aktivis Kapal Madleen, Greta Thunberg: Kami Diperlakukan Tidak Manusiawi Tapi Belum Ada Apa-Apanya Dibanding Penderitaan Warga Gaza


Greta Thunberg kembali ke Swedia via Prancis setelah ditahan sehari oleh Israel.(foto: Instagram/@gretathunberg)
MerahPutih.com - Israel mendeportasi aktivis iklim Greta Thunberg dan tiga orang lainnya setelah menangkap dan mencegat kapal bantuan kemanusiaan Madleen yang berlayar menuju Gaza (10/6).
Thunberg bersama 11 kru lainnya ditangkap dan dibawa paksa ke wilayah Israel meski mereka berada di perairan internasional (9/6).
"Kementerian Luar Negeri Israel menyebutkan bahwa Thunberg telah diterbangkan dari Tel Aviv menuju Swedia melalui Paris pada Selasa pagi," tulis aljazeera.com (10/6)
Di Bandara Charles de Gaulle, Thunberg mengatakan kepada wartawan, “Kami diculik di perairan internasional.”
Thunberg tampak sangat lelah dan masih mengenakan pakaian yang sama saat ditahan.
Meski Thunberg menyatakan dirinya “baik-baik saja”, ia menyebut perlakuan yang diterima sebagai “tidak manusiawi”. Ia tak diperkenankan berhubungan dengan siapa pun dan menyentuh ponselnya.
"Kondisi kami benar-benar belum apa-apa bila dibandingkan apa yang sekarang menimpa orang-orang Palestina, terutama di Gaza," kata Thunberg.
Baca juga:
Organisasi bantuan hukum Adalah, yang mendampingi Thunberg dan kru Madleen, menyebutkan bahwa empat dari mereka setuju untuk dideportasi.
Delapan lainnya masih ditahan dan dibawa ke Pengadilan Peninjauan Penahanan di Ramleh.
Omar Faiad, jurnalis Al Jazeera Mubasher yang juga ikut dideportasi, menyatakan mereka dipenjara selama tiga hari.
"Tanpa boleh menghubungi siapa pun, bahkan pengacara. Kami dipaksa menandatangani dokumen tanpa tahu isinya,” tutur Faiad
Seluruh 12 kru kapal kini dilarang masuk Israel selama 100 tahun. Padahal menurut Adalah, penahanan mereka di laut terbuka dan pemindahan paksa ke wilayah Israel melanggar hukum internasional.
Menanggapi insiden ini, Prancis memberikan dukungan diplomatik kepada lima warganya, termasuk anggota Parlemen Eropa Rima Hassan, yang menolak menandatangani dokumen yang menyatakan dirinya masuk Israel secara ilegal.
Aksi protes pun meluas di Prancis dan berbagai negara, mengecam keras tindakan Israel terhadap kru Madleen. (dru)
Baca juga:
Israel Tangkap Kapal Kemanusian Madleen, DPR Gencarkan Tekanan Diplomatik Internasional
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Israel Terus Gempur Gedung Tempat Pengungsian, Dalam Sehari 70 Warga Gaza Tewas

Tokoh Palestina Kecam PBNU Undang Pendukung Israel, Sikapnya tak Bisa Dibenarkan

Sidang Majelis Umum PBB Diusulkan Pindah ke Jenewa Setelah AS Bakal Tolak Visa Bagi Palestina

Indonesia Sudah Terjunkan Bantuan 91,4 Ton Agar Warga Gaza Bisa Makan

Indonesia Siapkan Isu Palestina sebagai Prioritas Pidato Presiden Prabowo di Sidang Majelis Umum PBB

Israel Tewaskan 5 Jurnalis dalam Serangan di Rumah Sakit, Menjadikan Konflik ini Paling Mematikan bagi Insan Pers

Israel Hancurkan Rumah Sakit di Gaza dalam Serangan Ganda

1,3 Juta Warga Gaza Bakal Dipaksa Berpindah ke Selatan, Perburuk Penderitaan

Israel Ancam Ratakan Gaza City jika Hamas tak Setujui Syarat yang Diajukan

Israel Bakal Duduki Gaza, PBB Ingatkan Kematian dan Kehancuran Besar Bakal Terjadi kal Terjadi
