Israel dan Iran Diambang Perang, WNI Diminta Hati-hati Bepergian ke Timur Tengah


Ilustrasi - Serangan rudal Israel. ANTARA/Anadolu
Merahputih.com - Kementerian Luar Negeri Indonesia memantau situasi keamanan di Iran dan kawasan Timur Tengah usai serangan militer Israel.
Kemlu juga mengeluarkan imbauan tegas agar Warga Negara Indonesia (WNI) menunda seluruh rencana perjalanan ke Iran dan Israel.
WNI yang memiliki penerbangan transit atau tujuan Timur Tengah mengantisipasi gangguan penerbangan
Langkah antisipasi diambil untuk melindungi ratusan WNI di Iran.
WNI dalam situasi darurat agar segera menghubungi perwakilan RI terdekat atau melalui aplikasi Safe Travel Kemlu RI.
Baca juga:
Serangan Israel ke Teheran Dikhawatirkan Bikin ‘Pecah Perang’ di Timur Tengah
Direktur Pelindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha, menyampaikan bahwa KBRI Teheran telah berkoordinasi langsung dengan komunitas WNI di Iran, khususnya di Kota Qom yang menjadi pusat aktivitas pelajar Indonesia.
Berdasarkan komunikasi dengan komunitas Indonesia di Iran, terdapat update jumlah WNI yaitu 386 orang.
“Mayoritas adalah pelajar dan mahasiswa,” ujarnya kepada wartawan di Jakarta dikutip Senin (14/6).
Sejauh ini, tidak ada laporan WNI yang menjadi korban dalam serangan Israel tersebut.
Baca juga:
383 Warga Negara Indonesia Menetap di Iran, Kemenlu Siapkan Rencana Evakuasi
Kemenlu RI mengimbau seluruh pihak untuk menahan diri dan menghindari tindakan yang dapat memperburuk situasi.
“Indonesia tidak ingin melihat eskalasi lebih lanjut yang mengancam stabilitas kawasan,” tegas Menteri Luar Negeri RI Sugiono.
Sementara itu, Kedutaan Besar Iran di Jakarta melaporkan bahwa serangan Israel mengakibatkan sejumlah korban tewas, termasuk di antaranya warga sipil. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Israel Jatuhkan 153 Ton Bom di Jalur Gaza Saat Kesepakatan Gencatan Senjata

Israel Perluas Pemukiman di Tepi Barat, Bangun Zona Penyangga Pemukiman Elit

Serangan Israel ke Gaza Bikin Satu Dari 7 Keluarga Dikepalai Perempuan, Gencatan Senjata Tidak Akhiri Krisis Nutrisi

Ada Gencatan Senjata, Situasi Kesehatan di Gaza Masih Dalam Kondisi Sangat Kritis

Bantuan ke Gaza Masih Dibatasi, Sesuai Perjanjian Gencatan Senjata 600 Truk Bantuan Harus Masuk Setiap Hari

Israel Masih Ogah Buka Perbatasan Rafah, Bantuan ke Gaza Tidak Bisa Lewat

Tentara dan Tank Israel Masih Bertahan Sekitar RS Indonesia di Gaza

Pusat Koordinasi Pemantauan Gencatan Senjata Bakal Berkantor di Isreal, Komite Teknokrat Bakal Kelola Gaza

Trump Umumkan Fase 2 Gencatan Senjatan di Gaza, Bakal Bentuk Pemerintahan

WHO Nyatakan 15 Ribu Korban Serangan Israel di Gaza Butuh Segera Operasi Amputasi
