Isolasi Mandiri di Rumah dengan Bantuan Telemedicine


Bisa berkonsultasi secara online. (Foto: Unsplash/Online Marketing)
KEMENTERIAN Kesehatan RI telah bekerja sama dengan beberapa platform telemedicine, salah satunya Alodokter guna memantau pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah. Kesulitan mengakses layanan kesehatan dan keterbatasan interaksi dengan keluarga serta kerabat selama menjalani isolasi mandiri kerap berdampak pada kesehatan fisik dan mental pasien.
Sebagai bentuk dukungan terhadap program Kementerian Kesehatan RI, Alodokter menyediakan layanan pendampingan telekonsultasi dokter pribadi dan pemberian resep elektronik paket obat isoman gratis untuk pasien COVID-19, khususnya yang tidak bergejala dan bergejala ringan.
“Kalau yang PCR-nya positif dan lab melaporkan hasilnya ke database kasus positif COVID-19, pasien akan menerima WhatsApp dari Kemenkes RI (dengan centang hijau) secara otomatis. Nanti bisa langsung install aplikasinya. Dari situ nanti akan dilakukan tanya jawab oleh dokter dan akan diberikan obat yang sesuai,” kata dr Sienny Agustin dalam siaran langsungnya bersama Merahputih.com, Jumat (6/8) sore.
Baca juga:
Ini Paket Obat Yang Didapat dari Layanan Telemedicine COVID-19
Lihat postingan ini di Instagram
“Obatnya nanti akan dikirimkan ke kita, paketnya ada dua dan berbeda untuk tiap orang. Dari obat yang diberikan itu bisa langsung dikonsumsi karena sudah ada aturannya,” lanjutnya.
Seperti dilansir laman Alodokter, ada dua jenis paket obat dan vitamin, yakni Paket A (pasien COVID-19 tanpa gejala) dan Paket B (pasien COVID-19 gejala ringan). Paket A terdiri dari multivitamin (B, C, E, Zinc), sedangkan Paket B terdiri dari multivitamin (B, C, E, Zinc), Azitromisin 500mg, Oseltamivir 75mg, dan Parasetamol 500mg.
Untuk pemantauan dokter, jika hanya mengalami gejala ringan juga bisa menggunakan Telemedicine. Kamu bisa menanyakan atau konsultasi mengenai keluhan apa saja yang kamu rasakan.
Baca juga:
Layanan Telemedicine COVID-19 Diperluas ke Wilayah Bodetabek

“Isoman yang baik di rumah sebaiknya disediakan satu kamar sendiri, satu kamar mandi sendiri, alat makan dipisah, dan alat mandi juga dipisah. Cuma kalau kamar mandi tidak bisa, sebisa mungkin disiram atau disinfektan setiap kita pakai. Pokoknya rajin dibersihkan seluruh area yang sering kita pegang,” kata Sienny.
Buat kamu yang sudah pernah terpapar COVID-19, bukan berarti tidak bisa terpapar untuk kedua kalinya. Sienny menjelaskan, tubuh masih memiliki memori terhadap COVID-19 itu sendiri dan pemberian vaksin di sini masih diperlukan untuk menambah daya tahan tubuh.
Bagi yang sudah pernah terpapar COVID-19 dan ingin divaksin, boleh menerimanya tiga bulan setelah dinyatakan sembuh. (and)
Baca juga:
Telemedicine: Solusi Pengobatan COVID-19 Terjangkau Tanpa Harus Keluar Rumah
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
