Irjen Teddy Tolak Diperiksa dan Kuasa Hukum dari Polisi


Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran (tengah) menggelar konferensi pers ungkap kasus narkotika yang menyeret Irjen Pol Teddy Minahasa. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Irjen Teddy Minahasa telah dijadikan tersangka bersama dengan 10 orang lainnya, karena kedapatan terlibat dalam peredaran narkoba.
Namun, ia menolak diperiksa penyidik Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya, karena enggan didampingi kuasa hukum yang disiapkan Polda Metro Jaya.
Baca Juga:
"Pemeriksaan tidak bisa dilanjutkan, karena Irjen TM menolak dengan adanya pendampingan hukum yang disiapkan oleh Polda Metro Jaya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan kepada wartawan, Sabtu (15/10).
Teddy Minahasa lantas meminta pemeriksaan diundur. Mantan Kapolda Sumatera Barat itu, akan didampingi pengacara yang ia tunjuk.
Penyidik selanjutnya akan memeriksa Irjen Teddy pada Senin (17/10). Saat ini, Teddy Minahasa yang sedianya jadi Kapolda Jawa Timur, telah ditahan untuk kepentingan pemeriksaan kode etik dan profesi Polri (KKEP).
Pria yang hobi mengendari motor besar itu ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus peredaran narkoba pada Jumat (15/10). Teddy mengambil barang bukti kasus narkotika dan menjualnya ke pengedar.
Sejumlah pasal akan menjeratnya terutama Pasal 114 ayat 2 subsider Pasal 112 ayat 2 juncto Pasal 132 ayat 1 juncto Pasal 55 UU Nomor 35 Tahun 2009 dengan ancaman hukuman maksimal hukuman mati dan minimal 20 tahun. (Knu)
Baca Juga:
Polda Metro Tetapkan 11 Tersangka Terkait Kasus Irjen Teddy Minahasa
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Langkah Langkah Polisi dan TNI Bereskan Situasi Setelah Demo di Berbagai Daerah Rusuh

Polisi Tetapkan 42 Tersangka Demo Rusuh di Surabaya, Hampir Setengahnya Anak-Anak

'Ratu Ketamin' dalam Kasus Overdosis Matthew Perry Ngaku Bersalah, Terancam Hukuman 65 Tahun Penjara

Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan

Pengemudi Rantis Tabrak Ojol Affan Kurniawan Hadapi Sidang Etik, Kronologi Penabrakan Diharapkan Terungkap

Pelaku Aksi Anarkis Terbukti Pakai Narkoba sebelum Merusuh saat Demonstrasi, Polisi: Untuk Tambah Motivasi dan Hilangkan Rasa Takut

Polisi Kumpulkan Video Pembakaran Gedung DPRD, Dari CCTV dan Video Warga

Catatan YLBHI Demo 25-31 Agustus: 3.337 Orang Ditangkap, 1.042 Luka-Luka, 10 Meninggal

Kecam Penangkapan Delpedro Marhaen, Amnesty International: Negara Seharusnya Dengarkan Tuntutan Rakyat

YLBHI Sebut Tindakan Aparat dalam Penanganan Demo Mengarah Teror terhadap Rakyat
