Investree Jadi Solusi Kebutuhan Dana UKM
Suasana diskusi di sela acara launching market place Investree di Jakarta, Selasa (31/5). (Foto Ist)
MerahPutih Berita Tekno - Usaha Kecil dan Menengah (UKM) masih sulit memperoleh akses pinjaman ke perbankan. Investree, startup (perusahaan rintisan) di bidang financial technology (fintech), jeli melihat peluang ini.
"Akses perbankan kepada industri menengah yang kami lihat masih sangat rendah. Di lain sisi, penetrasi internet semakin meningkat sehingga kami melihat dengan kemajuan teknologi ke depannya akan berbeda," ungkap Co-Founder dan Chairman Investree, Adrian A. Gunadi, di Jakarta, Selasa (31/5).
Menurutnya, konsep P2PL bukan hal baru di luar negeri. Di sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Tiongkok platform seperti ini sudah populer.
"Industri P2PL sudah maju di luar sana, sehingga untuk membawa ke Indonesia memang harus disesuaikan dengan iklim dan infrastruktur kredit di Indonesia yang memang berbeda," sambungnya.
Investree didirikan pada November 2015 lalu oleh trio Adrian A. Gunadi, Andi M. Andries, dan Dickie Widjaja. Investree bukan pemberi pinjaman, melainkan online marketplace yang mempertemukan borrower (peminjam) dengan lender (pihak yang memberikan pinjaman/investor) atau disebut peer-to-peer lending (P2PL). Sejak didirikan, Investree telah membantu mendanai 26 pinjaman dengan total Rp6,5 miliar (per 27 Mei 2016). Adrian mengklaim zero default alias tidak ada pihak peminjam yang gagal bayar.
Investree menyediakan pinjaman bisnis dan pinjaman individu, dengan jumlah mulai dari Rp1 juta untuk individu dan Rp5 juta untuk bisnis. Adapun aturan peminjaman bagi individu maksimal pembayaran 12 bulan dengan bunga pinjaman 1,2 hingga 2,5 persen per bulan. Sementara untuk bisnis, terdapat variasi hari mulai satu bulan hingga tiga bulan pelunasan, dengan variasi bunga mulai dari 14 hingga 20 persen per tahunnya. Investree menjanjikan proses pencairan secara cepat hanya 14 hari untuk bisnis dan 5 hari untuk individu.
Pihak lender nantinya mendapat return atau tingkat pengembalian sebesar 16,7 persen dari pokok yang dipinjamkan. Sedangkan Investree sendiri akan memungut fee sekira 3-5 persen.
Hal ini dibenarkan oleh Shinta Vidhyawati, founder PT Multikreasi Lentera Tridaya (Moonlighthink Communication), yang memanfaatkan Investree untuk mendanai proyek yang sedang dikerjakan.
"Saya mengajukan pinjaman Rp40 juta karena pagu kredit sebesar 80 persen dari invoice dengan jangka waktu pengembalian 30 hari. Prosesnya tidak ribet, cukup memenuhi persyaratan seperti SIUP, TDP, akta notaris, domisili dll. Yang paling penting outstanding invoice dan contact person. Dan, seminggu kemudian dana sudah ditransfer ke rekening perusahaan saya," jelas Shinta.
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Edit Video 360 Enggak Pakai Ribet, Cukup Pakai AI Gratis ini!
OJK dan DSN-MUI Didesak Tuntaskan Kasus Dana Syariah
Kemkomdigi Putus Akses Akses layanan dan aplikasi Zangi
Belum Penuhi Kewajiban PSE Privat, Alasan Komdigi Blokir Zangi, Aplikasi yang Dipakai Ammar Zoni untuk Ederkan Narkoba di Penjara
Apa Itu Zangi, Aplikasi yang Dipakai Bandar Narkoba Ammar Zoni dan Kini Diblokir Komdigi
Industri Kripto Bisa Ciptakan 1,2 Juta Kesempatan Kerja, Ini 5 Hal Yang Perlu Diperbaiki
Buronan CEO Investree Adrian Asharyanto Gunadi Dibawa Pulang ke RI Lewat Mekanisme NCB to NCB
OJK dan Kepolisian Bawa Pulang Bos Investree Yang Gunakan Dana Rp 2,7 Triliun Masyarakat Dari Qatar
Tokenisasi Aset Saham Global untuk Investor Kripto Mulai Diperdagangkan Secara On-chain
Pintu Meraih Penghargaan Kategori Komitmen Edukasi Tertinggi dalam Industri Kripto pada Ajang Anugerah Ksatria CFX 2025