Kisah Inspiratif

Inspiratif, Anak Seorang Satpam Raih Gelar Doktor di UGM

Eddy FloEddy Flo - Kamis, 19 April 2018
Inspiratif, Anak Seorang Satpam Raih Gelar Doktor di UGM

Retnaningtyas Susanti (33), anak seorang satpam yang berhasil meraih gelar Doktor (MP/Teresa Ika)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Keberhasilan dan kesuksesan tidak memandang status ekonomi. Sebuah kisah unik nan inspiratif mencuat dalam kegiatan wisuda Magister dan Doktor Universitas Gajah Mada Yogyakarta (UGM).

Adalah Retnaningtyas Susanti (33), anak seorang satpam yang berhasil meraih gelar Doktor. Tyas berhasil mendapat gelar baru di bidang Pariwisata. Ia diwisuda bersama 1.368 mahasiswa Pasca Sarjana UGM lainnya di Grha Sabha Pramana, Kamis 19 April 2018.

Sang Ayah, Teguh Tuparman yang bekerja sebagai satpam di Pusat Keamanan Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (PK4L) UGM turut datang menghadiri acara wisuda putri sulungnya ini. Teguh datang dengan mengenakan seragam satpam kebanggannya yang berwarna biru, lengkap dengan sepatu bot hitam yang menutupi kakinya. Disampingnya nampak sang istri dan anak-anak mendampinginya.

Dengan wajah berseri dan senyum yang mengambang, Tyas menceritakan kebahagiannya berhasil meraih gelar doktor.

"Saya senang bisa membahagiakan kedua orangtua saya," ujar Tyas di UGM usai di wisuda.

Perjuangan Tyas meraih gelar Doktor tidaklah mudah. Lahir dikeluarga berekonomi pas-pasan dengan ayah yang bekerja sebagai seorang satpam dan ibu yang tidak bekerja membuat mentalnya menjadi kuat dan tidak mudah menyerah.

Putri Satpam Raih Gelar Doktor di UGM
Tyas bersama kedua orangtuanya (MP/Teresa Ika)

Walau hanya anak seorang satpam, sejak dulu Tyas sudah bertekad untuk menempuh pendidikan hingga gelar tertinggi. Dengan dukungan penuh dari orang tuanya, usai lulus SMA Tyas melanjutkan pendidikan sarjana di Program Studi Antropologi BUdaya di UGM. Ia menyelesaikan jenjang S1 dalam waktu 3 tahun 7 bulan.

Selepas lulus sarjana ia sempat bekerja sebagai peneliti di Pusat Studi Kebijakan dan Kependudukan (PSKK) UGM. Seiring berjalannya waktu, kecintaannya terhadap penelitian yang ia tekuni menumbuhkan impian di dalam dirinya untuk berprofesi sebagai dosen. Dua tahun kemudian ia memutuskan melanjutkan studinya di jenjang S2.

“Waktu saya kuliah S1 Bapak dukung penuh. Meski awalnya saya tidak yakin bisa kuliah, Bapak yakinkan bahwa saya bisa kuliah. Tapi waktu saya mau S2 Bapak tidak bisa membiayai lagi karena adik-adik saya juga masih sekolah semua,” tutur Tyas.

Ia pun bertekad untuk membiayai sendiri kuliahnya. Berbagai pekerjaan sampingan pernah ia tekuni demi mencari penghasilan tambahan, mulai dari bekerja di warung kopi hingga berjualan salak.

Tahun 2011 ia berhasil membawa pulang gelar master di bidang pariwisata, gelar yang membuka jalan baginya untuk memulai profesi dosen di Universitas Andalas Padang. Pada tahun 2013, ia pun kembali lagi ke Jogja untuk studi S3 bidang Pariwisata dengan beasiswa BPPDN Dikti.

Segala kerja keras pun membuahkan hasil. Akhirnya dosen yang terlahir dari keluarga ekonomi pas-pasan ini kini resmi menyandang gelar doktor.

"Saya masih belum berhenti bermimpi. Suatu hari nanti, saya ingin Bapak dan Ibu melihat saya dikukuhkan sebagai guru besar,," katanya mantab sambil merangkul kedua orangtuanya.

Sang Ayah, Teguh tak henti-hentinya mengucap syukur pada Tuhan. Sejak Tyas kecil, terbesit harapan agar sang putri suatu hari kelak bisa bersekolah di tempatnya bekerja. Karena itu, ia sering membawa Tyas kecil ke tempat kerjanya, dan mengajaknya ikut berpatroli pada akhir pekan.

“Kan saya kerja di tempatnya orang-orang pintar, jadi saya ingin juga anak saya nanti bisa jadi seperti orang-orang ini,” kata Teguh.

Keinginannya itupun menjadi nyata. Walau harus mengutang kesana kemari dan berkorban moril dan materi, putri sulungnya berhasil meraih gelar tertinggi di UGM. Hebatnya lagi, Teguh berhasil menghantarkan ketiga anak lainnya ke jenjang sarjana.

Anak kedua Teguh telah lulus S1 dari kampus UGM. Sementara anak ketiga juga sudah meraih gelar Sarjana di Universitas Negeri Yogyakarta. Sedangkan anak keempatnya kini sedang menempuh S1 di BSI.

Pria yang sudah berprofesi sebagai satpam selama 33 tahun ini berpesan kepada seluruh orangtua untuk tak menyerah mendukung dan memperjuangkan pendidikan anak-anak hingga jenjang tertinggi.(*)

Berita ini ditulis berdasarkan laporan Teresa Ika, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Plus Minus Dosen Asing dan Dilema Perguruan Tinggi Indonesia

#Kisah Inspiratif #Inspirasi Kartini #UGM
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
UGM Nonaktifkan Status Mahasiswa Dwi Hartono Tersangka Otak Pembunuhan Kepala Cabang BRI
Dwi Hartono tercatat sebagai mahasiswa baru Semester 1 Program Studi Magister Manajemen FEB UGM kampus Jakarta.
Wisnu Cipto - Rabu, 27 Agustus 2025
UGM Nonaktifkan Status Mahasiswa Dwi Hartono Tersangka Otak Pembunuhan Kepala Cabang BRI
Indonesia
Viral! Surat-Surat R.A. Kartini Masuk Daftar Memory of the World, Bukti Perempuan Indonesia Punya Kontribusi Penting untuk Peradaban Dunia
Masuknya surat-surat Kartini ke dalam daftar UNESCO menunjukkan bahwa dunia mengakui warisan intelektual dan sumbangan pemikiran Indonesia bagi peradaban global
Angga Yudha Pratama - Rabu, 20 Agustus 2025
Viral! Surat-Surat R.A. Kartini Masuk Daftar Memory of the World, Bukti Perempuan Indonesia Punya Kontribusi Penting untuk Peradaban Dunia
Indonesia
SisBerdaya dan DisBerdaya 2025 Gandeng 5.000 UMKM Perempuan, Beri Dampak Nyata untuk Ekonomi Indonesia
SisBerdaya dan DisBerdaya 2025 menggandeng 5.000 UMKM perempuan. Pertumbuhan ekonomi Indonesia naik berkat UMKM perempuan.
Soffi Amira - Jumat, 08 Agustus 2025
SisBerdaya dan DisBerdaya 2025 Gandeng 5.000 UMKM Perempuan, Beri Dampak Nyata untuk Ekonomi Indonesia
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Polisi dan Kejaksaan Periksa semua Orang yang Ikut Temu Alumni UGM bersama Jokowi
Reuni UGM yang dihadiri Jokowi ramai dibicarakan publik lantaran kegiatan itu disebut sebagai rekayasa.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 06 Agustus 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Polisi dan Kejaksaan Periksa semua Orang yang Ikut Temu Alumni UGM bersama Jokowi
Indonesia
Kunjungi Fakultas Kehutanan UGM, Jokowi Mau Reuni dengan Teman Kuliah
Jokowi akan mengunjungi Fakultas Kehutanan UGM. Ia akan bereuni dengan teman kuliahnya. Hal itu ditegaskan oleh ajudan Jokowi, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah.
Soffi Amira - Sabtu, 26 Juli 2025
Kunjungi Fakultas Kehutanan UGM, Jokowi Mau Reuni dengan Teman Kuliah
Indonesia
Kemenlu Ungkap Diplomat Arya Daru Pernah Hadapi Bahaya di Turki dan Iran Hingga Saksi Kasus TPPO di Jepang
Arya Daru diketahui bertugas di berbagai negara yang rawan konflik
Angga Yudha Pratama - Rabu, 09 Juli 2025
Kemenlu Ungkap Diplomat Arya Daru Pernah Hadapi Bahaya di Turki dan Iran Hingga Saksi Kasus TPPO di Jepang
Indonesia
Diplomat Muda Tewas Dilakban di Kamar Kos, UGM Selaku Almamater Angkat Suara
Saat ini kasus kematian diplomat Kemenlu Arya Daru Pangayunan ditangani Polsek Menteng Jakarta Selatan
Wisnu Cipto - Rabu, 09 Juli 2025
Diplomat Muda Tewas Dilakban di Kamar Kos, UGM Selaku Almamater Angkat Suara
Indonesia
Sosok Mahasiswa UGM yang Tewas Tenggelam di Maluku Tenggara Disebut Punya Pengabdian Tinggi dan Penuh Dedikasi
UGM mengenang kedua sosok mahasiswa ini sebagai anak muda yang penuh potensi dan semangat.
Dwi Astarini - Kamis, 03 Juli 2025
Sosok Mahasiswa UGM yang Tewas Tenggelam di Maluku Tenggara Disebut Punya Pengabdian Tinggi dan Penuh Dedikasi
Video
Kronologi 2 Mahasiswa KKN UGM Meninggal Akibat Perahu Terbalik di Maluku
Beginilah rekaman video sebelum kejadian Kapal mahasiswa KKN UGM di Maluku Tenggara terbalik yang mengakibatkan 2 orang meninggal dunia Begini kronologinya
Wiwit Purnama Sari - Rabu, 02 Juli 2025
Kronologi 2 Mahasiswa KKN UGM Meninggal Akibat Perahu Terbalik di Maluku
Indonesia
Jasad 2 Mahasiswa KKN UGM Korban Kapal Terbalik Diserahkan RS, Pemulangan Tanggung Jawab Keluarga
Insiden terjadi saat tujuh mahasiswa KKN bersama lima warga lokal mengambil pasir di Pulau Wahru untuk program Revitalisasi Terumbu Karang dengan metode Artificial Patch Reef (APR), Selasa kemarin pukul 15:28 WIT.
Wisnu Cipto - Rabu, 02 Juli 2025
Jasad 2 Mahasiswa KKN UGM Korban Kapal Terbalik Diserahkan RS, Pemulangan Tanggung Jawab Keluarga
Bagikan