Insiden Keracunan MBG Dinilai Ancam Generasi Masa Depan Bangsa, Pemerintah Dikritik Gagal dan tak Serius
Makan bergizi gratis (MBG) di SDN Dukuh 3, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (17/1). (Foto: MerahPutih.com/Ismail)
MERAHPUTIH.COM - BERITA tentang adanya pelajar yang keracunan setelah menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG) tengah viral. Pengamat pendidikan Ubaid Matraji menilai Presiden Prabowo Subianto dan Badan Gizi Nasional (BGN) tidak boleh lagi menutup mata terhadap tragedi berulang program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Menurut Ubaid, insiden anak menjadi korban keracunan seolah menjadi bukti program ini berjalan tanpa evaluasi menyeluruh. “Bahkan terkesan sangat tidak serius,” kata Ubaid kepada wartawan di Jakarta, Senin (19/9).
Ubaid menyebut fakta ini menunjukkan program MBG sudah gagal melindungi anak. “Bisa saja berubah menjadi ancaman serius bagi masa depan generasi bangsa,” ucap Ubaid.
Ketua jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) ini menegaskan Presiden dan BGN tidak bisa lagi hanya mengandalkan jargon zero incident, saat insiden keracunan terjadi di berbagai daerah.
Kalau kejadian semacam ini hanya sekali, mungkin bisa disebut kesalahan teknis. “Tetapi bila banyak anak menjadi korban di banyak tempat, ini jelas kesalahan sistemis dan kegagalan tata kelola yang dikoordinasikan BGN,” ungkap Ubaid.
Baca juga:
Jadi Wakil Kepala BGN, Nanik S Deyang Segera Lakukan Investigasi Makan Bergizi Gratis
Dia memperingatkan Presiden dan BGN jangan sekali-kali bermain-main dengan nyawa anak-anak bangsa. “Kalau program ini benar-benar berpihak pada anak, hentikan sekarang juga sebelum lebih banyak korban berjatuhan,” tegas Ubaid.
Ubaid menyebut tragedi MBG sebagai darurat kemanusiaan nasional. Ia menegaskan, jika Presiden serius dengan janji melindungi generasi emas, hentikan MBG sekarang juga dan lakukan evaluasi total.
“Kalau tidak, berarti negara sedang abai terhadap keselamatan warganya sendiri,” tutup Ubaid.
Kasus keracunan MBG terus dilaporkan di sejumlah daerah. Polres Garut, Jawa Barat, mencatat sebanyak 194 pelajar di Kecamatan Kadungora mengalami keracunan setelah memakan hidangan program MBG hari ini. Sebanyak 177 siswa mengalami gejala ringan, sedangkan 19 lainnya harus dirawat intensif di UPT Puskesmas Kadungora.
Sementara itu, puluhan siswa di Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) diduga keracunan setelah mengonsumsi MBG di sekolah. Mereka mengeluh sakit perut hingga muntah-muntah.(knu)
Baca juga:
BGN Klaim Rp 1 Picu Investasi Rp 5 Dalam Program Makan Bergizi Gratis
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Mensos Ingin MBG Diberikan Pada Lansia dan Difabel
Legislator PKB Usul BGN Jadikan 5 Negara ini Role Model MBG, bukan India
[HOAKS atau FAKTA]: Nampan Progam MBG Mengandung Lemak Babi
Pangan Lokal Jadi Kunci Program MBG, BGN Ajak Daerah Ikut Hidupkan Ekonomi Rakyat
Ketua MPR Ajak Anak Muda Indonesia Jadi Peternak Sapi Demi Suksesnya MBG
[HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Tarik Rp 71 Triliun dari Program MBG, Mau Dialihkan ke Beras Gratis
Dipicu Tudingan ada Nasi Dingin di MBG, inilah Detik-Detik Wabup Pidie Jaya Diduga Gampar Kepala SPPG
Kasus Wakil Bupati Pidie Jaya Gampar Kepala SPPB MBG Sudah Masuk Radar Inspektorat Kemendagri
Kecam Aksi Kekerasan Wakil Bupati Pidie Jaya terhadap Kepala SPPG, DPR Minta Pelaku Diproses Hukum
Angkut Ayam dan Babi, Pemilik Mobil Bertuliskan BGN Dilaporkan ke Polisi