Inovasi Biopsi Robotik Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Kanker Prostat


Kenali kanker prostat sejak dini. (Foto: Speciality Medical Dialogues)
SALAH satu penyebab tingginya angka kanker prostat di Indonesia adalah karena rendahnya kepedulian dan pengetahuan masyarakat tentang kanker tersebut. Padahal, keberhasilan pengobatan kanker prostat akan lebih tinggi jika deteksi dilakukan sejak dini dan terapi dengan tepat.
Dalam rangka memperingat World Cancer Day 2021, ASRI Urology Center (UAC) Siloam Hospitals ASRI memberikan edukasi tentang kanker prostat, Rabu (17/2). Kanker prostat merupakan jenis kanker dengan jumlah angka kejadian terbanyak keempat di seluruh dunia dan menempati urutan kedua kanker yang diderita oleh pria setelah kanker paru.
Baca juga:
Tiga Gejala Penting Kanker Prostat, Salah Satunya Nyeri Punggung

Di Indonesia sendiri, kanker prostat menempati urutan keempat dengan jumlah penderita diperkirakan mencapai 25.012 orang. Sebagian besar didiagnosis pada stadium lanjut karena deteksi dini kasus kanker prostat belum optimal di Indonesia.
“Padahal, pasien kanker prostat yang didiagnosis dan ditatalaksana pada stadium dini memiliki angka harapan hidup selama 10 tahun dan mencapai di atas 90%. Angka ini dapat turun hingga 50% apabila ditemukan pada stadium lanjut,” tutur dokter spesialis konsultan uro-onkologi Siloam Hospitals ASRI, dr. Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, Sp. U (K), PhD.
ASRI Urology Center menghadirkan inovasi untuk deteksidini kanker prostat yaitu biopsi prostat dengan teknologi robotik.
“Biopsi prostat dengan teknologi robotik digunakan untuk meningkatkan ketepatan pengambilan sampel jaringan di lokasi sel kanker prostat. Dengan adanya teknologi ini, diagnosis menjadi lebih cepat dan akurat, waktu biopsi lebih singkat, serta menghindari dilakukannya biopsi ulang,” kata dokter spesialis urologi dan Ketua ASRI Urology Center (AUC), Dr. dr. Nur Rasyid, Sp.U (K).
Baca juga:

Menurut dr. Agus Rizal, ada beberapa keuntungan menggunakan teknologi robotik untuk menagani kanker prostat.
Pertama, gerakan pemindaian dapat membuat irisan gambar 2D yang terdistribusi secara merata untuk rekonstruksi 3D. Kedua, panduan jarum dapat secara otomatis disejajarkan pada target dan dikunci untuk biopsi. Yang terakhir, deformasi prostat karena interaksi dengan probe dapat diminimalkan karena gerakan yang sama dapat digunakan untuk memindai dan menyelaraskan probe untuk biopsi.
Selain biopsi prostat dengan teknologi robotik, pelayanan unggulan yang terdapat di Siloam Hospitals ASRI adalah penggunaan teknik minimal invasif dalam tatalaksana kanker prostat yakni Laparascopic Radical Prostatectomy (LRP).

“Pengaplikasian teknik LRP dalam penatalaksanaan kanker prostat telah terbukti memberikan efek komplikasi lebih ringan jika dibandingkan dengan operasi terbuka pengangkatan prostat, durasi rawat lebih singkat, jumlah pendarahan lebih sedikit, serta risiko infeksi lebih rendah,” ujar dokter spesialis uro-onkologi Prof. dr. Chaidir Arif Mochtar, Sp.U (K), PhD.
“Keuntungan yang didapatkan dari laparoskopi dibandingkan dengan terapi yang lain adalah bahwa tumor primernya diangkat sehingga eradikasi kanker lebih baik,” lanjutnya.
Saat ini, ASRI Urology Center merupakan pusat pelayanan urologi di rumah sakit swasta yang memiliki dokter spesialis dan subspesialis urologi terbanyak yaitu 10 spesialis. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
