Inklusivitas Permodalan Bagi Perempuan Pengusaha UMKM


(Foto: Pexels/Karolina Grabowska)
PEREMPUAN mendominasi sektor usaha mikro, kecil, dan menengah di Indonesia. Menurut data BPS 2021, perempuan mengelola 64,5 persen dari total UMKM di Indonesia atau sekira 37 juta UMKM. Pada 2025, nilainya diperkirakan mencapai USD 135 M (Rp 2 T).
Namun, sebagai pengusaha (womenpreneur), mereka masih menghadapi hambatan untuk mengembangkan usahanya. Mulai dari minimnya dukungan keluarga, perizinan, hingga permodalan.
Berangkat dari kesulitan permodalan bagi perempuan pengusaha UMKM, PT Amartha Mikro Fintek (Amartha), prosperity platform yang menghadirkan layanan keuangan inklusif untuk ekonomi akar rumput melalui teknologi dan prinsip keberlanjutan, menjalin kolaborasi dengan PT Bank KEB Hana Indonesia (Hana Bank).
Bentuk kolaborasi tersebut adalah penyaluran pendanaan dengan skema channeling untuk memberdayakan perempuan pengusaha UMKM secara merata di seluruh wilayah di Indonesia.
Baca juga:
Kolaborasi Siap Dorong Pertumbuhan UMKM dan Realisasi Ekonomi Digital

Julie Fauzie, Chief Funding Officer Amartha, menyampaikan komitmen Amartha mendorong UMKM akar rumput, terutama perempuan pengusaha, untuk mendapatkan akses keuangan yang inklusif, salah satunya melalui kemitraan strategis dengan pendana institusi.
“Pada kesempatan ini, Amartha bersama Hana Bank berkolaborasi untuk memperkuat pondasi pertumbuhan ekonomi akar rumput yang berkelanjutan. Lewat kerja sama ini Amartha membantu Hana Bank untuk menjangkau segmen akar rumput yang lebih masif dengan optimalisasi teknologi, dan Hana Bank membantu akselerasi penyaluran modal melalui Amartha,” tutur Julie Fauzie seperti termaktub dalam keterangan persnya (19/12).
Latar belakang kerja sama antara Amartha dan Hana Bank berlandas pada kesamaan nilai yang diusung: menyediakan solusi keuangan terintegrasi dengan memanfaatkan infrastruktur digital bagi para perempuan pengusaha mikro.
Anton Hermawan, Direktur Perbankan Konsumer Hana Bank, menyebut kolaborasi ini sebagai langkah Hana Bank dalam mendukung kemajuan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah. Juga untuk memberikan akses solusi pendanaan yang merata kepada pelaku UMKM yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
“Kami percaya, kerja sama ini dapat membuka akses keuangan yang aman bagi UMKM ekonomi kreatif para womenpreneur sehingga dapat memaksimalkan potensi usaha yang dimilikinya serta terus bersaing di masa depan," ungkap Anton.
Baca juga:

"Kolaborasi ini adalah bentuk sinergi antara perbankan, khususnya Hana Bank dan ekosistem keuangan digital, dalam misi memberikan layanan finansial yang tepat khususnya dalam pemberdayaan perempuan pengusaha mikro,” sambung Anton.
Amartha telah menjalin kolaborasi strategis dengan lebih dari 30 institusi perbankan di Indonesia. Secara kumulatif, Amartha telah menyalurkan lebih dari 15,5 triliun rupiah permodalan kepada lebih dari 2,1 juta pelaku usaha ultra mikro di seluruh Indonesia.
“Di tahun mendatang, kolaborasi strategis dengan institusi perbankan masih akan terus kami upayakan sebagai langkah untuk mengakselerasi penyaluran modal bagi UMKM akar rumput. Amartha membuka kesempatan untuk bekerja sama dan memajukan ekonomi akar rumput di Indonesia lewat layanan keuangan inklusif,” sebut Julie. (dru)
Baca juga:
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Dukung Desa Kreatif dan UMKM, Kemenparekraf Ajukan Anggaran Rp1,06 Triliun

Banyak Pedagang Angkat Kaki dari District Blok M, Pramono Gratiskan Sewa Kios selama 2 Bulan

UMKM Blok M Menjerit Harga Sewa Kios Tinggi, Gubernur Ancam Putus Kerja Sama MRT Jakarta

Lonjakan Harga Sewa Kios Blok M, Gubernur Pramono Anung Pasang Badan untuk UMKM

Jeritan UMKM di District Blok M, Harga Sewa Naik Langsung Bikin Tenant Cabut

Bale Festival UMKM Solo Gerakan Usaha Lokal Buat Ciptakan Lapangan Kerja

UMKM di Jawa Tengah Dilatih Manfaatkan Pasar Ekspor, Bukan Hanya Jago Kandang

Cuma Modal Klik, UMKM DKI Jakarta Bisa Langsung Dapatkan Sertifikasi Halal

Jualan Live Streaming Platform Digital Jadi Andalan Industri Konveksi Rumahan

DPRD DKI Jakarta Minta Pemerintah Pusat dan Daerah Beri Perhatian Lebih ke UMKM dan Pasar Tradisional
