Ini Perusahaan Yang Bakal Bikin Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia


Ilustrasi Mobil Listrik. (Foto: setkab.go.id)
MerahPutih.com - Pemerintah mengklaim beberapa perusahaan telah berkomitmen untuk investasi memproduksi baterai kendaraan listrik. Paling tidak, Pemerintah telah membentuk tim untuk mendorong dan mengakselerasi keterlibatan industri dalam negeri agar bisa mengembangkan baterai kendaraan listrik.
Data Kementerian Perindustrian, perusahaan yang bakal gelontorkan duit untuk investasi refinery bahan baku baterai kendaraan listrik, bakal menamkan investasinya di Sulawesi dan Maluku.
Di Morowali, Sulawesi Tengah, PT QMB New Energy Minerals berinvestasi sebesar 700 juta dolar AS. Selain itu, PT Halmahera Persada Lygend juga telah berkomitmen menggelontorkan dananya sebesar Rp14,8 triliun di Halmahera, Maluku Utara.
Baca Juga:
Dirut Wika Gedung Nariman Prasetyo Mangkir dari Panggilan KPK
Selanjutnya, untuk produksi baterai cell lithium ion, terdapat investasi sebesar Rp207,5 miliar yang dikucurkan oleh PT International Chemical Industry. Perusahaan ini akan memproduksi sebanyak 25 juta buah baterai cell lithium ion yang setara dengan 256 MWh per tahun, yang akan mulai masuk tahap pra produksi komersial pada akhir tahun 2020 dan mulai masuk tahap produksi komersial di tahun 2021.
Lalu ada Mind.Id dan PT Antam akan fokus ke raw material dan refinery. Sementara itu, PT PLN dan PT Pertamina nanti fokus pada sektor hilirnya.
Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika menegaskan, Kemenperin menjalin koordinasi dengan sejumlah pemangku kepentingan, salah satunya dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terkait pengembangan baterai kendaraan listrik.

Salah satu isu utama yang dibahas adalah daur ulang baterai lithium ion bekas menjadi bahan baku dalam memproduksi baterai baru. Dari berbagai kajian, baterai lithium ion dapat didaur ulang dan hasilnya 100 persen tidak ada yang terbuang sehingga tidak menghasilkan limbah B3.
“Hal ini tentu sangat penting untuk menyokong produksi bahan baku baterai yang ada di berbagai wilayah seperti di Morowali, dan untuk itu kami terus berkoordinasi dengan KLHK terkait upaya daur ulang baterai lithium ion yang aman bagi lingkungan,” ungkapnya. (ARR).
Baca Juga:
Begini Tahapan Uji Klinis Vaksin COVID-19 Menurut LIPI
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Antusiasme Tinggi Warnai Hari Pertama PEVS 2025, Momentum Positif untuk Ekosistem Kendaraan Listrik Indonesia

Lonjakan Pemudik Mobil Listrik Diprediksi Tembus 500%, PLN Siagakan Ribuan SPKLU di Jalur Mudik Lebaran 2025

Tesla Cybertruck Kena Masalah Lagi, Trim Kendaraan Copot

Pemerintah Targetkan Bangun 62 Ribu Lebih SPKLU Hingga 2030, Mayoritas Medium Charger

Permintaa EV Lesu, Ford PHK 4.000 Pekerja

SPKLU PLN Dukung Akselerasi Ekosistem Kendaraan Listrik

AION Mulai Rakit Lokal Mobil Listrik di Indonesia Awal 2025

Mercedes-Benz Kirim 16 Unit Kendaraan Listrik ke IKN

Jokowi: Ekosistem Besar Kendaraan Listrik Mulai Terlihat Nyata di Indonesia

Penjualan Kendaraan Listrik Tumbuh Pelan
