Ini Perbedaan Insomnia dengan Hipersomnia

Muchammad YaniMuchammad Yani - Rabu, 30 Oktober 2019
Ini Perbedaan Insomnia dengan Hipersomnia

Insomnia dan Hipersomnia memiliki arti yang berbeda. (Foto: Hotzehwc)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

Ketika membicarakan tentang gangguan tidur, mungkin yang terlintas dibenak adalah insomnia. Padahal hipersomnia juga sering terjadi dan belum banyak orang yang menyadarinya. Lalu, apa sih sebenarnya perbedaan antara insomnia dan hipersomnia?

Dilansir dari laman Alodokter, secara sederhana, insomnia adalah gangguan dimana seseorang kesulitan untuk tidur. sebaliknya, hipersomnia justru membuat penderitanya mengalami serangan kantuk secara berlebihan.

Baca juga:

Ingin Cepat Kurus? Hindari 4 Program Diet Ekstrem Ini

Insomnia

Minum minuman beralkohol menjadi pemicu insomnia. (Foto: Medical News Today)
Minum minuman beralkohol menjadi pemicu insomnia. (Foto: Medical News Today)

Insomnia merupakan suatu kondisi yang menyebabkan seseorang merasa kesulitan untuk tertidur, sering terbangun saat tidur, dan bangun terlalu dini. Gangguan tersebut menyebabkan kondisi penderita tidak prima untuk melakukan aktivitas keesokan harinya.

Seperti yang diketahui, kualitas tidur mempengaruhi kesehatan seseorang secara keseluruhan. Sebab, pada umumnya seseorang butuh delapan jam tidur dalam sehari untuk menjaga kondisi tubuh tetap fit.

Ada dua tipe insomnia, yakni insomnia primer dan insomnia sekunder. Insomnia primer adalah insomnia yang tidak terkait dengan kondisi medis lain. Sedangkan insomnia sekunder adalah insomnia yang disebabkan oleh gangguan kesehatan seperti radang sendi, asma, depresi, dan lain sebagainya. Insomnia sekunder juga bisa disebabkan karena sering mengonsumsi minuman beralkohol atau obat-obatan.

Baca juga:

Gusi Berdarah saat Sikat Gigi? Bisa Jadi Ini Penyebabnya

Insomnia dapat dialami oleh siapa saja, namun lebih beresiko pada orang yang sudah lanjut usia. Karena penderitanya yang sulit untuk tidur, ada beberapa akibat yang bisa dirasakan seperti mengantuk pada siang hari, mudah lelah, sulit konsentrasi, sakit kepala, dan mudah marah. Tidak menutup kemungkinan ketika kamu sedang berkendara akan mengalami kecelakaan.

Insomnia bisa diatasi dengan beberapa cara seperti mengonsumsi obat-obatan dan terapi prilaku kognitif. Selain itu ada cara lain yang bisa kamu lakukan yakni hindari banyak makan dan minum sebelum tidur, jangan mengonsumsi minuman beralkohol atau berkafein, serta usahakan melakukan aktivitas di siang hari agar terhindar dari tidur siang.

Hipersomnia

Hipersomnia menyebabkan seseorang kelebihan rasa kantuk. (Foto: Sound Sleep Health)
Hipersomnia menyebabkan seseorang kelebihan rasa kantuk. (Foto: Sound Sleep Health)

Hipersonia merupakan kondisi dimana rasa mengantuk terus menerus muncul sepanjang hari. Kondisi ini sekilas mirip dengan narkolepsi. Narkolepsi merupakan kondisi serangan tidur tiba-tiba dan sulit dicegah selama siang hari. Sedangkan hipersomnia, penderita masih bisa menahan kantuk meski merasa lelah.

Sama halnya dengan insomnia, hipersomnia memiliki dua tipe, yakni primer dan sekunder. Hipersomnia primer terjadi tanpa adanya kondisi medis lain. Satu-satunya gejala adalah kelelahan yang berlebihan. Hipersomnia sekunder disebabkan oleh kondisi medis lainnya seperti gagal ginjal, sleep apnea, dan penyakit Parkinson.

Baca juga:

Ingin Punya Senyum Sehat? 4 Hal Ini Perlu Diperhatikan saat Menyikat Gigi

Beberapa faktor penyebab munculnya hipersomnia adalah tidak memiliki waktu yang cukup untuk tidur di malam hari, pola hidup tidak sehat, genetik, hingga penggunaan obat-obatan tertentu. Akibatnya mereka akan kelelahan sepanjang waktu, selalu butuh tidur, mudah marah, tidak nafsu makan, hingga merasa cemas.

guna mencegah hipersomnia ada baiknya kamu untuk membuat agenda tidur secara teratur, hindari alkohol, kafein, serta obat-obatan tertentu.

Kedua gejala gangguan tidur ini tidak boleh diremehkan, apalagi dibiarkan berkepanjangan. Segera konsultasikan ke dokter agar dapat ditangani dengan tepat agar kamu masalah tidurmu tidak bermasalah. (And)

#Penyakit #Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Lifestyle
Tiga Fase yang Perlu Diwaspadai Saat Terpapar Campak, Demam Tinggi hingga Ruam Menghitam
Hal yang paling penting adalah istirahat cukup, menjaga asupan nutrisi
Angga Yudha Pratama - Rabu, 27 Agustus 2025
Tiga Fase yang Perlu Diwaspadai Saat Terpapar Campak, Demam Tinggi hingga Ruam Menghitam
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Dunia
Apa Itu Campak? Ini Penjelasan Lengkap dan Fakta KLB di Sumenep, Jawa Timur
Sumenep, Jawa Timur tengah menghadapi situasi serius setelah wabah campak merebak dan resmi ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa
ImanK - Jumat, 22 Agustus 2025
Apa Itu Campak? Ini Penjelasan Lengkap dan Fakta KLB di Sumenep, Jawa Timur
Bagikan