Ini Padi Unggul IPB 3S yang Dibanggakan Jokowi di Karawang

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Minggu, 27 September 2015
Ini Padi Unggul IPB 3S yang Dibanggakan Jokowi di Karawang

Presiden Jokowi menyaksikan panen padi varietas baru di Karawang, Jabar, Minggu (27/9) (Foto: setkab.go.id)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Peristiwa - Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimistis kebutuhan beras dalam negeri akan tercukupi terutama setelah ditemukan dan mulai dikembangkan varietas IPB 3S. Varietas unggul tersebut memiliki potensi hasil padi hingga 13,4 ton per hektar.

Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana Widodo langsung menyaksikan panen bibit IPB 3S, di Desa Cikarang, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Minggu (27/9). varietas itu baru diujicobakan dengan penanaman besar di Karawang yaitu pada lahan seluas 500 hektar.

Pada kesempatan itu, Jokowi mengklaim, hampir satu tahun berjalan kebutuhan beras nasional terpenuhi oleh petani tanpa impor. Cadangan beras masih dalam batas aman yakni 1,7 juta ton. Jokowi berharap, varietas unggul seperti IPB 3S mampu mendongkrak produksi padi dalam negeri.

Pada awal Juli lalu, bertempat di Desa Telagasari, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang, penananama IPB 3S dilakukan melalui teknik modern. Saat itu, IPB sedang menggalakkan modernisasi pertanian dengan inovasi-inovasi pertanian, salah satunya adalah melalui program Demfarm IPB 3S. Program ini merupakan program edukasi pertanian modern dan pendampingan kepada kelompok tani mulai dari proses penyemaian benih padi, penanaman hingga proses pemanenan. Penanaman perdana varietas padi unggul IPB 3S dengan menggunakan mesin penananam (transplanter). Dari sanalah, IPB 3S pertama ditanam melalui cara penanaman modern.

“Kita harus mementingkan upaya memajukan pertanian. Semakin lama jumlah penduduk kita semakin besar, jika tidak kita siapkan dengan sungguh-sungguh, pangan yang diperlukan akan impor, padahal kita sebenarnya mampu mencukupinya. Untuk itu IPB terus mengawal pertanian dengan inovasi,” kata Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Dr Herry Suhardiyanto saat penanaman perdana program Denfarm IPB 3S, seperti dilansir situs resmi IPB, ipb.ac.id.

IPB telah sejak lama meluncurkan lima varietas padi unggul. IPB 3S diluncurkan bersama empat varietas unggul lainnya pada September 2012. Padi varietas unggul IPB 3S tersebut cocok untuk ditanam di lahan rawa dan persawahan biasa.

Direktur Riset dan Kajian Strategis IPB Prof Dr Iskandar Z Siregar mengatakan, ada tiga varietas padi untuk lahan rawa yang berhasil ditemukan yaitu IPB Batola 5R, IPB Batola 6R, dan IPB Kapuas 7R. Sedangkan varietas padi untuk lahan sawah adalah IPB 3S dan IPB 4S.

"Varietas yang diluncurkan ini dikembangkan oleh Dr Hajrial Aswidinnor dan kawan-kawan," kata Iskandar saat peluncuran lima varietas unggul dari IPB, beberapa tahun lalu.

Iskandar menuturkan, setiap varietas padi unggul memiliki kelebihan masing-masing. Dia mencontohkan untuk padi varietas IPB 3S, ia memiliki umur tanaman sekitar 112 hari. Rata-rata hasil panen padi varietas ini bisa mencapai 7 ton per hektar, serta potensi panen mencapai 11,2 ton per hektar.

Padi varietas IPB 3S juga memiliki keunggulan lain yaitu tahan terhadap hama penyakit tungro. IPB 3S lebih tahan terhadap serangan hawar daun bakteri patotipe III. Selain itu, IPB 3S cocok ditanam di lahan irigasi dan tadah hujan.

Butuh waktu lama untuk ITB mengembangkan varietas padi unggul. Waktu yang dibutuhkan tim IPB untuk riset kelima varietas unggul itu selama delapan tahun. Riset untuk varietas padi dimulai sejak 2001 lalu. Selama kurun waktu itu, tim melakukan tahapan penyilangan tetua hingga pelepasan varietas. Biaya yang dihabiskan rata-rata Rp1 miliar per varietas.

"IPB pada prinsipnya ingin turut menyumbang dan mendukung program ketahanan pangan nasional. Program penciptaan padi varietas unggul berikutnya adalah menciptakan padi yang memiliki anakan sedikit, tetapi dengan jumlah malai (untaian padi) yang lebat yaitu di atas 200 butir per malai," kata Iskandar.

Sebelum produksi massal seperti sekarang, hingga panen yang disaksikan Presiden Jokowi, penyebaran bibit IPB S3 masih sangat terbatas. Meski IPB sudah memogramkan penanaman massal padi varietas unggul, tapi varietas unggul tersebut masih diproduksi terbatas melalui unit usaha Darmaga Seed di Departemen Agronomi dan Holtikultura (AGH) Fakultas Pertanian IPB. Selain itu, strategi pemasaran masih terbatas melalui kerjasama dengan jaringan kelompok tani.

Berikut lima varietas padi unggul baru dari IPB, termasuk IPB 3S:

1. IPB Batola 5R (jenis padi rawa)
- Umur tanaman: kurang lebih 116 hari
- Bentuk gabah: ramping
- Jumlah gabah per malai: kurang lebih 183 butir
- Rata-rata hasil panen: 4,3 ton/Ha
- Potensi hasil panen: 5,3 ton/Ha
- Berat 1.000 butir: + 23,9 gram
- Tekstur nasi: pulen
- Keunggulan: agak tahan terhadap wereng batang coklat, tahan terhadap hawar daun bakteri patotipe III, agak rentan terhadap hawar daun bakteri patotipe VIII, baik ditanam di lahan rawa

2. IPB Batola 6R (jenis padi rawa)
- Umur tanaman: kurang lebih 117 hari
- Bentuk gabah: ramping
- Jumlah gabah per malai: kurang lebih 186 butir
- Rata-rata hasil panen: 4,2 ton/Ha
- Potensi hasil panen: 4,9 ton/Ha
- Berat 1.000 butir: kurang lebih 25,1 gram
- Tekstur nasi: Pulen
- Keunggulan: agak tahan terhadap penyakit blas (ras 033 dan ras 133), tahan terhadap hawar daun bakteri III, baik ditanam di lahan rawa

3. IPB Kapuas 7R (jenis padi rawa)
- Umur tanaman: kurang lebih 112 hari
- Bentuk gabah: ramping
- Jumlah gabah per malai: kurang lebih 211 butir
- Rata-rata hasil panen: 4,5 ton/Ha
- Potensi hasil panen: 5,1 ton/Ha
- Berat 1.000 butir: kurang lebih 24 gram
- Tekstur nasi: pulen
- Keunggulan: agak peka terhadap wereng batang coklat biotipe 1, peka terhadap wereng batang coklat biotipe 2 dan biotipe 3, tahan terhadap penyakit blas (ras 033), Agak tahan terhadap penyakit blas (ras 073) dan hawar daun bakteri patotipe III, baik ditanam di lahan rawa

4. IPB 3S (jenis padi sawah)
- Umur tanaman: kurang lebih 112 hari
- Bentuk gabah: medium (agak gendut)
- Jumlah gabah per malai: 223 butir
- Rata-rata hasil panen: 7 ton/Ha
- Potensi hasil panen: 11,2 ton/Ha
- Berat 1.000 butir: kurang lebih 28,2 gram
- Tekstur nasi: pulen
- Keunggulan: tahan terhadap Tungro, baik ditanam di lahan irigasi atau tadah hujan (0-600 mdpl)

5. IPB 4S (jenis padi sawah)
- Umur tanaman: kurang lebih 112 hari
- Bentuk gabah: medium (agak gemuk)
- Jumlah gabah per malai: 218 butir
- Rata-rata hasil panen: 7 ton/Ha
- Potensi hasil panen: 10,5 ton/Ha
- Berat 1.000 butir: kurang lebih 27,6 gram
- Tekstur nasi: pulen
- Keunggulan: tahan terhadap Tungro, agak tahan terhadap hawar daun (bakteri patotipe III), dan baik ditanam di lahan irigasi atau tadah hujan (0-600 mdpl).

 

Baca Juga:

BPS: Produksi Padi 2015 Diprediksi Naik 6,64 Persen

Sektor Pertanian Dan Perkebunan Serap Banyak Tenaga Kerja

Bisnis Kopi, Rio Dewanto Ingin Cerdaskan Para Petani

Menteri Susi Ingin Batasi Garam Impor Demi Petani Lokal

Presiden Jokowi Berambisi Tingkatkan Ekspor Pertanian ke UEA

#Padi #Pertanian #Institut Pertanian Bogor #Presiden Joko Widodo #Presiden Jokowi
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

ShowBiz
Padi Reborn Hadirkan Lagu 'Ego', Babak Baru Penanda 28 Tahun Bermusik
Ego menjadi lagu pembuka dari album penuh kedelapan Padi Reborn bertajuk Dua Delapan.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 05 November 2025
Padi Reborn Hadirkan Lagu 'Ego', Babak Baru Penanda 28 Tahun Bermusik
Merah Putih Kasih
Serahkan Beasiswa Kelapa ke Mahasiswa Unhas, Jerry Hermawan Lo Sebut Pertanian adalah Senjata Rahasia Indonesia
JHL Foundation mengalokasikan beasiswa pendidikan untuk 100 mahasiswa/mahasiswi Fakultas Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian dan Fakultas Vokasi Unhas.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 29 Oktober 2025
Serahkan Beasiswa Kelapa ke Mahasiswa Unhas, Jerry Hermawan Lo Sebut Pertanian adalah Senjata Rahasia Indonesia
Indonesia
Indonesia Setop Impor Jagung Sepanjang 2025, Mentan Amran Pamer Lonjakan Produksi Beras Tertinggi Sepanjang Sejarah
Ini merupakan lompatan tertinggi sepanjang sejarah
Angga Yudha Pratama - Rabu, 22 Oktober 2025
Indonesia Setop Impor Jagung Sepanjang 2025, Mentan Amran Pamer Lonjakan Produksi Beras Tertinggi Sepanjang Sejarah
Indonesia
Masih Dibangun, Jokowi Belum Tempati Rumah Hadiah Negara Setelah 1 Tahun Lengser
Mantan Wali Kota Solo ini mendapatkan rumah pensiun hadiah dari negara di bangun di atas lahan seluas 12.000 meter persegi.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 21 Oktober 2025
Masih Dibangun, Jokowi Belum Tempati Rumah Hadiah Negara Setelah 1 Tahun Lengser
Indonesia
Pengembangan Perkebunan-Holtikultura, DPR Ingatkan Kementan tak Abaikan Petani Kecil
Mengingatkan agar penggunaan anggaran yang besar itu benar-benar diarahkan secara efektif dan berorientasi hasil.
Dwi Astarini - Minggu, 12 Oktober 2025
Pengembangan Perkebunan-Holtikultura, DPR Ingatkan Kementan tak Abaikan Petani Kecil
Indonesia
Ingin Petani Sejahtera, PDIP Dorong Petani Punya Lahan Melalui UU Pokok Agraria
Tantangan global terkait pangan dan perubahan iklim akan mendorong kelahiran petani-petani muda di Indonesia.
Dwi Astarini - Kamis, 25 September 2025
Ingin Petani Sejahtera, PDIP Dorong Petani Punya Lahan Melalui UU Pokok Agraria
Indonesia
Hari Tani Nasional, Petani Karanganyar Soroti Pemetaan Tanah Telantar hingga Subsidi Biaya Produksi
Hari Tani Nsional jadi momentum penting untuk menegaskan kembali cita-cita UUPA 1960.
Dwi Astarini - Kamis, 25 September 2025
Hari Tani Nasional, Petani Karanganyar Soroti Pemetaan Tanah Telantar hingga Subsidi Biaya Produksi
Indonesia
Regenerasi Petani Mendesak, Tantangan Lahan hingga Teknologi masih Membelit
Banyak petani awalnya ragu bahkan kehilangan rasa percaya diri.
Dwi Astarini - Rabu, 24 September 2025
Regenerasi Petani Mendesak, Tantangan Lahan hingga Teknologi masih Membelit
Indonesia
Hari Tani Nasional Jadi Momentum Wujudkan Kedaulatan Pangan
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menekankan pangan merupakan soal kemanusiaan sekaligus kedaulatan bangsa.
Dwi Astarini - Rabu, 24 September 2025
Hari Tani Nasional Jadi Momentum Wujudkan Kedaulatan Pangan
Indonesia
Hari Tani Nasional, saatnya Dorong Kebangkitan dan Kemandirian Petani lewat Bibit Lokal
Mengutip pernyataan penting dari Bung Karno soal pangan sebagai penyangga tatanan negara.
Dwi Astarini - Rabu, 24 September 2025
Hari Tani Nasional, saatnya Dorong Kebangkitan dan Kemandirian Petani lewat Bibit Lokal
Bagikan