Infrastruktur Ideal untuk Hadapi Ledakan Penduduk
Infrastruktur ideal untuk hadapi ledakan penduduk (Sumber: Pexels/Krivec Ales)
LAJU urbanisasi bergerak begitu masif dan cepat selama satu dasawarsa terakhir. Dengan kecepatannya yang luar biasa, populasi dunia di tahun 2050 diprediksikan akan menyentuh angka 9,7 miliar jiwa. Hampir 68% atau sekitar 6 miliar manusia diproyeksikan tinggal di lingkungan perkotaan.
Dengan tingginya angka penduduk perkotaan, kesiapan infrastruktur tentu dipertanyakan. Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menilai pembangunan infrastruktur belum sepenuhnya mampu mengakomodasi dampak dari dinamika urbanisasi yang berlangsung dengan cepat. Belum lagi adanya isu-isu lingkungan yang menyertai misalnya banjir, kekeringan, hingga perubahan iklim akibat pemanasan global.
Isu lingkungan membuat infrastruktur di perkotaan tidak lagi mampu menampung kebutuhan-kebutuhan tersebut. Infrastruktur perkotaan terutama sistem yang berhubungan dengan tata kelola keairan membutuhkan solusi baru yang fundamental guna mampu menjawab tantangan terkini dan masa depan terkait upaya merencanakan, membangun dan melakukan pemeliharaan kota. Untuk memecahkan masalah ini tak lagi bisa menggunakan cara-cara usang.
Baca Juga:
Siswa Malang dan Palembang Menang Ruangguru Champion Season 2
Freek Crum, President Wavin APAC menyebutkan untuk mendukung pembangunan sebuah kota menjadi kota yang layak huni dan menyenangkan bagi penghuninya, perlu membangun lingkungan yang sehat dan berkesinambungan. Misalnya, dengan membangun kembali sistem pembawa air dan membangun desain bangunan yang dapat memasok air minum bersih, mengamankan kebersihan dan sanitasi yang lebih baik, membantu kota menjadi tahan terhadap perubahan iklim, dan mengembangkan infrastruktur yang memiliki performa yang lebih baik.
Baca Juga:
Diresmikan Jokowi, Bandara Tebelian Bisa Layani 75 Ribu Penumpang
“Sebagai negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara, Indonesia membutuhkan serangkaian solusi yang dihadirkan secara khusus bagi pasar Indonesia dengan mengembangkan komponen-komponen berkualitas, memiliki tingkat keamanan tinggi, serta dengan harga yang lebih terjangkau, sebagai kunci keberhasilan pembangunan Indonesia yang berkesinambungan sekaligus dalam memacu percepatan upaya pemulihan akibat pandemi,” urainya.
"Salah satu upaya untuk menghadirkan infrastruktur berkelanjutan yakni lewat solusi untuk pengelolaan air hujan, sistem pemanas dan pendingin, jaringan air minum, hingga drainase air perlimbahan," jelasnya. Mulai dari proses desain hingga suplai, dibutuhkan kolaborasi dengan para insinyur, pengembang proyek, hingga tim perencanaan tata kota, serta melibatkan pihak-pihak kontraktor hingga installer. (Avia)
Baca Juga:
Jokowi Resmikan Bendungan ke-9 Yang Rampung di Bangun Tahun 2021
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Minta Lelang Proyek di Jakarta Dipercepat, Bakal Digelar November-Desember
Pemkab Bogor Bangun Jalan Shortcut, Diberi Nama Subianto
Pemprov DKI Jakarta Targetkan JPO Cincin Donat Rampung 2026, Pembangunan Dipastikan Tak Pakai APBD
Sejumlah Proyek Infrastruktur Molor, Pemkot Solo Ancam Beri Sanksi Tegas Kontraktor yang Nakal
AHY Cari Dana Swasta Buat Proyek Tanggul Laut Raksasa Pantai Utara Jawa
Komisi D DPRD DKI Jakarta Siapkan Jurus Ampuh Atasi Masalah Infrastruktur dan Lingkungan
Pemerintah Bakal Gelontorkan Rp 630 Miliar Bangun 63 Jembatan Gantung di 2026
Penurunan Tanah Capai 12 Sentimeter Pertahun, Banjir Rob Jadi Ancamanya Masa Depan Indonesia
Kadin Minta Pengusaha Belanda Dukung Proyek Tanggul Laut Raksasa, Punya Pengalaman 5 Abad
Ketergantungan Pada Utang Buat Bangun Infrastruktur Jadi Masalah Indonesia