Inflasi Diproyeksi Meninggi

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Senin, 08 Agustus 2022
Inflasi Diproyeksi Meninggi

Komoditas pangan strategis di pasar tradisional Kebon Roek Ampenan, Kota Mataram, Jumat (5/8/2022). ANTARA/Awaludin

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Ketidakpastian global terutama perihal geopolitik, seperti perang antara Rusia dengan Ukraina, menambah tantangan perekonomian dalam negeri sampai akhir tahun ini.

Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto menyatakan, tantangan perekonomian di triwulan III dan IV tahun 2022 cukup besar.

Baca Juga:

DKI Jakarta Catat Inflasi 0,57 Persen, BI Ungkap Faktor Pemicunya

"Terutama triwulan III di mana momentum kemewahan musiman, entah itu hari raya keagamaan atau event-event besar lainnya relatif jarang dan ini tentu akan berimplikasi kepada kinerja perekonomian," katanya di Jakarta, Minggu (8/8).

Pada triwulan II/2022, pertumbuhan ekonomi Indonesia berhasil berada di angka 5,44 persen. Capaian tersebut mendapatkan apresiasi dari Indef mengingat dari berbagai proyeksi, bahkan dari pemerintah sendiri meramalkan pertumbuhan ekonomi sedikit lebih rendah dibandingkan angka realisasi.

Ia memaparkan, jika pertumbuhan ekonomi bisa dipertahankan pada triwulan III dan IV tahun 2022 di angka 5,44 persen sudah sangat bagus. Tetapi, kemungkinan triwulan III dan IV akan lebih rendah daripada triwulan II karena tak ada momentum hari raya seperti Lebaran, hanya Natal di triwulan IV/2022.

"Lebih dari itu, tren inflasi juga meninggi dari bulan ke bulan dan itu juga akan menjadi tantangan karena inflasi menggerus daya beli dan membuat konsumsi menjadi lebih lesu kembali," ungkap Eko.

Memasuki triwulan III/2022, empat sektor dominan yang paling berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yaitu industri, pertambangan, pertanian dan perdagangan bisa kembali dipacu.

Hal tersebut menimbang kinerja keempat sektor itu terhadap PDB masih lamban karena hanya bertumbuh secara rata-rata yakni 4 persen year on year (yoy) atau di bawah pertumbuhan ekonomi triwulan II/2022 yang sebesar 5,44 persen yoy.

"Yang tumbuh kemarin sebenarnya sektor-sektor enabler atau pendukung, adapun sektor utamanya belum pulih banget. Ini gambaran bagaimana kalau kita tidak dorong sektor dominannya, maka rentan perekonomian,” katanya. (Asp)

Baca Juga:

Lonjakan Inflasi akan Gerus Daya Beli Masyarakat

#Pemulihan Ekonomi #Ekonomi Indonesia #Inflasi
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Berita Terkait

Indonesia
Alasan Aktivitas Belanja dan Perjalanan Warga Melambat di Triwulan III 2025
Konsumsi rumah tangga pada kuartal III tetap solid meski mengalami perlambatan tipis dibandingkan kuartal sebelumnya.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 05 November 2025
 Alasan Aktivitas Belanja dan Perjalanan Warga Melambat di Triwulan III 2025
Indonesia
Ekonomi Tumbuh 5,04 Persen, Konsumsi Rumah Tangga Jadi Pendorong Utama
Dari sisi produksi atau lapangan usaha, industri pengolahan menjadi kontributor utama pertumbuhan ekonomi triwulan III dengan andil 1,13 persen.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 05 November 2025
Ekonomi Tumbuh 5,04 Persen, Konsumsi Rumah Tangga Jadi Pendorong Utama
Indonesia
Kebijakan Ini Diyakini Airlangga Pada Kuartal VI 2025 Jadi Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi
program berupa penguatan hilirisasi dan investasi juga menjadi faktor penopang pertumbuhan ekonomi di kuartal IV 2025.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 04 November 2025
Kebijakan Ini Diyakini Airlangga Pada Kuartal VI 2025 Jadi Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi
Indonesia
Menko Airlangga Malah Senang Emas Sumbang Inflasi Terbesar, Ini Alasannya
Lonjakan inflasi saat ini menunjukkan masyarakat mulai beralih ke investasi emas setelah diluncurkannya bullion bank pada Februari 2025.
Wisnu Cipto - Selasa, 04 November 2025
Menko Airlangga Malah Senang Emas Sumbang Inflasi Terbesar, Ini Alasannya
Indonesia
Harga Emas Perhiasan Picu Lonjakan Inflasi RI, Tertinggi dalam 26 Bulan
BPS mencatat tren naiknya harga emas ini bukan hal baru karena sudah terjadi selama 26 bulan berturut-turut.
Wisnu Cipto - Selasa, 04 November 2025
Harga Emas Perhiasan Picu Lonjakan Inflasi RI, Tertinggi dalam 26 Bulan
Indonesia
Indonesia Inflasi 0,28 di Oktober, Sumut Alami Inflasi Tertinggi Capai 4,97 Persen
Sementara inflasi kabupaten/kota y-on-y tertinggi terjadi di Kabupaten Kerinci sebesar 6,70 persen dengan IHK sebesar 113,49
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Indonesia Inflasi 0,28 di Oktober, Sumut Alami Inflasi Tertinggi Capai 4,97 Persen
Indonesia
Kendalikan Harga, Inflasi Dipantau Setiap Minggu
Setiap pekan, tim dari Badan Pusat Statistik (BPS) turun langsung ke pasar-pasar untuk memantau harga bahan pokok, sementara data tersebut dilaporkan ke Kemendagri untuk ditindaklanjuti.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 21 Oktober 2025
Kendalikan Harga, Inflasi Dipantau Setiap Minggu
Indonesia
Inflasi September Capai 0,21 Persen, Tertinggi di Deli Serdang Sebesar 6,81 persen
Sedangkan deflasi kabupaten/kota y-on-y terjadi di Kabupaten Halmahera Tengah sebesar 1,21 persen dengan IHK sebesar 107,51.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 01 Oktober 2025
Inflasi September Capai 0,21 Persen, Tertinggi di Deli Serdang Sebesar 6,81 persen
Indonesia
Inflasi Diklaim Terkendali, Rupiah Menguat
Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan Rabu sore menguat sebesar 30 poin atau 0,18 persen menjadi Rp 16.635 per dolar AS dari sebelumnya Rp 16.665 per dolar AS.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 01 Oktober 2025
Inflasi Diklaim Terkendali, Rupiah Menguat
Indonesia
Purbaya Bantah BPS Manipulasi Pertumbuhan Ekonomi, Alasanya Uang Beredar Banyak
Jumlah uang beredar kemudian mulai melandai sejak Mei, yang juga mempengaruhi perlambatan kinerja ekonomi setelah periode itu.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 22 September 2025
Purbaya Bantah BPS Manipulasi Pertumbuhan Ekonomi, Alasanya Uang Beredar Banyak
Bagikan