Inflasi Akhir Tahun 2024 Capai 0,44 Persen, Tertinggi di Papua


Ilustrasi bawang merah (MP/Fayon)
MerahPutih.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melansir inflasi sebesar 0,44 persen pada Desember 2024 dibandingkan November 2024 (mtm) atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen dari 106,33 pada November 2024 menjadi 106,80 pada Desember 2024.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini memaparkan, inflasi tahunan mencapai 1,57 persen (yoy) dan inflasi tahun kalender tercatat sebesar 1,57 persen (ytd).
Inflasi provinsi tertinggi secara tahunan terjadi di Provinsi Papua Pegunungan sebesar 5,36 persen dengan IHK sebesar 111,80 dan terendah terjadi di Provinsi Sulawesi Utara sebesar 0,44 persen dengan IHK sebesar 107,28.
Deflasi provinsi year on year (yoy) terjadi di Provinsi Gorontalo sebesar 0,79 persen dengan IHK sebesar 106,60.
Baca juga:
5 Tips Mengelola Keuangan Menghadapi Inflasi
Sedangkan inflasi kabupaten/kota tertinggi terjadi di Kabupaten Jayawijaya sebesar 5,36 persen dengan IHK sebesar 111,80 dan terendah terjadi di Kabupaten Minahasa Utara sebesar 0,02 persen dengan IHK sebesar 110,61.
Deflasi kabupaten/kota y-on-y terdalam terjadi di Kota Gorontalo sebesar 1,10 persen dengan IHK sebesar 105,07 dan terendah terjadi di Kabupaten Muko Muko sebesar 0,16 persen dengan IHK sebesar 104,79.
Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,90 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,16 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,59 persen.
Lalu, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,04 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,93 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,17 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,94 persen
Serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,48 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 7,02 persen.
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok transportasi sebesar 0,30 persen dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,27 persen.
"Tingkat inflas komponen inti Desember 2024 sebesar 2,26 persen, inflasi m-to-m sebesar 0,17 persen, dan inflasi y-to-d sebesar 2,26 persen," katanya.
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Inflasi September Capai 0,21 Persen, Tertinggi di Deli Serdang Sebesar 6,81 persen

Inflasi Diklaim Terkendali, Rupiah Menguat

Alasan Bitcoin Jadi Solusi Investasi Menarik di Tengah Ancaman Inflasi

Biar Rakyat Senang Saat Belanja, Mendagri Perintahkan Daerah Tahan Inflasi Maksimal di 3,5 Persen

Harga Beras Berikan Kontribusi Inflasi Terbesar Kelompok Pangan Setelah Bawang Merah

Angka Kemiskinan Jakarta Year On Year Turun, Gubernur Klaim Berhasil Kendalikan Inflasi

Strategi Sukses Jakarta Kendalikan Inflasi Jadi Kunci Stabilitas Harga Pangan dan Distribusi Efisien

Dalam 20 Bulan Terakhir Harga Emas Alami Lonjakan Tertinggi di April 2025

IMF Ramalkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Anjlok, Istana Optimis Masih akan Baik-Baik Saja

Inflasi Jakarta 2 Persen di Maret 2025, Tarif Listrik Jadi Penyumbang Terbesar
