Dalam 20 Bulan Terakhir Harga Emas Alami Lonjakan Tertinggi di April 2025


Ilustrasi (MP/Didik Setiawan)
MerahPutih.com - Badan Pusat Statistik mencatat pada April 2025 terjadi inflasi year on year (y-on-y) sebesar 1,95 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 108,47.
Inflasi provinsi y-on-y tertinggi terjadi di Provinsi Papua Pegunungan sebesar 5,96 persen dengan IHK sebesar 114,22 dan terendah terjadi di Provinsi Papua Barat sebesar 0,15 persen dengan IHK sebesar 106,95.
Sementara inflasi kabupaten/kota y-on-y tertinggi terjadi di Kabupaten Jayawijaya sebesar 5,96 persen dengan IHK sebesar 114,22 dan terendah terjadi di Kota Sorong sebesar 0,12 persen dengan IHK sebesar 104,45.
Tingkat inflasi month to month (m-to-m) April 2025 sebesar 1,17 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) April 2025 sebesar 1,56 persen.
Baca juga:
Harga Emas Antam Naik Rp 15.000 Per Gram, Ingat! Transaksi Jual Kena Pajak
Tingkat inflasi y-on-y komponen inti April 2025 sebesar 2,50 persen, inflasi m-to-m sebesar 0,31 persen, dan inflasi y-to-d sebesar 1,10 persen.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini mengatakan, menyampaikan bahwa inflasi bulanan komoditas emas pada April 2025 yang tercatat sebesar 10,52 persen month-to-month (mtm) merupakan tingkat inflasi tertinggi sejak September 2020.
"Inflasi emas perhiasan yang terjadi di bulan April ini tertinggi sejak September 2020 karena pada Agustus 2020 itu terjadi inflasi emas sebesar 10,75 persen,” kata Pudji Ismartini di Jakarta, Jumat (2/5).
Data Rata-Rata Harga Emas di Jakarta Hasil Statistik Harga Konsumen BPS, terjadi peningkatan harga emas dari Rp 785.406 pada Juli 2020 menjadi Rp 869.893 pada Agustus 2020, atau sebesar 10,75 persen mtm.
Pada bulan berikutnya, kenaikan harga emas terjadi dari Rp 869.893 pada Agustus 2020 menjadi Rp 878.880 pada September 2020, atau sebesar 1,03 persen mtm.
Pudji menuturkan, kenaikan harga emas pada April 2025 juga menandakan bahwa inflasi komoditas tersebut telah terjadi berturut-turut selama 20 bulan terakhir.
Pihaknya mencatat bahwa deflasi emas terakhir kali terjadi pada Agustus 2023 dengan nilai 0,3 persen mtm, yang kemudian diikuti oleh inflasi sebesar 0,41 persen pada September 2023.
“Meningkatnya inflasi emas perhiasan ini terjadi seiring dengan kenaikan harga emas dunia,” ucapnya. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Harga Emas Hari Ini 22 Oktober 2025: Antam Naik Rp 79 Ribu Tembus Rp 2,73 Juta per Gram

Kendalikan Harga, Inflasi Dipantau Setiap Minggu

Perbandingan Harga Emas Hari Ini, 21 Oktober 2025: Galeri24, Antam, atau UBS, Mana Paling Untung?

Update Harga Emas Hari Ini, 21 Oktober 2025: Antam Turun Tipis, UBS dan Galeri24 Kompak Stabil

Harga Emas Hari Ini 20 Oktober: Antam Tertinggi Rp 2,6 Juta per Gram, Galeri24 & UBS Kompak di Rp 2,5 Juta

Update Harga Emas Hari Ini, 19 Oktober 2025: Antam, UBS & Galeri24 Kompak Turun

Update Harga Emas Hari Ini, 12 Oktober 2025: Antam, UBS & Galeri24 Kompak Meroket Naik

PAM Jaya Apresiasi 500 Pelanggan Baru, Bagikan 500 Keping Emas

Harga Emas Perhiasan Gerai Galeri 24 Pegadaian Alami Penurunan Hari Ini

Harga Emas 10 Oktober 2025: Antam Meroket Cetak Rekor Harga Tertinggi, UBS Stagnan Rp 2,35 Juta per Gram
