Inferiority Complex, Ketika Seseorang Kerap Merendahkan Diri
Sedih itu wajar (Foto: Pexels/Juan Pablo)
PERNAHKAH kamu bertemu seseorang yang kerap merendahkan dirinya sendiri? Bisa jadi, orang tersebut sedang mengalami inferiority complex. Perasaan ini muncul karena mereka yakin dirinya lebih buruk, baik secara fisik maupun mental dari orang lain.
Dilansir Alodokter, inferiority complex adalah istilah psikologis untuk menggambarkan karakter seseorang yang rendah diri secara terus-menerus dan selalu merasa tidak mampu. Inferiority complex berbeda dari rendah hati. Orang sering keliru menggunakannya.
Rendah hati adalah sikap tidak menyombongkan atau mengagungkan diri meski mampu melakukan sesuatu, sedangkan inferiority complex justru sikap tak menghargai diri sendiri meski sebenarnya bisa berbuat sesuatu.
Inferiority complex biasanya disebabkan oleh pengalaman negatif masa kecil. Misalnya sering dihina karena kurang cerdas dibandingkan teman sebaya atau penerapan pola asuh yang membuat seorang anak merasa dirinya lemah dan tidak berdaya.
Baca juga:
Selain itu, ada beberapa faktor yang mendorong munculnya perasaan ini, yakni kecacatan atau kekurangan fisik, belum mendapatkan pekerjaan, dan kesulitan menemukan pasangan.
Ada beberapa ciri yang terlihat pada seseorang dengan inferiority complex. Pertama, mereka kerap menujukkan sikap rendah diri.
Pada situasi ini, sebagian orang bisa tetap menghadapinya dengan cara positif dan mengingat bahwa dirinya memiliki kelebihan lain. Namun, sikap rendah diri pada inferiority complex terjadi berlarut-larut hingga memengaruhi kehidupan seseorang.
Orang dengan karakter ini cenderung terus-menerus meratapi kekurangannya dan membuat tidak fokus untuk mengembangkan diri.
Inferiority complex juga ditandai dengan munculnya rasa tanggung jawab atas kekurangan atau kegagalan orang lain. Orang dengan karakter ini cenderung menunjukkan sikap rasa bersalah atas apa yang bukan dilakukannya.
Baca juga:
Orang dengan inferiority complex biasanya merespons perasaan rendah diri dengan menghindar dari lingkungan sosial dan menutup diri. Misalnya, menolak menghadiri undangan acara karena enggan berinteraksi dengan orang yang menurutnya lebih baik dari dirinya.
Penting untuk diingat bahwa perasaan ini tidak muncul dalam semalam, tetapi secara konsisten dan sulit dikendalikan.
Meski tidak semua, beberapa orang yang memiliki karakter inferiority complex akan mencoba membuat orang di sekitarnya merasa insecure seperti dirinya. Sikap ini muncul karena ia merasa iri dengan kemampuan orang lain. Karena rasa irinya tersebut, orang dengan inferiority complex bahkan juga bisa menghina orang lain.
Jika dirimu juga merasa adanya tanda-tanda inferiority complex, cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan mencari bantuan ke psikolog. Dengan bantuan profesional, kamu akan dibantu menggali lebih dalam apa sebenarnya yang menjadi penyebab munculnya inferiority complex. (and)
Baca Juga:
Phubbing, Perilaku Mengabaikan Orang Karena Ponsel
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Raphael Varane Ngaku Alami Depresi saat Masih di Real Madrid, Paling Parah setelah Piala Dunia 2018!
2 Juta Anak Alami Gangguan Kesehatan Mental, Kemenkes Buka Layanan healing 119.id Cegah Potensi Bunuh Diri
Hasil Cek Kesehatan Gratis: 2 Juta Anak Indonesia Alami Gangguan Kesehatan Mental
Ibu Negara Prancis Brigitte Macron Disebut Kena Gangguan Kecemasan karena Dituduh sebagai Laki-Laki
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya