Kesehatan

Indonesia Siap Tinggalkan Fase Gawat Darurat COVID-19

Dwi AstariniDwi Astarini - Senin, 26 September 2022
 Indonesia Siap Tinggalkan Fase Gawat Darurat COVID-19

Indonesia siap meninggalkan fase gawat darurat pandemi COVID-19 dengan terus menjaga tingkat kekebalan penduduk tetap tinggi. (foto: freepik/tirachardz

Ukuran:
14
Audio:

'PANDEMI COVID-19 sudah berakhir'. Demikian Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyatakan dengan yakin, Minggu (18/9). Klaim itu muncul di tengah ratusan orang yang masih dilaporkan meninggal akibat COVID-19.

Berbeda dengan di Indonesia, meskipun situasi pandemi COVID-19 mulai terkendali, warga diminta tetap waspada dan selalu berhati-hati. Kewenangan untukmencabut status pandemi COVID-19 faktanya ada di tangan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengingat pandemi terjadi di seluruh dunia.

BACA JUGA:

Sultan HB X Sebut Masyarakat Sudah Capek dengan Pandemi dan Sulit Dilarang Bepergian

Kementerian Kesehatan RI menyatakan hampir seluruh penduduk Indonesia kini telah mempunyai antibodi dengan kadar yang lebih tinggi. "Antibodi tinggi bukan berarti tidak bisa terinfeksi COVID-19, tetapi meringankan dan mengurangi risiko meninggal karena COVID-19," jelas dr Pandu Riono, MPH,Ph.D, epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) pada ajang media briefing Kementerian Kesehatan RI yang digelar daring, Jumat (23/9).

pandemi covid-19

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang berwenang mencabut status pandemi COVID-19. (foto: tangkapanlayar/Kemenkes RI)

Pada data dari survei serologi SARS-CoV-2 di Indonesia yang dilakukan Kemenkes dan tim dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, sebanyak 98,5 persen penduduk Indonesia sudah memiliki antibodi COVID-19 per Juli 2022. Lalu meningkat empat kali lipat dari periode Desember 2021 ke Juli 2022.

Melakukan vaksinasi, terutama vaksin booster, sangat mengurangi risiko meninggal pada orang yang terinfeksi COVID-19. Dengan begitu, diperlukan akselerasi cakupan vaksinasi, terutama booster.

Data Kemenkes menunjukkan 86,97 persen penduduk Indonesia telah menerima vaksin COVID-19 dosis kedua, jumlah penerima booster baru mencapai 62.822.244 orang dari sasaran penerima vaksin 234.660.020 orang atau 26,77 persen. Walau risiko kematian akibat COVID-19 pada masyarakat yang telah dua kali divaksin hanya 0,6 persen, rasio itu tetap saja 6 kali lebih tinggi daripada risiko kematian pada masyarakat penerima vaksin ketiga atau booster yang hanya 0,1 persen.

BACA JUGA:

5 Destinasi yang Naik Daun di Masa Pandemi

"Kesimpulannya, Indonesia siap meninggalkan fase gawat darurat pandemi COVID-19 dengan terus menjaga tingkat kekebalan penduduk tetap tinggi. Selalu terapkan prokes dan penggunaan PeduliLindungi serta meningkatkan kualitas pengawasan COVID-19," imbau dr Iwan Ariawan, MSPH, pada kesempatan yang sama.

Pandemi masih belum berakhir. Seolah kita sudah bisa melihat akhir dari pandemi, tapai nyatanya walau dapat melihat akhir dari pandemi bukan berarti pandemi sudah berakhir. Baiknya, Indonesia saat ini berada di posisi yang sangat baik dengan laporan kasus yang terus menurun.(DGS)

BACA JUGA:

Catat Bila Pandemi Berlalu Wajib Kunjungi Destinasi Wisata Populer di Jerman

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan