Indonesia Promosikan Produk Sektor Hotel, Restoran dan Cafe di Budapest


Paviliun Indonesia mengikuti pameran SIRHA Budapest
MerahPutih.com - Nilai total perdagangan Indonesia-Hungaria pada Januari–Oktober 2023 sebesar 238,44 juta euro atau naik 19,19 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dari nilai tersebut, nilai ekspor Indonesia ke Hungaria sebesar 189,70 juta euro. Sedangkan, impor Indonesia dari Hungaria sebesar 48,74 juta euro. Indonesia mencatatkan surplus 140,95 juta euro.
Meningkatkan perdagangan, Indonesia memperkenalkan produk-produk di sektor hotel, restoran, dan kafe (horeka) kepada masyarakat Hungaria dalam pameran SIRHA Budapest di Hungexpo Budapest Congress & Exhibition Center, Budapest, Hungaria, 5-7 Maret 2024.
Baca juga:
Indonesia Tampilkan Pameran Poster dan Pemutaran Film Pendek di Paris
Wakil Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest Adhi Santoso Handaru Mukti mengatakan, partisipasi Paviliun Indonesia dalam SIRHA Budapest 2024 bertujuan untuk semakin memperkuat diplomasi Indonesia melalui makanan, atau gastrodiplomasi.
"Tujuannya adalah semakin meningkatkan pengetahuan masyarakat Eropa tentang Indonesia dan menambah daya tarik tentang produk-produk Indonesia di sektor horeka. Upaya promosi ini turut menjadi bagian dari gastrodiplomasi yang masih belum banyak digarap para pelaku usaha Indonesia," ujar Adhi dalam keterangan, Kamis (7/3).
Ia memaparkan, kembalinya Paviliun Indonesia dalam SIRHA Budapest 2024 ini adalah hasil kerja sama Kementerian Perdagangan RI melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Budapest.
Letak geografis Hungaria yang berada di pusat Eropa menjadikannya lokasi hub perdagangan yang strategis bagi Indonesia ke kawasan Eropa Tengah dan Timur.
Paviliun Indonesia menghadirkan lima pelaku usaha asal Indonesia yang menampilkan produk kakao, turunan kelapa sawit, mentega putih (shortening), rempah dan herbal, makanan ringan, gula kelapa, minyak kelapa, serta jasa tenaga kerja.
Selain itu, turut bergabung dalam Paviliun Indonesia yaitu empat distributor Hungaria yang menawarkan produk kopi, turunan kelapa, dan perlengkapan hotel yang secara langsung diimpor dari Indonesia.
Adhi berharap, pameran ini dapat mendorong para pelaku usaha Indonesia membuka pasar baru, membangun koneksi bisnis baru, bertemu langsung dengan calon pembeli potensial dan distributor baru, serta mempromosikan produk baru kepada calon pembeli.
"Para pelaku usaha Indonesia juga dapat bertukar pengalaman, membangun jejaring dan wawasan dengan para pelaku usaha lain yang hadir, meningkatkan visibilitas bisnis, serta menemukan tren pasar dan teknologi baru di industri makanan dan minuman (mamin) dan horeka di Eropa, khususnya di wilayah Eropa Tengah dan Timur," Adhi. (*)
Baca juga:
God Bless Tutup Pameran Retrospektif 50 Tahun dengan Penampilan Memukau
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Tekor! Indonesia Impor Obat Rp 176 Triliun Tapi Ekspor Cuma Rp 6,7 Triliun

UMKM di Jawa Tengah Dilatih Manfaatkan Pasar Ekspor, Bukan Hanya Jago Kandang

Jerman Jadi Pasar Sensor Asal Indonesia, Produk Diproduksi di Batam

ARTSUBS 2025 Hadirkan Ragam Material dan Teknologi dalam Ruang Seni yang Lentur

Cetak Sejarah: Indonesia Ekspor Rempah hingga Madu ke Hongkong, Nilai Transaksi Capai Rp 5,6 Miliar

Indonesia Promosikan Inovasi Olahan Tempe Bagi Warga AS, Pasar Tempe Capai USD 2,5 Miliar

PT KAI Gelontorkan Rp 3,05 Miliar Buat UMKM, Termasuk Pameran Internasional

Produk Kecantikan Rambut Indonesia Tembus Pasar Italia, Surplus Dagang Diharapkan Terus Naik

Kedaulatan Pangan Indonesia di Ujung Tanduk, Pemerintah Didorong Jadikan Singkong Komoditas Strategis Nasional

Menteri Perdagangan Keluarkan Aturan Perlindungan Konsumen Penggunaan Barang dan Jasa Terkait K3L, Jamin Mutu Produk Ekspor
