Indonesia Memiliki Dua Proyek Penelitian Baru di Sektor Energi Terbarukan


Sektor energi terbarukan Indonesia mendapat angin segar. (Foto: Unsplash/Riccardo Annandale)
SEKTOR energi terbarukan Indonesia mendapat angin segar dengan peluncuran dua proyek penelitian LANDMARC dan TIPPING+ Selasa (23/3). su-re.co (Sustainability and Resilience) secara resmi memperkenalkan dua proyek penelitian energi terbarukan di Indonesia kepada publik.
Melaui Sustainability and Resilience Kick-off Workshop, su-re.co juga hendak menggandeng potensi kolaborasi dengan menyelaraskan proyek dan perencanaan dengan para mitra yang hadir.
Baca juga:
Dr. Takeshi Takama, CEO su-re.co membuka workshop dengan ajakan kolaborasi kepada para peserta yang terdiri dari para pemangku kebijakan di tingkat daerah dan nasional. Peserta juga merupakan para mitra peneliti dan organisasi internasional.
"Melalui workshop ini, kami beralih ke langkah berikutnya yaitu meningkatkan skala aktivitas dan proyek kami, kami bertujuan untuk melakukan carbon offset melalui sistem blockchain," papar Takeshi.

Kegiatan workshop yang berlangsung pada Selasa siang turut dihadiri oleh 73 perwakilan organisasi dari berbagai sektor, seperti industri, pemerintah nasional, pemerintah daerah, LSM dan peneliti berskala internasional.
Pada kegiatan ini juga turut hadir para pembicara utama Dr. Takeshi Takama (CEO su-re.co), Rise Spijker (Koordinator Proyek LANDMARC), J. David Tàbara (Koordinator Proyek TIPPING+), Florian Herzog (Koordinator Program IKI Small Grant), Irfan Darliazi Yananto (Perencana Direktorat Lingkungan Hidup, BAPPENAS) dan Trois Dilisusendi (Koordinator Penyiapan Program Bioenergi, Kementrian ESDM).
Para pembicara menjelaskan topik-topik terkait mitigasi penggunaan lahan, transisi energi bersih, dan biogas dengan sistem blockchain. Selain itu para pembicara menyampaikan sambutan dan harapan untuk proyek ini.
Baca juga:
Pada sesi Accelerating Clean Energy Transition, Dilisusendi selaku Koordinator Penyiapan Program Bioenergi, menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk mencapai bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) sesuai dengan target RUEN 23% di 2025. Strategi yang digunakan adalah substitusi energi primer, konversi energi primer dari bahan bakar fosil, penambahan kapasitas PLT EBT, dan pemanfaatan EBT non-listrik lainnya.
"Pemerintah sedang menyiapkan Grand Strategy Energi Nasional (GSEN) dengan visi Menciptakan ketahanan dan kemandirian energi nasional," ungkap Dilisusendi.

Beberapa kolaborasi yang bisa dilakukan di antaranya pengembangan teknologi EBT skala kecil menengah di daerah terpencil, Pendanaan green financing, dan penguatan capacity building bagi pemerintah daerah dalam mengelola EBT.
Proyek LANDMARC (Land Use Based Mitigation for Resilient Climate Pathways) di Indonesia turut menggandeng para pemangku kepentingan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (BAPPENAS). Tujuannya untuk mengeksplorasi potensi penyimpanan karbon atau carbon storage melalui biogas dan kompos di Indonesia.
Rangkaian kegiatan mulai dari pengumpulan data, pendekatan ke pemangku kepentingan dan penilaian teknologi mitigasi penggunaan lahan (Land-use Mitigation Technology) akan dilakukan. "Workshop seperti ini harus dilanjutkan," kata Spijker, Koordinator Proyek LANDMARC, pada akhir sesi. (avia)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia

Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim

Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii

Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar

Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini

Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!

Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali

Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif

Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo

Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
