Indonesia Jual Surat Utang Syariah Terbesar di Tahun 2022

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Rabu, 01 Juni 2022
Indonesia Jual Surat Utang Syariah Terbesar di Tahun 2022

Ilustrasi uang rupiah. (Foto: Antara)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Pemerintah menerbitkan sukuk global atau surat utang syariah dunia, pada pertengahan tahun ini. Bahkan, penerbitan surat utang ini terbesar sepanjang sejarah transaksi sukuk global, yakni sebesar USD 3,25 miliar.

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) mencatat penerbitan tersebut meliputi USD 1,75 miliar dolar AS dengan tenor lima tahun dan USD 1,5 miliar dengan tenor 10 tahun (seri hijau).

Baca Juga:

BI: Utang Luar Negeri Pemerintah 99,9 Persen Bertenor Jangka Panjang

Beberapa capaian penting dari penerbitan ini antara lain transaksi sukuk global dolar AS terbesar dari pemerintah, sukuk hijau terbesar yang pernah dicetak secara global, penerbitan terbesar dari Indonesia pada tahun ini, dan sukuk hijau pertama dengan tenor 10 tahun oleh Indonesia.

Sukuk global kali ini diterbitkan dalam format 144A / Reg S Trust Certificate dengan akad wakalah yang jatuh tempo pada tahun 2027 dan 2032, serta akan dicatatkan di Singapore Stock Exchange dan NASDAQ Dubai alias dual listing dengan setelmen pada tanggal 6 Juni 2022.

Adapun transaksi ini telah diberikan peringkat Baa2 oleh Moody’s Investor Service, BBB oleh S&P Global Ratings Services, dan BBB oleh Fitch Ratings.

Memanfaatkan sesi pasar yang stabil pada hari sebelumnya dan pagi hari sesi Asia, Selasa (24/5), pemerintah berhasil menavigasi kondisi pasar yang bergejolak dan memasuki pasar sukuk global dengan mengumumkan initial price pada 4,75 persen area dan 5,1 persen area untuk tenor lima dan 10 tahun.

Pemerintah dapat menekan initial price guidance sebesar 35 basis poin (bps) pada tenor lima tahun dan sebesar 40 bps pada tenor 10 tahun, untuk mengumumkan final price guidance pada 4,4 persen untuk tenor lima tahun dan 4,7 persen untuk tenor 10 tahun.

Sukuk wakalah diterbitkan pada harga par dengan kupon sebesar 4,4 persen untuk tenor lima tahun dan 4,7 persen untuk tenor 10 tahun, sedangkan jumlah order book tercatat pada USD 10,8 miliar atau kelebihan pemesanan sebesar 3,3 kali transaksi ini.

Sukuk hijau yang diterbitkan pada penawaran kali ini adalah adalah sukuk hijau global kelima dari pemerintah dan yang pertama yang diterbitkan sejak pemerintah mengeluarkan SDGs Government Securities Framework pada bulan Agustus 2021.

Di sisi lain, tercatat distribusi investor untuk sukuk global yang diterbitkan dengan tenor lima tahun dalam transaksi pekan lalu adalah sebesar 35 persen merupakan investor Asia, 30 persen investor Timur Tengah, 18 persen investor Amerika Serikat, dan 17 persen investor Eropa.

Menurut jenis investor, distribusinya adalah 41 persen ke pengelola dana, 30 persen ke institusi finansial atau bank, 20 persen ke bank sentral, delapan persen ke asuransi atau dana pensiun, serta satu persen ke bank swasta.

Sementara tenor 10 tahun didistribusikan sebesar 38 persen kepada investor Asia, 27 persen investor Timur Tengah, 20 persen investor Amerika Serikat, dan 15 persen investor Eropa.

Berdasarkan jenis investornya, sukuk global terdistribusi kepada pengelola dana sebanyak 49 persen, institusi finansial atau bank 30 persen, asuransi atau dana pensiun 13 persen, bank sentral tujuh persen, serta bank swasta sebesar satu persen.

Selain itu, Pemerintah menyerap dana Rp 8 triliun dari lelang enam seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk dengan penawaran yang masuk Rp 20,21 triliun. Enam seri sukuk tersebut terdiri dari SPNS15112022, PBS031, PBS032, PBS030, PBS029, dan PBS033. (Asp)

Baca Juga:

Utang Indonesia Tembus Rp 7.000 Triliun, Anggota DPR Wanti-wanti Pemerintah

#Breaking #Utang #Utang Pemerintah #Surat Utang Negara
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Berita Terkait

Indonesia
Perusahaan Swasta Mulai Beli Patriot Bond, Jatuh Tempo 21 Oktober 2032
Danantara Indonesia, melalui holding investasi PT Danantara Investment Management (DAM) menawarkan Surat Utang Jangka Panjang (SUJP) tanpa melalui penawaran umum secara bertahap tahun 2025 tahap I alias Patriot Bond.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 23 Oktober 2025
Perusahaan Swasta Mulai Beli Patriot Bond, Jatuh Tempo 21 Oktober 2032
Indonesia
Menkeu Purbaya Ultimatum Kementerian Lembaga, Dana Tidak Terserap Bakal Digunakan Bayar Utang
Total realisasi belanja 15 K/L dengan anggaran besar tercatat mencapai Rp 692 triliun atau 63,1 persen dari pagu Rp 1.097,3 triliun.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Menkeu Purbaya Ultimatum Kementerian Lembaga, Dana Tidak Terserap Bakal Digunakan Bayar Utang
Indonesia
Bengkel Kebakaran, TransJakarta Koridor 13 Mampang-Ciledug Cuma Sampai Halte JORR Petukangan
Gangguan layanan kembali terjadi di rute Bus Transjakarta Koridor 13 akibat adanya kebakaran bengkel di depan RS Murni Teguh, Ciledug, Tangerang.
Wisnu Cipto - Kamis, 16 Oktober 2025
Bengkel Kebakaran, TransJakarta Koridor 13 Mampang-Ciledug Cuma Sampai Halte JORR Petukangan
Indonesia
Rencana Utang Kereta Cepat 'Numpang' APBN Bikin BUMN Sehat Jadi 'Sakit', DPR Minta Jangan Korbankan Duit Rakyat Buat Whoosh
Perusahaan BUMN yang awalnya sehat kini terbebani kewajiban membayar utang Rp2 triliun per tahun akibat proyek kereta cepat
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Rencana Utang Kereta Cepat 'Numpang' APBN Bikin BUMN Sehat Jadi 'Sakit', DPR Minta Jangan Korbankan Duit Rakyat Buat Whoosh
Olahraga
PSSI Resmi Akhiri Kontrak Patrick Kluivert Usai Gagal Bawa Indonesia ke Piala Dunia 2026
PSSI resmi pecat Patrick Kluivert dan jajaran tim kepelatihan di seluruh level Timnas Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 16 Oktober 2025
PSSI Resmi Akhiri Kontrak Patrick Kluivert Usai Gagal Bawa Indonesia ke Piala Dunia 2026
Indonesia
Menkeu Purbaya Yakin Danantara Bisa Bayar Utang Kereta Cepat Whoosh, Pakai Dividen BUMN
Menkeu memandang, Danantara mampu menanggung beban tersebut karena memiliki sumber keuangan yang kuat dari dividen BUMN.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 16 Oktober 2025
Menkeu Purbaya Yakin Danantara Bisa Bayar Utang Kereta Cepat Whoosh, Pakai Dividen BUMN
Indonesia
Proyek Kereta Cepat Whoosh Program Jokowi Jadi Beban, Kontrak Awal Proyek Ini Harus Disisir Ulang
Langkah ini, penting untuk memastikan siapa pihak yang bertanggung jawab terhadap utang proyek yang dikerjakan pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 15 Oktober 2025
Proyek Kereta Cepat Whoosh Program Jokowi Jadi Beban, Kontrak Awal Proyek Ini Harus Disisir Ulang
Indonesia
PKS Dukung Menkeu Tidak Gunakan APBN Bayar Utang Kereta Cepat Whoosh
Angka itu, bisa jadi lebih besar karena belum termasuk potensi kerugian keuangan negara lain yang menyertainya.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 15 Oktober 2025
PKS Dukung Menkeu Tidak Gunakan APBN Bayar Utang Kereta Cepat Whoosh
Indonesia
Utang KCIC Bikin BUMN Pusing Tujuh Keliling, DPR Ingatkan Jangan Sampai Negara Ikutan Rugi
Secara ekonomi, jalur Jakarta–Surabaya dinilai lebih menjanjikan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 15 Oktober 2025
Utang KCIC Bikin BUMN Pusing Tujuh Keliling, DPR Ingatkan Jangan Sampai Negara Ikutan Rugi
Indonesia
Utang Luar Negeri Pemerintah Meningkat 6,7 Persen, Begini Peruntukannya
Posisi ULN pemerintah tersebut didominasi utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9 persen dari total ULN pemerintah.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 15 Oktober 2025
Utang Luar Negeri Pemerintah Meningkat 6,7 Persen, Begini Peruntukannya
Bagikan