Indonesia Ingin Kuasai 40 Persen Ekonomi Digital ASEAN
Stok Pasar. (Foto: Lorenzo Cafaro dari Pixabay)
MerahPutih.com - Pemerintah menargetkan kontribusi ekonomi digital dapat melejit dari empat persen produk domestik bruto (PDB) Indonesia saat ini menjadi hingga 18 persen PDB pada 2030. Sehingga tahun 2025 Indonesia bisa kuasai sekitar 40 persen dari total potensi ekonomi digital ASEAN
"Kita harus berlari lebih cepat lagi," kata Presiden Jokowi dalam acara Grand Launching Tadex "Melaju Bersama Untuk Ekosistem Digital Indonesia" secara virtual di Jakarta, Selasa (29/6).
Baca Juga:
Ini Rincian Potensi Ekonomi Digital Indonesia
Pertumbuhan ekonomi digital, harus didukung dengan terus mengembangkan semangat usaha di industri teknologi digital. Semangat berusaha ini perlu dilandasi dengan upaya menemukan solusi inovatif untuk bertumbuh di era disrupsi digital seperti yang terjadi saat ini.
Presiden mengharapkan, kehadiran Tadex atau Tanah Air Digital Exchange yang merupakan platform program periklanan, dapat menjadi momentum penting untuk melahirkan lompatan-lompatan baru dan menciptakan ekosistem digital yang lebih baik.
Hal itu agar dapat menjadikan Indonesia sebagai negara dengan kekuatan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.
"Saya yakin Tadex berikan angin segar karena menawarkan modal bisnis periklanan digital yang berkelanjutan, membuka peluang baru yang bermanfaat bagi advertiser, publisher, marketer dan pemangku kepentingan lain," ujarnya.
Presiden menyambut baik platform Tadex yang merupakan hasil kolaborasi Dewan Pers, Taskforce Media Sustainability dan Telkomgroup. Menurut Presiden, Tadex adalah inovasi teknologi bagi industri media, khususnya periklanan.
"Karya anak bangsa harus didukung dan manfaatkan sebaik-baiknya untuk mendorong ekosistem digital yang inklusif," ujarnya.
Saat ini, berdasarkan perhitungan pada 2020, PDB Indonesia mencapai Rp15.400 triliun. Dari jumlah tersebut, kontribusi ekonomi digital baru empat persen persen dari PDB.
Pada 2030, pemerintah memproyeksikan PDB bisa mencapai Rp24.000 triliun, dengan kontribusi ekonomi digital sebesar 18,87 persen.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memaparkan perdagangan daring (e-commerce) akan memiliki peran yang dominan terhadap ekonomi digital yakni sekitar 34 persen atau setara Rp 1900 triliun. Kemudian, juga B2B business dengan besaran 13 persen atau setara Rp 763 tirilun, dan kontribusi health technology menjadi Rp 471,6 triliun. (*)
Baca Juga:
Digital Content Event 2021 Dukung Percepatan Ekonomi Digital Indonesia
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Pengamat Sebut Jokowi Beralasan Proyek Kereta Cepat Investasi Sosial Sulit Dipercaya, Fakta di Lapangan Menunjukkan Sebaliknya
Terkait Kasus Dugaan Korupsi Kereta Cepat Whoosh, Jokowi: Prinsip Dasar Transportasi Bukan Mencari Laba
Rumah Pensiun Hadiah Negara Hampir Rampung, Jokowi Sebut Desain Dibantu Arsitek
Ketum Projo Budi Arie Komentari Polemik Utang Kereta Whoosh Sudutkan Jokowi, Singgung Proyeknya Berguna bagi Masyarakat
Budi Arie Temui Jokowi di Solo, Sebut Cuma Kirim Undangan Kongres Projo
Pajak Digital Sudah Capai Rp 10,21 Triliun Hingga September 2025, Bakal Semakin Dioptimalkan
[HOAKS atau FAKTA]: Menko Yusril Mengamuk dan Minta Relawan Jokowi yang Bikin Gaduh Segera Ditangkap dan Dibubarkan Tanpa Ampun
Masih Dibangun, Jokowi Belum Tempati Rumah Hadiah Negara Setelah 1 Tahun Lengser
Jokowi Doakan Prabowo di Hari Ultah, Diberi Kekuatan dalam Emban Amanat Besar
Ultah Ke-74 Prabowo Dapat Kado Spesial Berupa Pujian 'Manis' dari Jokowi di UGM!