Indonesia Ekspor Beras ke Tiga Negara Kepulauan Pasifik
Ilustrasi (ANTARA/Irsan Mulyadi)
MerahPutih.com - Pemerintah Indonesia akan mengekspor beras ke tiga negara kepulauan yang terletak di Samudera Pasifik, yakni Republik Kepulauan Fiji, Samoa dan Republik Vanuatu.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan harga beras di ketiga negara itu Rp23.000 kurang lebih USD 2 dolar per kilogram.
"Kita tawarkan USD 1 dolar dan mereka bersedia," kata Amran usai pertemuan dengan Menteri Pertanian dari Fiji, Samoa dan Vanuatu di Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu (9/8).
Beras yang akan dieskpor ke tiga negara tersebut akan diambil dari hasil panen di Merauke.
Di sisi lain, Indonesia juga memberikan bantuan dengan mengirimkan ahli holtikultura untuk meningkatkan pertanian di negara tersebut.
Pertemuan itu dihadiri oleh Menteri Pertanian, Pedesaan, Pembangunan Maritim dan Pengelolaan Bencana Nasional Fiji Inia Batikoto Seruiratu, Menteri Pertanian dan Perikanan Samoa Leuatea Polataivao Fossie Schmidt Laauli dan Menteri Pertanian, Peternakan, Kehutanan, Perikanan dan Keamanan Hayati Republik Vanuatu Seremaia Matai Nawalu.
Ketiga perwakilan negara itu membicarakan peningkatan kerja sama di bidang pertanian dengan Indonesia serta pelatihan peningkatan kapasitas petani dan petugas pertanian. (*)
Sumber: ANTARA
Bagikan
Berita Terkait
Cadangan Devisa Indonesia Cukup Buat 6 Bulan Ekspor
Viral Beras Bantuan TNI Jatuh Berceceran dari Helikopter dan Dipungut Korban Bencana, Begini Penjelasan Panglima TNI
Perdagangan Luar Negeri Indonesia Masih Untung
Modus Beras dan Gula Impor Ilegal Pakai Pelabuhan Free Trade Zone
Tanggapan Mendag dan Bea Cukai Soal 250 Ton Beras Impor di Aceh
Mentan Larang 1 Liter Pun Beras Impor Masuk Pasar Indonesia
250 Ton Beras Ilegal dari Thailand Masuk Indonesia, Komisi IV DPR Minta Usut Tuntas
Begini Proyesi Produksi Beras, Jagung, Kopi dan Daging di 2026 Versi Kementan
Ekspor Perdana Fronx dan Satria, Suzuki Tegaskan Indonesia sebagai Basis Produksi Global
Pembahasan Tarif Ekspor ke AS Belum Rampung, Airlangga Ingin Beberapa Komoditas Nol Persen