Indonesia Dorong Amerika Serikat Investasi di Transisi Energi Indonesia
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (Foto: MP/Asropih)
MerahPutih.com - Sektor swasta Amerika Serikat diharapkan dapat ikut serta dalam ekosistem transisi energi yang tengah digencarkan pemerintah Indonesia.
Pada sektor transisi energi, Indonesia melihat potensi peluang investasi yang besar dari AS dengan adanya Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII).
Baca Juga:
Muhaimin Iskandar dan Airlangga Hartarto Hari Ini Bertemu di Senayan
"Sebagaimana diketahui bersama, komitmen investasi untuk proyek infrastruktur berkelanjutan sebesar USD 600 milyar telah diumumkan oleh PGII, dengan negara berkembang sebagai prioritas investasi," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Selasa (23/5).
Airlangga juga optimis akan daya tarik Indonesia sebagai destinasi investasi transisi energi, salah satunya ditandai dengan peluncuran green bond senilai USD 400 juta oleh Citi Group, guna memperluas sektor energi hijau terutama geotermal di Indonesia.
Pada KTT G20 di Bali, terdapat dua pengumuman penting bagi transisi energi Indonesia. Pertama adalah AS, Jepang, Inggris, Prancis, Jerman, Italia, Kanada, Denmark, Norwegia, dan Uni Eropa yang merupakan anggota International Partner Group (IPG) serta pihak lainnya akan berinvestasi sebesar USD20 miliar atau setara dengan Rp 300 triliun untuk mendukung transisi energi di Indonesia.
Baca Juga:
Golkar Sebut Airlangga Sangat Intens Komunikasi dengan Prabowo
Kedua, AS telah mengumumkan proyek bersama dalam kemitraan AS-Indonesia untuk mendukung Indonesia sebagai pelopor pertama di wilayah tersebut dalam penerapan SMR di pasar ASEAN, menggunakan teknologi aman dan terpercaya dari perusahaan Amerika, NuScale Power.
CEO Freeport-McMoRan Richard Adkerson tertarik dengan posisi Indonesia dalam isu perubahan iklim global, sembari menyampaikan bahwa Freeport-McMoran juga berkomitmen dalam pengurangan emisi gas rumah kaca.
"Dalam kegiatan operasionalnya, PT Freeport Indonesia di Papua telah mendorong penurunan emisi gas rumah kaca yang dihasilkannya," ujar Richard Adkerson.
Menanggapi hal tersebut, Airlangga mengatakan bahwa Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai target Net Zero Emission pada 2060. Pertumbuhan ekonomi nasional yang kian impresif perlu diselaraskan dengan ketersediaan pasokan energi bagi masyarakat. (Asp)
Baca Juga:
Cak Imin Sebut Airlangga Bukan Cawapres Meski Gabung Koalisi
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Warga Asal Negara Dengan Pemerintahan Tidak Stabil Bakal Sulit Masuk AS
Lawan Rencana Agresi Militer AS ke Venezuela, Kuba: Kawasan Amerika Latin-Karibia Zona Damai
Trump Ultimatum Maduro Segera Tinggalkan Venezuela, AS Bersiap Lakukan Operasi Darat
4 Dari 14 Orang Korban Penembakan di California Utara Meninggal, Penembakan Terjadi Saat Ulang Tahun
Airlangga Sebut Indonesia Tujuan Investasi, Buktinya AS sudah Tertarik
Pembahasan Tarif Ekspor ke AS Belum Rampung, Airlangga Ingin Beberapa Komoditas Nol Persen
AS Kerahkan Kapal Induk ke Karibia, Venezuela Mobilisasi 200.000 Personel Militer
Shut Down Pemerintahan masih Lanjut, Ribuan Penerbangan di AS Dibatalkan
Di Belém Leader Summit, Indonesia Janji Bauran Energi Capai 23 Persen di Tahun 2030
AS Kembali Percaya Ekspor Udang Indonesia Setelah Diterpa Isu Radioaktif Cs-137