Indonesia Bakal Punya Delapan Skuadron Pesawat Tempur


KSAU Marsekal TNI Yuyu Sutisna (tengah) didampingi Pangkoopsau II Marsda TNI Fadjar Prasetyo (kanan) dan Komandan Lanud Sultan Hasanuddin Marsma TNI Bowo Budiarto (kiri) (ANTARA FOTO/Darwin Fatir)
MerahPutih.Com - Dalam menjalankan amanat Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2013 tentang Keantariksaan, Tentara Nasional Indonesia dari matra Angkatan Udara bertanggung jawab penuh atas keamanan wilayah dirgantara Indonesia.
Selaku pengemban amanat undang-undang, TNI AU perlu mempersiapkan sistem pertahanan udara yang tangguh termasuk pembentukan skuadron pesawat tempur. Menurut Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna, pada tahun 2024 nanti TNI AU akan memiliki delapan skuadron pesawat tempur.
Marsekal Yuyu saat ceramah pembekalan kepada perwira siswa (pasis) Sekolah Kesatuan Komando TNI AU (Sekkau) Angkatan 103 TP. 2018, di kampus Sekkau Lanud halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (7/6), mengatakan, dalam menghadapi tuntutan tugas ke depan yang makin kompleks, TNI AU akan terus melakukan pembangunan dan pengembangan kekuatan.

Kebijakan pembangunan kekuatan postur TNI AU tahun 2005 hingga 2024, antara lain perencanaan delapan skuadron udara tempur.
"Sesuai dengan perencanaan kekuatan materiil, kita berharap memiliki delapan skuadron udara tempur dengan kekuatan 16 pesawat dengan kesiapan masing-masing skuadron udara rata-rata 80 persen," kata mantan Pangkoopsau I ini.
Sekkau A-103, diikuti 57 pasis, dengan perinciian, 50 pasis TNI AU, 2 pasis TNI AL, satu pasis TNI AD, dan empat pasis manca negara masing-masing satu orang dari Filipina, Thailand, Malaysia dan Brunei Darussalam.
Yuyu Sutisna sebagaimana dilansir Antara menambahkan, selain skuadon tempur, TNI AU juga akan memiliki enam skuadron udara angkut berat, sedang dan ringan yang memiliki kekuatan per skuadron sebanyak 16 pesawat. Keberadaan skuadron ini untuk mendukung mobilitas pasukan dan logistik pada "dua trouble spot".

"Untuk skuadron angkut, TNI AU akan mengganti pesawat C-130B dengan pesawat angkut sekelas IL-76/A-400/C-17, dan sudah mengganti pesawat F-27 Fokker/CN-235 dengan pesawat sekelas atau diatas CN-295/C-27 Spartan, yang masing-masing skadron mempunyai tingkat kesiapan rata-rata 80 persen, "jelas KSAU Marsekal Yuyu.
Selain itu, Yuyu juga menjelaskan wacana TNI untuk melaksanakan penggelaran pangkalan TNI terpadu. Pangkalan ini akan tersebar pada beberapa daerah antara lain Natuna, Selaru, Morotai, Biak, dan Merauke.
"Penggelaran benteng-benteng pertahanan terpadu tri atra tersebut, diwujudkan dalam upaya untuk memperkuat sistem pertahanan Negara dalam mengantisipasi perkembangan ancaman yang terus meningkat," ucap KSAU Marsekal TNI Yuyu Sutisna.(*)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Panglima TNI Marsekal Hadi: Aksi Terorisme Cederai Rasa Aman Masyarakat
Bagikan
Berita Terkait
TNI Diminta Jalin Komunikasi dengan Ferry Irwandi, Yusril: Pidana Adalah Jalan Terakhir

Beda Saat Tahun 1998, Pam Swakarsa Versi Terkini Dinilai Tidak Akan Mengandung Unsur Politis yang Merugikan Publik

Atraksi Pesawat Tempur Meriahkan Peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan RI di Jakarta

Enam Kodam Baru TNI AD Siap Beroperasi dengan Kekuatan Penuh, Markasnya Hampir Rampung Akhir 2025

Prabowo Lantik 3 Panglima Elite TNI, Legislator Sebut Jadi Garda Terdepan Indonesia Hadapi Ancaman Paling Mengerikan

Legislator Sebut Kematian Prada Lucky Namo Akibat 'Doktrin Kekerasan' di TNI, Minta Pengawasan Eksternal Segera Dibentuk

Tradisi 'Kotor' Satuan Jadi Penyebab Kematian Prada Lucky, Purnawirawan Jenderal TNI Minta Komandan Tanggung Jawab

Lebih Baik Mati Daripada Dijajah! Prabowo Minta Para Komandan Pasukan Elite TNI Jangan Memimpin dari Belakang

Daftar Lengkap Jenderal Kehormatan Baru yang Dianugerahkan Langsung oleh Prabowo, Nomor 4 Pasti Warga Jakarta Sudah Enggak Asing

TNI AD Usut Motif 4 Tamtama Nekat Aniaya Prada Lucky Sampai Tewas
