Indonesia Ambil Sikap Tegas! Larang Serangan ke Fasilitas Nuklir Iran untuk Lindungi Warga dan Lingkungan

Serangan Iran terhadap Israel. (Foto: Media Sosial)
Merahputih.com - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menegaskan bahwa fasilitas nuklir Iran tidak boleh diserang dalam kondisi apa pun. Serangan semacam itu akan sangat membahayakan keselamatan manusia dan menyebabkan kerusakan lingkungan yang serius.
Juru bicara Kemlu RI, Rolliansyah Soemirat, menyatakan bahwa posisi Indonesia sejalan dengan pedoman Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang telah disepakati oleh seluruh negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Ancaman serangan terhadap instalasi nuklir di Iran juga secara langsung mengancam keselamatan warga sipil, termasuk Warga Negara Indonesia (WNI), dan berpotensi memicu bencana kemanusiaan,” kata Rolliansyah dikutip Antara, Rabu (18/6).
Baca juga:
Trump Klaim Bisa Bunuh Ali Khamenei Kapan Saja, Ultimatum Iran Akhiri Serangan ke Israel
Oleh karena itu, Kemlu RI secara aktif mengadvokasi posisi Indonesia dalam berbagai pertemuan IAEA yang membahas isu ini.
“Yang lebih mengkhawatirkan adalah bahwa serangan atau ancaman serangan terhadap instalasi nuklir akan membahayakan rezim pengaturan non-proliferasi senjata nuklir yang saat ini dijunjung tinggi oleh semua negara pihak pada Traktat Non-Proliferasi Senjata Nuklir (NPT),” jelas Rolliansyah.
Pernyataan ini muncul setelah Israel dilaporkan menyerang Iran pada Jumat (13/6) dini hari, dengan tujuan melumpuhkan program nuklir Iran. Serangan tersebut menargetkan tiga fasilitas nuklir utama: Natanz, Isfahan, dan Fordow, serta beberapa ilmuwan nuklir terkemuka.
Baca juga:
Mengenal Rudal dalam Sistem Pertahanan Iran, Ada Lebih daripada 3.000 Buah
Direktur Jenderal IAEA, Rafael Mariano Grossi, mengonfirmasi bahwa tingkat radiasi di sekitar fasilitas nuklir Natanz dan lokasi lain di Isfahan tampak normal. Namun, ia memperingatkan bahwa eskalasi militer akan meningkatkan kemungkinan pelepasan radiologi.
Grossi menekankan pentingnya IAEA untuk menerima informasi teknis yang akurat dan teratur mengenai fasilitas dan lokasi tersebut.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Israel Jatuhkan 153 Ton Bom di Jalur Gaza Saat Kesepakatan Gencatan Senjata

Israel Perluas Pemukiman di Tepi Barat, Bangun Zona Penyangga Pemukiman Elit

Serangan Israel ke Gaza Bikin Satu Dari 7 Keluarga Dikepalai Perempuan, Gencatan Senjata Tidak Akhiri Krisis Nutrisi

Israel Langgar Gencatan Senjata, DPR Minta Pemerintah Indonesia Lantang Bersuara

Ada Gencatan Senjata, Situasi Kesehatan di Gaza Masih Dalam Kondisi Sangat Kritis

Bantuan ke Gaza Masih Dibatasi, Sesuai Perjanjian Gencatan Senjata 600 Truk Bantuan Harus Masuk Setiap Hari

Israel Masih Ogah Buka Perbatasan Rafah, Bantuan ke Gaza Tidak Bisa Lewat

Tentara dan Tank Israel Masih Bertahan Sekitar RS Indonesia di Gaza

Pusat Koordinasi Pemantauan Gencatan Senjata Bakal Berkantor di Isreal, Komite Teknokrat Bakal Kelola Gaza

Trump Umumkan Fase 2 Gencatan Senjatan di Gaza, Bakal Bentuk Pemerintahan
