Indeks Terorisme dan Radikalisme Turun Drastis Selama 2021

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Rabu, 29 Desember 2021
Indeks Terorisme dan Radikalisme Turun Drastis Selama 2021

Ilustrasi penangkapan teroris (ANTARA/HO)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Jaringan Muslim Madani (JMM) melakukan analisis refleksi akhir tahun 2021 pada beberapa variabel yang berhubungan dengan indikator penguatan ideologi bangsa. Yakni indeks toleransi dan moderasi beragama dalam upaya menangkal penyebaran paham radikalisme, ekstremisme, terorisme di Indonesia.

Hasil refleksi tersebut dinilai dari beberapa hasil riset yang telah dipublikasikan secara nasional maupun internasional. Pada tahun 2021, JMM mencatat indeks toleransi di Indonesia meningkat dibandingkan pada tahun sebelumnya.

Baca Juga:

Beragam Modus Penghimpunan Dana Teroris Enam Tahun Terakhir

Hal tersebut berdasarkan pada data hasil riset Balai Litbang dan Riset Kementerian Agama tahun 2021, indeks Kerukunan Umat Beragama (KUB) rata-rata nasional pada tahun ini berada pada skor 72,39. Atau naik 4,93 poin dari tahun sebelumnya sebesar 67,46.

Indeks KUB berdasarkan atas 3 indikator yaitu Indeks toleransi (68,72), indeks kerjasama (73,41) dan indeks kesetaraan (75,03). Rata-rata dalam lima tahun terakhir, indeks nasional Kerukunan Umat Beragama (KUB) berada pada nilai baik atau rukun tinggi dengan skor 71,37.

Indikator indeks toleransi (69,296), indeks kerjasama (72,484) dan indeks kesetaraan (72,08). Kenaikan toleransi umat beragama secara langsung juga akan berbanding lurus dengan peningkatan moderasi agama di Indonesia.

"Indeks KUB merupakan salah satu barometer moderasi agama di Indonesia,” kata Koordinator JMM, Syukron Jamal melalui keterangan tertulisnya, Rabu (29/12).

Kenaikan indeks toleransi secara tidak langsung akan menurunkan tindak radikalisme dan beberapa variabel intoleran lainya.

"Indikasinya adalah dengan peningkatan toleransi kerukunan umat beragama akan berbanding lurus dengan peningkatan moderasi beragama di Indonesia,” tambah Syukron.

Baca Juga:

Jaksa Anggap Pembelaan Munarman Soal Perkara Terorisme Tak Berdasar



Sementara itu indeks radikalisme yang mengarah pada tindakan terorisme terus mengalami penurunan secara signifikan. Berdasarkan hasil riset Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), indeks radikalisme pada tahun ini sebesar 14 persen dari 2017 sebesar 55,2 perssn dan 2019 sebesar 38,4 persen.

Kemudian berdasarkan laporan Global Terrorism Index pada tahun ini telah menempatkan Indonesia pada peringkat 37 atau medium terdampak teroris. Di Asia Tenggara, Indonesia masih lebih aman dari ancaman terorisme dibandingkan Philipina, Thailand dan Myanmar.

Dari segi penindakan, Tim Datasemen Khusus 88 (Densus 88) Polri sendiri telah menangkap 370 teroris sepanjang 2021 dan lebih banyak dibandingkan pada 2020 yaitu 228 teroris.

Kelompok Jamaah Islamiyah (JI) merupakan kelompok teroris terbanyak yang ditangkap pada tahun ini, disusul Jamaah Ansyaru Daulah (JAD) dan Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

JMM memberikan rekomendasi agar konsep moderasi agama wajib masuk pada semua elemen dunia pendidikan dan dunia kerja generasi millenial. Sebagai bahan ajar penangkal ideologi radikal yang semakin massif di dunia maya termasuk media massa dan Lembaga penyiaran.

Baca Juga:

Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Sukoharjo, Amankan Senapan Angin

Pasalnya, derasnya arus perkembangan dan perubahan dunia digital sebagai bagian dari pesatnya kemajuan teknologi informasi mendorong perpindahan strategi ideologisasi penyebaran paham radikal transnasional.

“Sebagian besar para pelaku tindakan radikalisme adalah para remaja millenial maka perlu konsep bahan ajar moderasi agama sebagai penangkal dan mempersempit ruang gerak ideologi radikal transnasional tersebut,” pungkas Syukron. (Knu)

#Teroris #Terorisme #UU Terorisme
Bagikan

Berita Terkait

Dunia
Presiden AS Trump Tetapkan Ikhwanul Muslimin Organisasi Teroris Global
AS juga menuding para pemimpin Ikhwanul Muslimin telah lama memberikan dukungan material kepada Hamas.
Wisnu Cipto - Selasa, 25 November 2025
Presiden AS Trump Tetapkan Ikhwanul Muslimin Organisasi Teroris Global
Indonesia
Kecanduan dan Broken Home, Paket Kombo Anak Rawan Direkrut Jaringan Teroris
Densus 88 Anti Teror mengungkapkan fakta mengejutkan ada 110 anak yang diduga direkrut ke dalam jaringan teroris sepanjang 2025 lewat permainan game online.
Wisnu Cipto - Selasa, 25 November 2025
Kecanduan dan Broken Home, Paket Kombo Anak Rawan Direkrut Jaringan Teroris
Indonesia
Pakar Ungkap Dua Kunci Kerentanan Anak di Ruang Digital yang Bisa Dimanfaatkan Jaringan Terorisme
Proses perekrutan seringkali dimulai dari aktivitas permainan yang terkesan normal
Angga Yudha Pratama - Selasa, 25 November 2025
Pakar Ungkap Dua Kunci Kerentanan Anak di Ruang Digital yang Bisa Dimanfaatkan Jaringan Terorisme
Indonesia
Polisi Dalami Pola Perekrutan Anak di Game Online Buat Aksi Terorisme
Sigit menjelaskan, temuan tersebut bermula dari aktivitas anak-anak dalam kelompok komunitas yang tumbuh dari hobi.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 21 November 2025
Polisi Dalami Pola Perekrutan Anak di Game Online Buat Aksi Terorisme
Indonesia
Polisi Bongkar Sindikat Teroris ‘ISIS’ Perekrut Anak-Anak, Lakukan Propaganda via Gim Online sampai Medsos
Para tersangka itu merekrut anak dan pelajar dengan memanfaatkan ruang digital, mulai dari media sosial, gim online, aplikasi pesan hingga situs tertutup.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Polisi Bongkar Sindikat Teroris ‘ISIS’ Perekrut Anak-Anak, Lakukan Propaganda via Gim Online sampai Medsos
Indonesia
110 Anak Diduga Direkrut Teroris, Gunakan Video Pendek, Animasi, Meme, dan Musik Propaganda
Anak itu direkrut melalui modus penyebaran, propaganda dilakukan secara bertahap lewat media sosial hingga game online.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 18 November 2025
110 Anak Diduga Direkrut Teroris, Gunakan Video Pendek, Animasi, Meme, dan Musik Propaganda
Indonesia
Densus 88 Ungkap Fakta Baru Kasus Ledakan SMAN 72, Pelaku Kerap Akses Situs Darknet
Densus 88 mengungkap pelaku ledakan SMAN 72 kerap mengakses situs darknet dan merakit sendiri bahan peledak. 96 orang luka-luka dalam peristiwa itu.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 11 November 2025
Densus 88 Ungkap Fakta Baru Kasus Ledakan SMAN 72, Pelaku Kerap Akses Situs Darknet
Indonesia
Astaga! Isi Rumah Siswa Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Bikin Merinding, Ada Serbuk yang Diduga Jadi 'Kunci' Balas Dendam Perundungan
Uji Lab Puslabfor akan memastikan serbuk tersebut, sementara motif bullying santer jadi dugaan penyebab aksi ini
Angga Yudha Pratama - Minggu, 09 November 2025
Astaga! Isi Rumah Siswa Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Bikin Merinding, Ada Serbuk yang Diduga Jadi 'Kunci' Balas Dendam Perundungan
Indonesia
Operasi Luka Kepala Sukses, Terduga Pelaku Peledakan SMA 72 Mulai Sadar dan Dapat Penjagaan Ekstra Ketat
Terduga pelaku ledakan SMAN 72 Kelapa Gading, yang berstatus ABH dan diduga korban bullying, telah dioperasi karena luka berat di kepala dan dirawat intensif di ICU
Angga Yudha Pratama - Minggu, 09 November 2025
Operasi Luka Kepala Sukses, Terduga Pelaku Peledakan SMA 72 Mulai Sadar dan Dapat Penjagaan Ekstra Ketat
Indonesia
Ledakan Terjadi SMAN 72 Jakarta Belum Terindikasi Aksi Terorisme
Polri bersama dengan TNI masih mendalami insiden ledakan dalam bangunan SMAN 72 Jakarta yang berada di dalam Kompleks TNI AL, Jakarta, Jumat siang.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 07 November 2025
Ledakan Terjadi SMAN 72 Jakarta Belum Terindikasi Aksi Terorisme
Bagikan