'Imposter Syndrome' Bukan Monopoli Bintang K-Pop, Anda pun Berisiko!

Rina GarminaRina Garmina - Jumat, 05 Januari 2018
 'Imposter Syndrome' Bukan Monopoli Bintang K-Pop, Anda pun Berisiko!

Imposter Syndrome bisa menyerang siapa pun. (Foto: Pixabay)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SELEBRITA Korea Selatan berhasil mencuri perhatian banyak orang. Wajah yang rupawan serta talenta yang dimiliki menjadi kombinasi sempurna bagi mereka. Hal tersebut pula yang membuat mereka meraih kesuksesan gemilang di kancah internasional.

Kesuksesan tersebut diiringi pula dengan sorotan mencolok dari fans dan media. Para bintang dituntut untuk selalu tampil memuaskan penggemar.

Jadwal super padat, tuntutan dari agensi, hingga hubungan pribadi mereka dengan keluarga serta kekasih juga kerap mendapat sorotan penggemar. Tekanan untuk selalu tampil sempurna nyatanya bisa membuat bintang K-pop depresi.

Penyanyi dan aktris cantik, Bae Suzy, pernah mengungkapkan jika dirinya mengalami depresi dan tak bisa mengungkapkan hal tersebut ke siapapun. Dia bahkan merasa tak sanggup melewati hari berikutnya. "Suatu hari aku tertawa terbahak-bahak saat berbicara denganku. Di hari berikutnya aku menangis," ungkapnya seperti dilansir Allkpop.

Tuntutan untuk selalu tampil sempurna juga pernah dialami Lee Ji-eun atau yang akrab disapa IU. Tuntutan tersebut tak hanya membuatnya depresi, tetapi juga bulimia.

Kasus depresi paling ekstrem dialami oleh main vocal SHINee, Kim Jonghyun. Tak tahan dengan rasa depresi dan selalu dibayangi kegagalan membuatnya mengambil langkah bunuh diri.

Depresi akibat pekerjaan tak hanya dialami oleh artis Korea. Masyarakat awam juga bisa mengalami hal tersebut. Sindrom tersebut dikenal dengan istilah Imposter Syndrome.

Imposter Syndrome adalah ketakutan akan kegagalan dalam melakukan pekerjaan. "Indikasi utama lebih kepada rasa tidak percaya diri akan prestasi yang telah dicapai," ungkap Psikolog Adityana Kasandra Putranto kepada Merahputih.com.

Para pengidap sindrom ini akan merasa cemas jika diberi tanggung jawab besar dalam pekerjaan. Mereka takut tak bisa menyelesaikan tugas dengan baik. Mereka juga kerap tak puas dengan hasil pekerjaan yang dilakukan karena selalu merasa bisa melakukan pekerjaan lebih baik lagi.

Pakar Imposter, Valerie Young, membagi pengidap Imposter Syndrome dalam beberapa kategori yakni perfeksionis, wanita atau pria bekerja berlebihan, jenius, dan pakar di bidang tertentu. Sindrom ini juga dapat dialami oleh mereka yang baru memasuki lingkungan kerja setelah menyelesaikan masa studinya.

Berdasarkan informasi yang dilansir Fast Company, sebanyak 70 persen pekerja pernah mengalami Imposter Syndrome dalam kariernya.

Adityana memaparkan, Imposter Syndrome disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor tersebut antara lain pembawaan individu yang tidak percaya diri, pola asuh yang judgmental, mitra kerja yang tak bisa diharapkan, dan persaingan yang semakin tinggi.

"Jika dibiarkan terus menerus, Imposter Syndrome dapat menyebabkan depresi dan berujung pada tindakan bunuh diri," ungkap Adityana.

Adityana menyarankan pengidap Imposter Syndrome untuk CBT (Cognitive Behavioral Therapy) agar lebih bisa menerima diri mereka. "Yakinlah bahwa di dunia ini tak ada yang 100 persen sempurna," pungkasnya. (Avia)

Dapatkan pula tips terhindar dari depresi pada artikel Cegah Depresi dengan Aktivitas Menyenangkan.

#Depresi #Imposter Syndrome #Tips Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Rina Garmina

Cooking Mama :)

Berita Terkait

Indonesia
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Depresi yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan depresi yang resistan terhadap pengobatan atau treatment resistant depression atau (TRD).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Lifestyle
Kalau Kamu Rasakan 3 Hal Ini Lebih dari 2 Pekan, Dokter Bilang Itu Depresi Lho!
Apabila depresi tidak ditangani dengan baik, dr. Adhi memperingatkan bahwa hal tersebut dapat berujung pada depresi resisten pengobatan
Angga Yudha Pratama - Jumat, 11 Juli 2025
Kalau Kamu Rasakan 3 Hal Ini Lebih dari 2 Pekan, Dokter Bilang Itu Depresi Lho!
Olahraga
Antony Ngaku Depresi di Manchester United, Mengurung Diri hingga Tidak Makan Berhari-hari
Antony mengaku dirinya depresi saat masih bermain di Manchester United. Ia mengatakan tak makan selama berhari-hari.
Soffi Amira - Selasa, 27 Mei 2025
Antony Ngaku Depresi di Manchester United, Mengurung Diri hingga Tidak Makan Berhari-hari
Lifestyle
Air Kelapa Lebih dari Sekadar Segar! Ini Manfaatnya yang Vital untuk Ibu Hamil dan Pembentukan Air Ketuban
Dokter Dara menyarankan bahwa konsumsi rutin air kelapa diperbolehkan karena manfaat positifnya yang kaya antioksidan dan elektrolit
Angga Yudha Pratama - Senin, 21 April 2025
Air Kelapa Lebih dari Sekadar Segar! Ini Manfaatnya yang Vital untuk Ibu Hamil dan Pembentukan Air Ketuban
Fun
Resolusi Kesehatan Zodiak di 2025: Sagitarius Rutin Olahraga, Capricorn Perlu Banyak Meditasi, dan Aquarius Perbaiki Pola Tidur
Sagitarius, Aquarius, dan Capricorn punya catan penting soal kesehatan saat memulai 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 03 Januari 2025
Resolusi Kesehatan Zodiak di 2025: Sagitarius Rutin Olahraga, Capricorn Perlu Banyak Meditasi, dan Aquarius Perbaiki Pola Tidur
Fashion
Tanda Skin Barrier Kamu Rusak dan Cara Memperbaikinya
Sejumlah faktor bisa merusak skin barrier.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 06 November 2024
Tanda Skin Barrier Kamu Rusak dan Cara Memperbaikinya
Lifestyle
Mengapa IShowSpeed Selalu Energik saat Streaming? ini Jawabannya
Mengapa IShowSpeed selalu energik saat streaming? Mungkin beberapa tips ini bisa menjadi jawabannya.
Soffi Amira - Sabtu, 21 September 2024
Mengapa IShowSpeed Selalu Energik saat Streaming? ini Jawabannya
Lifestyle
Pentingnya Memahami Depresi untuk Menyelamatkan Nyawa
Stigma dan kesadaran yang rendah menghambat akses pasien terhadap pengobatan.
Dwi Astarini - Sabtu, 14 September 2024
Pentingnya Memahami Depresi untuk Menyelamatkan Nyawa
Lifestyle
Mencuci Buah tak Selalu Efektif Kurangi Pestisida
Pestisida bisa masuk jauh ke buah.
Dwi Astarini - Kamis, 15 Agustus 2024
Mencuci Buah tak Selalu Efektif Kurangi Pestisida
Lifestyle
Faktor-Faktor Ini Bisa Picu Depresi
Terkadang banyak yang mengelak, padahal sudah mengganggu pola hidup, misalnya, jadi sulit makan, sulit tidur
Angga Yudha Pratama - Senin, 29 Juli 2024
Faktor-Faktor Ini Bisa Picu Depresi
Bagikan