Imigrasi Ngurah Rai Siapkan Loket Pemeriksaan Khusus Delegasi KTT G20
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai Sugito (kanan) memeriksa kesiapan konter pemeriksaan khusus delegasi G20. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Imigrasi Ngurah Rai menyiapkan strategi untuk mencegah penumpukan antrean delegasi KTT G20 di Terminal Kedatangan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, yang diperkirakan tiba sejak 8 November atau H-7 menjelang acara KTT G20.
Kepala Kantor Imigrasi (Kakanim) Kelas I Khusus TPI Ngurah, Rai Sugito dalam keterangan yang diterima di Denpasar, Minggu, mengatakan pihaknya akan menggunakan empat loket pemeriksaan dengan 16 petugas bila terjadi penumpukan kedatangan delegasi G20.
Baca Juga:
"Kami akan menghitung beban. Kalau terjadi lebih 720 (orang mengantre) atau mendekati ke sana (loket imigrasi), kami akan menggunakan beberapa konter untuk penumpang umum. Kami tambahkan 16 personel untuk membantu 12 petugas yang khusus melayani delegasi G20. Jadi, ada 28 petugas kami yang siap melayani delegasi G20," kata Sugito dikutip dari Antara.
Dalam kesempatan yang sama, Sugito menyebutkan hingga kini terdapat tiga loket pemeriksaan khusus delegasi G20 yang telah siap menyambut di Terminal Kedatangan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Setiap loket khusus itu diisi oleh empat petugas, sehingga total ada 12 petugas yang siaga memeriksa kelengkapan dokumen keimigrasian para delegasi asing.
Loket khusus delegasi G20 itu berbeda dengan loket imigrasi pelayanan biasa. Loket khusus untuk delegasi G20 itu terdapat banner dan papan penunjuk bertuliskan "G20 Indonesia 2022 Immigration Check Point".
Sugito menjelaskan tidak semua delegasi asing menjalani pemeriksaan di Terminal Kedatangan Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Baca Juga:
TNI Kerahkan Pesawat Tempur dan Kapal Perang Amankan KTT G20
Tamu VVIP yang merupakan kepala negara atau kepala pemerintahan akan menjalani pemeriksaan secara khusus di Gedung VVIP, sementara tamu VIP setingkat menteri menjalani pemeriksaan di Gedung VIP.
Pemeriksaan di Gedung VVIP dan Gedung VIP itu menggunakan perangkat khusus (mobile unit) yang saat ini jumlahnya tersedia sebanyak 21 unit.
Sementara itu, terkait antisipasi penumpukan pada jam-jam sibuk, Imigrasi Ngurah Rai terus berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga pemerintah non-kementerian (K/L) terkait, terutama soal informasi kedatangan delegasi.
"Untuk delegasi-delegasi ini, ada yang menggunakan commercial flight, ada yang special flight. Bagi delegasi yang menggunakan commercial flight, jam-jam sibuk biasanya pada pukul 14.00 Wita sampai dengan 18.00 Wita; dan pukul 20.00 Wita sampai dengan 22.00 Wita. Itu jam sibuk atau peak time di Bandara Ngurah Rai," jelas Sugito.
Dia menambahkan tiga loket khusus G20 tersebut dapat memeriksa dokumen keimigrasian 720 delegasi setiap jam, sehingga antrean panjang di loket-loket imigrasi dapat diantisipasi.
"Namun, itu sudah kami antisipasi, kami bekerja sama dengan kementerian-kementerian terkait sebagai penyelenggara untuk mendapatkan daftar kapan delegasi tiba di bandara, sehingga kami bisa mengantisipasi penyelesaian keimigrasiannya yang tidak membutuhkan waktu terlalu lama," ujar Sugito. (*)
Baca Juga:
Usai KTT G20, Toyota BZ4X BEV Berpotensi Dijual di Indonesia
Bagikan
Mula Akmal
Berita Terkait
DPR Minta Imigrasi Plototin WNA Jelang Nataru Biar Enggak Kecolongan Pelanggaran Administrasi Hingga Narkoba
Artis Porno Bonnie Blue dan Rekan Prianya Dilarang Masuk NKRI 10 Tahun
Imigrasi Bali Sita Paspor Artis Porno Bonnie Blue, Pakai Visa Turis untuk Kerja
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto Resmikan Pelayanan Imigrasi di Mal, Sebut Dukung Pertumbuhan Ekonomi
Bandara IMIP Disorot, Menkeu Purbaya Kirim Petugas Bea Cukai dan Imigrasi ke Morowali
Investor Bodong WNA Pakai Alamat Pegadaian di Tangerang, Imigrasi Perketat Cek Fisik Lapangan
Wapres Gibran Rakabuming Serukan Keadilan di Sektor AI di KTT G-20, Harus Bawa Manfaat bagi Negara Pemasok Bahan Baku
Gibran Wakili Prabowo di KTT G20 Afrika Selatan, Ini Agenda Yang Dibawa
Gibran Gantikan Prabowo Terbang ke KTT G-20 di Afrika Selatan, Go International Berpidato soal Isu Global di Depan Pemimpin Dunia
14 WNA China Kerja Ilegal di Proyek Mal Artha Gading, Imigrasi Sebut Pelanggarannya Masalah Izin Tinggal