Sains

Ilmuwan Temukan 24 Planet Layak Huni yang Lebih Baik dari Bumi

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Jumat, 09 Oktober 2020
Ilmuwan Temukan 24 Planet Layak Huni yang Lebih Baik dari Bumi

Dari ribuan exoplanets diluar sana, peneliti mencoba mencari planet yang layak dihuni seperti Bumi. (unsplash/@alex_andrews)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

ILMUWAN telah bertahun-tahun mencari planet lain yang bisa menopang kehidupan seperti Bumi. Sejauh ini Mars masih menjadi kandidat terbaik. Namun, baru-baru ini ilmuwan menemukan 24 planet dari 4.500 planet layak huni yang bisa menjadi kandidat untuk planet super.

Ilmuwan Temukan 24 Planet Layak Huni yang Lebih Baik dari Bumi
Selama ini Bumi dianggap sebagai planet yang paling layak dihuni. (unsplash/@actionvance)

"Kami sangat fokus untuk menemukan planet yang sama dengan Bumi sehingga kami mungkin mengabaikan planet yang bahkan lebih cocok untuk kehidupan," kata Dirk Schulze-Makuch, pemimpin penelitian dan seorang astrobiolog di Universitas Teknik Berlin di Jerman kepada VICE.

Baca juga:

Gas Fosfin, Tanda Ada Kehidupan di Venus?

Dalam studi, Schulze-Makuch dan rekan-rekannya, Dr. Rene Heller dari Institut Max Planck untuk Penelitian Tata Surya dan Dr. Edward Guinan dari Universitas Villanova, mengidentifikasi kriteria kelayakan hunian planet di antara 4.500 planet kandidat.

Ilmuwan Temukan 24 Planet Layak Huni yang Lebih Baik dari Bumi
Peneliti mengidentifikasi 4.500 planet kandidat. (Schulze-Makuch)

Melansir laman CNN yang merangkum hasil penelitian, Schulze-Makuch mengidentifikasi planet yang superhabitable sebagai 'planet apa pun yang memiliki lebih banyak biomassa dan keanekaragaman hayati daripada Bumi kita saat ini'. Pada dasarnya, planet tersebut akan sedikit lebih tua, lebih besar, lebih hangat dan lebih basah dari Bumi.

Tetapi yang paling penting adalah jenis bintang yang mengorbit pada planet. Para peneliti mengidentifikasi bintang kerdil K sebagai yang paling ideal dalam studi tersebut.

Bintang-bintang ini memiliki umur yang lebih panjang dari matahari kita, sehingga kehidupan berpotensi bertahan dan berkembang di planet yang mengorbit di sekitarnya.

Bintang kerdil K lebih dingin, tidak terlalu masif, dan bahkan memiliki cahaya yang lebih kurang dari matahari kita, tetapi mereka dapat bertahan selama 20 miliar hingga 70 miliar tahun.

Baca juga:

Nampak Seperti Kupu-Kupu, Nebula Planet ini Sungguh Artistik

Planet yang mengorbit pada bintang-bintang ini lebih tua dan memberi waktu bagi kehidupan untuk mencapai kompleksitas yang kita miliki di Bumi.

Melansir CNN dan Sci News, sayangnya tidak satupun dari 24 kandidat memenuhi semua kriteria yang ditetapkan dalam penelitian. Karena tidak ada cukup informasi mengenai planet-planet tersebut.

Tetapi, salah satunya yang dinamai KOI 5715.01, memiliki empat aspek yang ideal bagi planet yang bisa jadi layak huni.

Ilmuwan Temukan 24 Planet Layak Huni yang Lebih Baik dari Bumi
Daftar singkat 24 exoplanet yang bisa menjadi kandidat untuk planet superhabitable. (Schulze-Makuch)

KOI 5715.01 terletak di konstelasi Cygnus, berjarak sekitar 3.000 tahun cahaya dari Bumi. Bintangnya memiliki 77% radius dari matahari dan 76% massanya, dengan hanya 34% luminositas matahari. Selain itu, bintang tersebut diperkirakan berusia sekitar 5,5 miliar tahun, satu miliar tahun lebih tua dari matahari.

Untuk mengevaluasi kandidat-kandidat planet secara keseluruhan, Schulze-Makuch melihat perlunya penelitian atau pendaratan di planet tersebut, tetapi semuanya sangat jauh. Mengutip Sci News, 24 calon terbaik untuk planet yang bisa dihuni, jaraknya semua lebih dari 100 tahun cahaya.

Tetapi, penelitian ini dapat bantu memfokuskan upaya pengamatan di masa depan menggunakan teleskop luar angkasa berikutnya.

"Seperti dari James Web Space Telescope NASA, observatorium luar angkasa Large UV/Optical/IR Surveyor (LUVIOR) NASA dan Teleskop luar angkasa PLAnetary Transits and Oscillations of stars (PLATO) ESA," ujar Schulze-Makuch. (lev)

Baca juga:

Heboh! Ahli Astronomi Temukan Sebuah Planet Seperti 'Neraka'

#Penemuan Langka #Planet #Astronomi #Sains
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Lifestyle
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Gejala alergi tak lagi bisa dianggap sepele.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Fun
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Sebuah studi dari Concordia University mengungkap bahwa membagikan foto atau video hewan lucu di media sosial ternyata bisa memperkuat koneksi dan hubungan digital. Simak penjelasannya!
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 13 Juni 2025
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Fun
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Strawberry Moon bukan berarti bulan berwarna merah muda. Simak fakta menarik tentang fenomena langit langka yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun sekali ini.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 12 Juni 2025
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Fun
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Studi dari American Psychological Association temukan bahwa screen time berlebihan berkaitan dengan kecemasan, depresi, dan agresi pada anak-anak. Konten dan dukungan emosional juga berperan penting.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Dunia
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Stuart Semple klaim ciptakan warna cat baru hasil eksperimen ilmiah.
Hendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 26 April 2025
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Fun
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Ilmuwan temukan warna ‘olo’ — biru-hijau super pekat yang hanya terlihat dengan teknologi laser Oz.
Hendaru Tri Hanggoro - Senin, 21 April 2025
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Bagikan