Sains

Ilmuwan Siap Menjelajahi Es di Angkasa Luar

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Selasa, 03 Oktober 2023
Ilmuwan Siap Menjelajahi Es di  Angkasa Luar

Es antartika menjadi tempat uji coba. (Foto: Unsplash/henrique-setim)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KELOMPOK ilmuwan dari MARUM (Center for Marine Environmental Sciences) di Universitas Bremen, Jerman, telah memulai sebuah perjalanan yang berpotensi mengungkap misteri dunia beku di tata surya kita. Penelitian ini berfokus pada penggunaan kendaraan bawah air kecil yang disebut TRIPLE-nanoAUV 2 untuk menjelajahi apa yang tersembunyi di bawah permukaan laut di bulan Europa dan satelit alami Enceladus.

Europa dan Enceladus diyakini memiliki lautan cair yang luas di bawah lapisan es membeku. Tetapi, perjalanan mereka dimulai dengan menguji peralatan serupa di Bumi, khususnya di Antartika, yang dikenal dengan lapisan es kontinental dengan ketebalan mencapai 13.000 kaki di beberapa wilayah.

Baca Juga:

Begini nih, Cara Astronaut Tidur di Angkasa Luar

“Melalui eksplorasi samudra subglasial di Bumi ini, para ilmuwan berharap dapat memperoleh wawasan berharga yang dapat digunakan dalam misi eksplorasi ke dunia es di angkasa luar di masa depan. Mereka juga akan dapat menguji berbagai peralatan dan sensor yang diperlukan untuk memahami lingkungan asing tersebut," tulis laman Slashgear.

Ilmuwan MARUM ingin menjelajahi es di angkasa luar. (Foto: Unsplash/James Eades)

Namun, nama TRIPLE-nanoAUV 2 dipilih oleh para peneliti dengan maksud tertentu. "Triple" adalah singkatan dari "Technologies for Rapid Ice Penetration and Subglacial Lake Exploration," sedangkan "AUV" adalah singkatan dari "Autonomous Underwater Vehicle."

Kendaraan ini memiliki dimensi yang kecil, dengan panjang 50 cm dan tebal 10 cm, agar dapat diangkut melalui es sebagai bagian dari probe peleburan. Probe ini memiliki peran penting dalam melelehkan lapisan es dan membuka jalan bagi AUV untuk mencapai perairan sub-glasial yang dituju.

AUV ini akan ditenagai oleh baterai dan dilengkapi dengan berbagai instrumen dan sensor untuk mendeteksi tanda-tanda kehidupan serta mengumpulkan sampel. Setelah mencapai kedalaman yang diinginkan, AUV akan diaktifkan dan mampu beroperasi selama beberapa jam sebelum perlu diisi ulang.

Baca Juga:

Virgin Galactic Berangkatkan Perjalanan Komersial Angkasa Luar Juni 2023

Selain AUV, tim juga berencana untuk memasang stasiun dok bawah air khusus yang berfungsi sebagai tempat sandar dan unit komunikasi untuk AUV. Sistem TRIPLE-nanoAUV 2 akan diuji pada musim semi 2026 selama uji coba lapangan di bawah lapisan es Antartika, dekat dengan Stasiun Neumayer III.

TRIPLE-nanoAUV 2. (Foto: Slashgear)

TRIPLE-nanoAUV 2 adalah langkah awal untuk misi masa depan yang bertujuan untuk mengeksplorasi dan memahami danau subglasial di dunia lain, seperti yang ditemukan di bulan-bulan Jupiter dan Saturnus seperti Europa dan Enceladus. Bahkan, bulan terbesar Saturnus, Titan, juga dapat menjadi target potensial. Semua bulan ini diyakini memiliki lautan air di bawah lapisan esnya, dan ilmuwan berambisi untuk menjelajahi danau-danau ini dalam pencarian tanda-tanda kehidupan.

Meskipun awalnya dirancang untuk misi di angkasa luar, sistem TRIPLE-nanoAUV 2 akan dimanfaatkan untuk mengungkap misteri lautan subglasial di Bumi yang belum banyak diketahui.

“Karena mencapai danau subglasial ini sangat sulit, eksplorasi ini memiliki potensi untuk mengubah pemahaman kita tentang kehidupan di alam semesta dan dapat memberikan petunjuk tentang asal-usul kita sebagai manusia." (aqb)

Baca Juga:

Perusahaan ini Buka Trip ke Angkasa Luar di 2023

#Sains
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Lifestyle
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Gejala alergi tak lagi bisa dianggap sepele.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Fun
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Sebuah studi dari Concordia University mengungkap bahwa membagikan foto atau video hewan lucu di media sosial ternyata bisa memperkuat koneksi dan hubungan digital. Simak penjelasannya!
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 13 Juni 2025
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Fun
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Strawberry Moon bukan berarti bulan berwarna merah muda. Simak fakta menarik tentang fenomena langit langka yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun sekali ini.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 12 Juni 2025
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Fun
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Studi dari American Psychological Association temukan bahwa screen time berlebihan berkaitan dengan kecemasan, depresi, dan agresi pada anak-anak. Konten dan dukungan emosional juga berperan penting.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Dunia
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Stuart Semple klaim ciptakan warna cat baru hasil eksperimen ilmiah.
Hendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 26 April 2025
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Fun
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Ilmuwan temukan warna ‘olo’ — biru-hijau super pekat yang hanya terlihat dengan teknologi laser Oz.
Hendaru Tri Hanggoro - Senin, 21 April 2025
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Bagikan