Ikan Langka Mola-Mola 3,5 Meter Ditemukan Mati Terdampar di Pantai Gorontalo

MerahPutih.com - Ikan langka Mola Mola sepanjang 3,5 meter ditemukan mati terdampar di Pantai Dua Ribu, Kelurahan Pohe Kecamatan Hulonthalangi Kota Gorontalo.

"Informasi mengenai ikan langka ini pertama kali tersebar melalui media sosial. BPSPL Makassar kemudian menuju lokasi untuk memverifikasi kondisi ikan," kata Kepala Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar, Permana Yudiarso, saat dikonfirmasi media, Jumat (6/12).

Ikan Mola Mola yang mati terdampar itu berjenis kelamin betina. Saat ditemukan pertama kali pada Senin (2/12), ikan langka itu sudah dalam kondisi mati tanpa tanda pembengkakan.

Permana mengakui medan lokasi temuan bangkai ikan itu sulit dijangkau. Oleh karenanya, BPSPL sampai membentuk tim gabungan untuk proses evakuasi.

Baca juga:

Paus Sperma Mati Terdampar di Pesisir Sumba Timur, Warga Dilarang Makan Dagingnya

"Medan yang sulit dan keterbatasan alat berat membuat langkah akhir baru dapat dilakukan keesokan harinya,” ujarnya, dikutip Antara.

Lebih jauh, Permana menjelaskan penanganan evakuasi dimulai dengan pengukuran morfometrik untuk dokumentasi, dilanjutkan dengan memindahkan bangkai ikan ke area yang aman dari pasang air laut.

“Bangkai ikan ditenggelamkan sejauh 250 meter dari garis pantai menggunakan kapal bantuan di koordinat 0.502735 LU dan 123.053396 BT untuk mencegah pencemaran dan menjaga kebersihan lingkungan,” imbuh Kepal BPSPL Makassar itu

Sementara itu, Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (PKRL KKP) Victor Gustaaf Manoppo menerangkan ikan Mola Mola atau golden sunfish (ikan matahari) merupakan spesies yang unik dengan tubuh bulat pipih dan sirip runcing.

Baca juga:

Kalumba, Makhluk Mitologi Penjaga Hutan Gorontalo

Meski belum dilindungi secara hukum di Indonesia, lanjut Victor, ikan ini masuk kategori rentan (vulnerable) menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN).

“Keberadaan ikan mola mola yang semakin langka menjadi daya tarik wisata selam dan fotografi bawah laut namun ancaman terhadap populasinya membutuhkan perhatian lebih untuk melindungi spesies ini dari kepunahan,” tutur Victor. (*)